Hari ini Jum'at Agung. Kita memperingati hari kematian Tuhan Yesus. Kita renungkan kasih-Nya yang luar biasa bagi kita. Apa pun yang kita alami hari ini, di masa pandemi serta krisis ekonomi, sadarilah Tuhan Yesus tetap sangat mengasihi kita. Ia rindu supaya kita diselamatkan dan semakin serupa Dia.
Roma 8 : 28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Melalui semua yang terjadi, orang-orang yang selama ini tertidur, suam kuku, dan mati rohani akan dibangunkan kembali, bertobat, dan minta ampun pada Tuhan Yesus. Ia pun mengingatkan agar kita tidak terus-menerus hidup dalam rasa takut, panik, ataupun khawatir.
Yesaya 30 : 15b
Dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.
Tuhan Yesus mati karena dosa kita. Ia disalibkan dan dikuburkan, tetapi pada hari yang ketiga Ia dibangkitkan. Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa ialah maut, mati kekal selama-lamanya, dan tempatnya di neraka. Neraka tempat yang sangat mengerikan. Karena itu, Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan kita. Bagaimana cara-Nya menyelamatkan ? Ia yang tidak mengenal dosa dijadikan dosa oleh karena kita supaya di dalam Dia, yaitu mereka yang percaya kepada-Nya dibenarkan oleh Allah.
Jadi, Tuhan Yesus harus mati menggantikan Saudara dan saya. Kalau melihat cara mati-Nya, sangat mengerikan dan tidak manusiawi. Ada sepuluh tahap penderitaan-Nya dari Taman Getsemani hingga Golgota.
1. Di Taman Getsemani
Tuhan Yesus berdoa pada Bapa dalam keadaan takut sampai peluh-Nya seperti tetes-tetes darah ke tanah. Saat itu, malaikat turun menguatkan Tuhan Yesus. Ia berdoa, Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi jangan seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Kaukehendaki. Ia mengajar kita bahwa di dalam doa, kita boleh menawar, tetapi jangan memaksa kehendak. Jika sekarang takut, ingatlah Tuhan Yesus pernah mengalami ketakutan untuk menebus dosa kita. Karena itu, datanglah pada Tuhan Yesus. Ia pasti mampu dan mau menolong.
2. Ditangkap
Ia dituduh bermacam-macam, diludahi, muka-Nya ditinju, dipukul, tetapi Ia tidak membalas. Tuhan Yesus mempraktekan yang diajarkan-Nya, yaitu mengasihi dan berdoa bagi orang-orang yang membenci, mengutuk, dan mencaci kita. Jikalau kita hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita, apa jasa kita karena orang-orang berdosa pun mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka.
3. Dibelenggu dan Diadili
Sewaktu diadili oleh Pilatus, ternyata tidak didapati kesalahan yang membuat-Nya layak dihukum mati. Tetapi, orang-orang Yahudi bersikeras Tuhan Yesus dihukum mati, dan akhirnya Pilatus menyerahkan Dia untuk disalibkan.
4. Dicambuk
Proses awal penyaliban adalah jubah-Nya dilucuti, lalu dihukum cambuk. Dua algojo bergantian menghujamkan cambuk yang ujungnya terbuat dari potongan-potongan tulang serta besi. Tiap kali cambuk tertancap ke punggung-Nya, itu menimbulkan luka yang dalam. Ia pun berteriak kesakitan, darah-Nya bercucuran, dan bermandikan darah.
5. Diberi Mahkota Duri
Duri ditancapkan di kepala-Nya dengan cara dipukul. Pasti sakit luar biasa dan darah mengucur.
6. Memikul Salib
Dalam menahan rasa sakit, berlumuran darah, ditambah rasa kantuk karena semalaman tidak tertidur, Tuhan Yesus mesti memikul salib-Nya. Ia pun terjatuh karena tidak kuat dan bangun, sehingga Simon dari Kirene diminta menggantikan memikulnya.
7. Tangan dan Kaki Dipaku
Sakitnya pasti luar biasa dan darah pasti bercucuran.
8. Digantung di Atas Kayu Salib
Saat itu, Tuhan Yesus menderita secara lahiriah maupun batin. Secara lahiriah, Ia merasakan sakit amat sangat di sekujur tubuh-Nya, dan merasa sesak karena cairan yang menekan jantung-Nya. Secara jiwa, Ia menderita melihat orang-orang yang lalu-lalang, ahli Taurat, tua-tua, dan para imam menghujat Dia. Bahkan, salah seorang penjahat di sebelah-Nya ikut-ikutan.
