Menghadapi hari depan yang penuh ketidakpastian, tekanan hidup, serta gejolak masalah yang terus-menerus ada, tentu perlu damai sejati. Sebab, banyak orang mencari kedamaian maupun ketenangan, namun tidak pernah menemukannya.
Hari-hari ini dengan tekanan berat, banyak ketakutan, serta kegelisahan, jika tidak punya damai yang sejati dari Tuhan, kita akan kewalahan. Sementara itu, dunia ini tidak pernah bisa memberikan damai ataupun kebahagiaan yang sejati.
Namun, Dialah sumber kedamaian dan pertolongan kita. Jangan biarkan ketakutan, kegelisahan, kecemasan, kekhawatiran bercokol terlalu lama, karena akan menuntun pada stres, depresi, maupun kesehatan. Kemudian, hubungan dengan sesama, keluarga, termasuk Tuhan menjadi bermasalah.
Karena itu, carilah sumber yang benar. Sering kali, manusia menggantikan sumber (source) dengan sumber daya (resources). Nah, apa yang menjadi sumber daya kita hari-hari ini, apakah kekayaan, jaringan, atau kecerdasan? Sumber utama kita yang sebenarnya ialah Tuhan.
Kita ada karena Tuhan. Tanpa Dia, kita tidak bisa hidup. Dialah sumber segala sesuatu yang kita perlukan: damai sejahtera, sukacita, kebahagiaan, kekuatan, pertolongan—apa pun itu. Ketika kita keluar dari Tuhan, dan mencari yang lain, kita akan “ngap-ngapan” atau kesepian, kosong, dan tidak punya kekuatan, karena merasa sumber daya bisa menggantikan sumber. Karena itu, perolehlah damai yang sejati dari Tuhan.
Yohanes 14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Tuhan Yesus menyediakan dan memberikan damai sejahtera bagi kita. Damai-Nya tidak seperti yang dunia berikan. Kita bisa menerima anugerah itu dengan iman. Kita akan gelisah dan gentar bila tidak mendapatkan damai sejahtera yang dari Tuhan. Saat tidak ada damai dari-Nya, maka yang terjadi kita mudah menyerah, dan hidup kita akan hancur ketika mengalami tekanan dari dunia. Sebaliknya, kalau dipenuhi damai sejahtera Tuhan, kita punya kekuatan untuk berjuang ketika tekanan itu datang. Di tengah kehidupan yang serba carut-marut, kita masih bisa punya damai sejahtera dari Tuhan kalau mau menerima apa yang sudah Ia sediakan dan berikan.
Amsal 3:5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Pengertian adalah sumber daya, namun kita harus percaya pada Tuhan yang menjadi sumber. Jangan andalkan sumber daya yang ada di pikiran. Apa saja sih manfaat kedamaian dari Tuhan bagi hidup kita, dan apabila kita berjalan di dalamnya:
• Menyehatkan tubuh dan jiwa.
Stres serta depresi yang berlama-lama akan mengganggu kesehatan jiwa, sehingga menjadi sakit. Sedangkan, hati yang damai dan gembira membuat wajah berseri-seri. Kita menjadi sehat karena sukacita, tetapi stres dan ketegangan membuat orang bersedih, serta “layu” atau tanpa semangat.
Amsal 15:13
Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
Amsal 17:22
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
• Memampukan bertahan dan mengalami kemenangan.
Jangan bersungut-sungut atau membiarkan kesedihan terus-menerus menguasai. Karena, di tengah persoalan yang berat, jika hanya bersungut-sungut dan bersedih, kita akan merasa makin berat. Tetapi, saat tantangan yang berat, kita penuh damai, kita menjadi tenang menghadapinya. Itulah yang membuat kita bertahan, dan menang serta mengalami terobosan pada akhirnya.
• “Meradiasikan” Tuhan.
Artinya, sebagai garam dan garam dunia, orang-orang memperhatikan kita. Nah, ketika dunia sedih, tegang, galau, bingung, gelisah, serta takut, dan mereka melihat kita tenang, kuat, bahkan menguatkan orang lain, sementara kita sendiri juga memiliki masalah, itu yang membuat kita berkesempatan meradiasikan Tuhan, atau bersaksi bahwa Allah itu baik dan nyata dalam kehidupan kita. Siapkanlah hati kita untuk menjadi berkat dengan damai sejahtera.
• Menyadari penyertaan Tuhan.
Israel pernah bersungut-sungut di padang gurun. Padahal, Tuhan ada dan hadir di tengah mereka. Tetapi, mereka tidak bisa melihat atau menyadarinya. Ia menyediakan, menuntun, serta memimpin. Namun, mereka tidak melihat hal itu karena menggerutu, tanpa damai, dan sukacita. Berbeda dengan Musa, walau mengalami tekanan hebat dari segala penjuru—kejaran musuh, sungut-sungut rakyat—ia dapat melihat keselamatan dari Tuhan, mempunyai ketenangan dan damai, karena ia percaya pada-Nya. Belajarlah melihat Tuhan di tengah persoalan hidup kita, apa pun yang sedang terjadi. Percayalah, bersama Tuhan, ada damai sejahtera, dan kita akan melihat Ia menyertai kita.
Sumber daya materi mungkin perlu untuk kebutuhan jasmani, tetapi semua itu tidak bisa memberi damai sejahtera. Sedangkan, kita memerlukan Tuhan untuk jiwa, rohani, serta ketenangan hati dan pikiran. Bukan berarti serta-merta kegelisahan, rasa takut, kesulitan hilang, melainkan kita bisa melewatinya dengan penuh kemenangan. Bagaimana cara supaya bisa memiliki damai-Nya:
1. Berada dekat dengan sumber.
Kita tidak bisa mendapat damai yang sejati bila menjauh dari sumbernya. Ketika kita keluar atau menjauh dari sumber kehidupan, yaitu Tuhan, dan mencoba memakai kekuatan sendiri, yang terjadi adalah kebocoran, kekosongan, serta kekeringan. Itu sebabnya, banyak orang bisa saja melayani, tetapi kehilangan damai sejahtera. Memang pelayanan, namun tidak dekat dengan Tuhan. Karena itu, dekatlah dengan sumbernya. Bangunlah hubungan dengan-Nya setiap hari. Ingat, dahan pohon akan mati bila tidak melekat pada pokoknya.
Yeremia 2:13
Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.
Yohanes 10:10
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
2. Belajar bersyukur dan memuji Tuhan senantiasa.
Dalam segala hal—entah susah, senang, diberkati atau tidak, sedang berkekurangan, saat sakit maupun sehat, dan lainnya, mengucap syukurlah. Jadikan ucap syukur sebagai gaya hidup. Ketika belajar mengucap syukur, sebenarnya fokus kita sedang beralih dari persoalan, masalah, maupun tekanan hidup, menuju kepada Tuhan. Apa pun yang kita fokuskan, porsinya akan lebih besar. Nah, sewaktu kita memuji Tuhan, kita sedang memfokuskan perhatian dan pikiran kita pada kebesaran Tuhan, membawa hati pada-Nya, dan mempersiapkan diri menerima pertolongan-Nya.
1 Tesalonika 5:18
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Mazmur 43:5
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
3. Berserah kepada Tuhan.
Ketika tidak mau belajar berserah pada Tuhan, mencoba memakai cara, serta kekuatan sendiri, kita akan kalah dan jatuh. Dalam Markus 9, kita membaca tentang seorang yang membawa anaknya yang dirasuk roh jahat, kepada murid-murid Tuhan Yesus, tetapi mereka tidak bisa mengusirnya. Orang itu berkata ke Tuhan Yesus, “Kalau Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Kemudian, Ia menjawab, “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Lalu, Yesus mengusir roh jahat itu keluar dari anaknya. Ketika murid-murid bersama Yesus di rumah, mereka bertanya mengapa mereka tidak bisa mengusirnya? Ia menjawab, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”
Dalam situasi-situasi tertentu di hidup kita, ada yang tidak bisa diapa-apakan lagi, ataupun melakukan yang lainnya, selain berdoa, dan berpuasa. Saat kita berserah, menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan, kita menjadi tenang, serta hati kita mengalami damai. Lagipula, apa yang bisa kita perbuat? Percayalah, doa dan puasa sanggup menolong kita, sebab berserah merupakan cara atau langkah yang perlu kita jalani untuk menerima damai sejahtera yang sejati.
Hari ini, apa pun yang menjadi persoalan serta pergumulan kita, percayalah ketika damai sejahtera yang sejati dari Tuhan mengalir di hidup kita, kita akan melihat serta mengalami ketenangan, terobosan, serta kemenangan.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz