GBI PRJ (CK7)

Tuhan dapat menyediakan bagi kita, sekalipun mungkin kita seolah sedang berada di “padang gurun kehidupan”. Seperti halnya yang pernah dinubuatkan oleh nabi Yesaya, di mana ia juga pernah menubuatkan tentang bangsa-bangsa, termasuk di dalam anugerah Tuhan, salah satunya merupakan bangsa kita, Indonesia.

Dalam segala sesuatu yang terjadi di dunia maupun hidup ini, pasti ada pesan yang ingin Tuhan sampaikan bagi kita. Namun intinya, apakah kita siap muka berhadapan muka dengan Tuhan di takhta pengadilan-Nya dalam kekekalan? Di tengah situasi yang juga tidak mudah di dunia saat-saat ini, Allah dapat memberikan keselamatan karena Ia Penyelamat umat manusia. Keselamatan dari Tuhan itu bersifat holistik atau menyeluruh.

Yesaya 43:18-21
Firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku; umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku."

Inilah waktunya untuk kita bangkit, menjadi terang di negeri ini, dan bagi bangsa-bangsa! Jangan cuma menjadi pemenang di dalam, melainkan juga berdampak besar bagi banyak orang di luar sana. Jangan terpenjara kegagalan, kepahitan, maupun kekecewaan. Masukilah tahun yang baru dengan hati yang terbuka bagi rancangan Tuhan.

Jangan penjara kesuksesan masa lalu, ataupun menjadikan pengalaman sebagai berhala, sebab Tuhan sanggup mengadakan sesuatu yang baru. Apalagi, terpenjara kesombongan, sehingga mengalami kebinasaan dan kehancuran, seperti yang pernah dialami para pembuat kapal Titanic, yang merasa yakin, serta sombong bahwa buatan mereka itu tidak bisa hancur atau tenggelam, padahal pada hari pelayaran perdananya mengalami kapal karam.

Padahal, sebelumnya ada kapal kecil yang memperingatkan mereka akan adanya bahaya di depan. Namun, Titanic menyepelekannya. Karena itu, jangan juga sampai meremehkan hal-hal yang kelihatannya sederhana maupun kecil, yang justru dapat Tuhan pakai. Sebab, hal kecil juga berbicara tentang kerendahan hati. Setialah dalam saat-saat kesederhanaan, ketika tidak ada orang yang mengawasi maupun melihat kita. Dan seseorang yang makin rohani, semestinya hati nurani, serta logika yang benar juga semakin teguh di dalam dirinya.

Nah, apa saja yang akan Tuhan siapkan, serta dapat berikan bagi kita di tahun yang baru 2024 ini:

• Tuhan akan menyediakan potensi serta produktivitas bagi kita (Yesaya 43:19).

Melihatlah memakai mata rohani melalui iman serta firman-Nya. Sebab, dalam berbagai hal yang terjadi di hidup ini, kadang kala ada maksud atau rencana ilahi, yang mungkin tidak terlihat oleh mata jasmani, melainkan hanya dapat disadari, serta diperhatikan dengan mata rohani. Hendaknya hidup dan hati kita juga dikuasai dan dikendalikan oleh terang, bukannya kegelapan.

Dosa adalah sesuatu yang serius, karena dikuasai oleh kegelapan; sedangkan terang membuat kita berbeda. Jangan mengukur dan menilai apa kata dunia tentang kita, melainkan apa yang Tuhan maupun firman perkatakan tentang kita.

Identitas kita yang sesungguhnya adalah manusia roh, yang memiliki jiwa (pikiran, perasaan, kehendak), serta tinggal di dalam tubuh. Hingga pada harinya kelak, kita akan tinggal dalam tubuh kemuliaan di kerajaan surga. Karena itu, persiapkanlah hidup kita untuk kekekalan, di mana kita akan memerintah bersama Allah.

Kita juga diingatkan, hal memberi dan menerima itu sesungguhnya hal yang biasa saja. Apalagi, terkait iman, janganlah menjadi orang Kristen yang “cengeng”. Jadilah orang-orang kuat serta tetap bergerak. Tuhan sanggup mengadakan mujizat serta keajaiban yang tidak pernah kita pikirkan maupun lihat sebelumnya.

Percayalah, pada 2024 ini, Tuhan akan membuka jalan-jalan yang produktif bagi kita, meski kondisi sulit. Sebab Tuhan Allah kita adalah Pembuat jalan (Way Maker). Jadi, tidak ada jalan buntu di dalam Dia. Karena itu, tangkap serta terimalah pewahyuan-pewahyuan (revelations) yang dari Tuhan, supaya kita tidak menjadi sesat ataupun liar. Renungkanlah firman Tuhan. Pengetahuan ataupun pengalaman yang hebat tidaklah ada artinya tanpa pengalaman pribadi bersama maupun pewahyuan dan perkenanan dari Tuhan, serta strategi ilahi, dan cara berpikir rohani.

2 Petrus 1:3
Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.

Efesus 3:20
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita. 

Yesaya 55:8-9
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Kejadian 26:1-2, 12-13
Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin. Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu” … Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.  

Jadilah orang yang diberkati Tuhan, dengan maksimal menerima secara rendah hati, mengelola dengan benar, serta memberi agar tidak menjadi serakah. Jangan mengandalkan dunia ataupun manusia. Sesungguhnya, kita adalah orang-orang yang dikaruniai produktivitas, serta potensi. Sebab, pembunuh iman terbesar sesungguhnya bukanlah aniaya, melainkan terus-menerus berada dalam kenyamanan. Jangan biarkan api pencobaan menjadikan kita kepahitan (bitter), melainkan pribadi yang lebih baik bersama Tuhan (better).

• Tuhan akan memberikan kreativitas serta kesuburan bagi kita (Yesaya 43:19).

Sebab, Tuhan Allah kita adalah Pencipta yang kreatif! Tuhan akan membukakan pintu-pintu yang baru, serta buah-buah kehidupan yang baik, dan kesuburan bagi kita yang mungkin saat ini sedang mengalami kemandulan-kemandulan, baik secara rohani maupun jasmani! Bahkan, begitu subur serta berlimpahnya yang Tuhan sediakan dan berikan bagi kita di tahun yang baru ini, sampai-sampai kita dapat melupakan kesusahan-kesusahan yang telah lalu-lalu. Karena itu, alamilah pengalaman pribadi bersama Tuhan, serta Roh Kudus, bukan dengan hal-hal yang lain seperti sekadar teknologi ataupun lainnya. 

• Tuhan akan mempercayakan kolaborasi yang ilahi bagi kita (Yesaya 43:20-21)

Gereja akan Tuhan pakai dan percayakan untuk bekerja sama dengan institusi-institusi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Gereja tidak akan “terkotak-kotakkan” lagi alias berdiri, berjalan, dan bekerja sendiri di sudut, melainkan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang Tuhan utus serta pilih. Sebab itu, jangan sombong, karena kesombongan dapat menghalangi, merintangi, dan menjadi dinding pemisah bagi kita. Kiranya, kita senantiasa berjalan dan bergerak bersama penyertaan-Nya. Orang yang mengalami Tuhan secara pribadi akan tetap bersemangat dalam kehidupan. Alamilah dan melekatlah bersama Dia. Sehati dan sepikiran dengan-Nya.

Yesaya 43:4
Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.

Tuhan Yesus Memberkati