9. Merasa Ditinggalkan oleh Bapa
Sekitar jam 12 siang hingga pukul 3 petang, tiba-tiba langit di sekitar Golgota menggelap. Tuhan Yesus gelisah dan berteriak, Eli, Eli, lama sabakhtani ? (Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?) Tuhan Yesus merasa ditinggalkan oleh Bapa. Orang yang berdosa pada hakikatnya dipisahkan dari Bapa. Jadi, untuk menebus orang berdosa, Yesus harus merasakan ditinggalkan dan dipisahkan dari Bapa. Inilah puncak penderitaan-Nya. Penderitaan lainnya tidak sebanding daripada ditinggalkan Bapa. Kalau saya tidak merasakan hadirat-Nya, itu hal paling berat dalam hidup saya. Karena itu, setiap hari saya selalu menjaga langkah hidup saya agar terus mengalami hadirat Tuhan. Kalau ada dosa, cepat selesaikan supaya terus merasakan hadirat-Nya. Jika tidak merasakan hadirat Allah, lalu menganggap biasa, bertobatlah ! Sebab, tidak ada yang lebih membahagiakan ketimbang berada dalam hadirat-Nya, dan di hadapan-Nya ada sukacita serta kebahagiaan yang melimpah.
10. Tuhan Yesus Berkata, "Sudah Selesai !" (It Is Finished !)
Ia berkata, "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawa-Ku," lalu Tuhan Yesus mati. Mengapa Ia harus mati secara demikian, dan bukan dengan cara mudah, misalnya dipenggal kepala-Nya, namun mesti bermandikan darah ? Sebab, tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa (Ibrani 9 : 22). Untuk mengampuni dosa Saudara dan sayalah Ia harus mati dengan cara demikian. Selain itu, apa yang Alkitab katakan dengan cara mati Tuhan Yesus seperti itu (Yesaya 53 : 4 - 5) : penyakit kitalah yang ditanggung-Nya, penderitaan kita yang dipikul-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan !
Haleluya, pada hari yang ketiga Ia dibangkitkan. Tuhan Yesus tidak selamanya mati. Ia hidup. Apa yang Alkitab katakan kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit (1 Korintus 15 : 14 - 20) :
• Sia-sialah Pemberitaan Firman Tuhan
Jika Ia tidak bangkit, sia-sia saya memberitakan firman. Tidak ada artinya. Tetapi puji Tuhan, Yesus hidup ! Ia telah bangkit ! Pemberitaan firman menjadi tidak sia-sia.
• Sia-sialah Kepercayaan Kita dan Kita Akan Tetap Mati Dalam Dosa
Demikian juga orang-orang yang mati di dalam Tuhan, mereka akan tetap binasa. Tetapi, puji Tuhan, Ia bangkit ! Kita tidak akan mati dalam dosa, melainkan akan bersama Dia selama-lamanya.
• Kita Adalah Orang-orang yang Paling Malang dari Segala Manusia
Namun puji Tuhan, Ia bangkit. Kita bukan orang-orang yang paling malang, tetapi justru yang paling beruntung dari segala manusia.
Karena Ia bangkit dan hidup, maka ada hari esok dan masa depan. Karena Tuhan Yesus yang pegang hari esok Saudara dan saya, Ia hidup. Ia berkata pada masing-masing kita, "Jangan kamu takut ! Jangan kamu khawatir ! Jangan kamu panik !" Karena Ia hidup, maka mujizat-mujizat yang Ia lakukan 2.000 tahun yang lalu, pasti masih bisa terjadi serta ada sampai hari ini ! Orang buta, melihat; yang lumpuh berjalan; orang tuli mendengar; orang mati, dibangkitkan; orang kusta menjadi tahir; serta kepada orang miskin diberitakan Kabar Baik.
Sebab Ia hidup, kita akan melihat Pentakosta Ketiga digenapi. Melalui semua peristiwa saat-saat ini, penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir, sebelum Tuhan Yesus datang kembali, terjadi. Bangkitnya Generasi Yeremia, yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian pada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan memenangkan banyak jiwa. Kemudian, orang-orang yang bersungguh-sungguh dengan Tuhan akan diberi kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung.
1 Petrus 2 : 9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang Ajaib.
2022 adalah Tahun Paradigma yang Baru. Jangan lagi mengingat-ingat hal-hal yang dahulu, sebab Tuhan sedang membuat sesuatu yang baru dengan cara yang ajaib bagi kita. Ia akan menolong memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi dalam seluruh aspek hidup dengan cara serta paradigma yang baru.
Kita yang percaya serta sudah mengalami kelahiran baru, jangan lagi hidup dengan paradigma lama atau duniawi. Arahkanlah pandangan kita ke depan dan berlari-lari pada tujuan, yaitu mengejar meski menderita untuk mendapatkan mahkota, masuk surga dengan menerima hadiah mahkota sorgawi.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz