Merasakan suatu kehilangan dalam kehidupan merupakan sebuah pengalaman universal yang tidak terelakkan, dan tentu pernah meresap ke setiap hati kita sebagai manusia.
Mungkin kita pernah merasa kehilangan kepercayaan diri dan yang lainnya, namun melalui sebuah kehilangan, sering kali juga dapat membuka pintu menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan, terutama kerohanian kita.
Meskipun kehilangan besar atau kecil merupakan kejadian yang tidak terhindarkan, respons kita terhadapnya dapat membentuk perjalanan iman kita.
• Apa sebenarnya arti dari kehilangan ? Kehilangan bukanlah sekadar sebuah kata tanpa makna, melainkan sebuah rasa atau emosi yang melintasi hati setiap pribadi. Kehilangan datang dalam berbagai bentuk : orang yang terkasih, hubungan yang berarti, kesehatan, kekayaan, atau bahkan impian. Dan ketika semua bentuk kehilangan ini merasuki jiwa, akan membuat luka yang dalam.
Setiap orang di suatu titik dalam hidup pasti mengalami kehilangan. Inilah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita sebagai manusia. Tidak ada yang bisa melarikan diri dari kenyataan ini. Namun, jangan biarkan kehilangan menghalangi kita untuk menikmati dan mensyukuri hidup.
Pengkhotbah 3 : 1 - 8
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
Saat merasakan kehilangan, ini hanyalah salah satu musim dalam perjalanan hidup kita. Ibarat musim kemarau yang diikuti musim hujan, kehilangan akan memberikan jalan bagi pertumbuhan dan kebangkitan akan sesuatu yang baru.
• Bagaimana memahami dan menghadapi pengalaman kehilangan ? Ketika kita mengalami kehilangan, sering kali kita melewati serangkaian tahapan duka yang kompleks. Tahapan ini mencakup penyangkalan, di mana kita sulit menerima kenyataan, amarah yang mungkin ditujukan ke diri sendiri, orang lain, bahkan Tuhan. Kemudian, mungkin kita melakukan tawar-menawar, di mana kita mencoba menemukan cara-cara mengembalikan apa yang telah hilang. Hingga depresi yang sering kali terjadi membuat kita merasa hampa dan putus asa. Namun akhirnya, kita dapat mencapai titik penerimaan, di mana kita mulai menerima kenyataan dan melanjutkan hidup.
Kita tidak perlu merasa kehilangan dan pengalaman duka ini sendirian. Keterbukaan tentang perasaan duka sangat penting. Carilah dukungan dari komunitas orang-orang beriman yang dapat memberikan kekuatan, serta dukungan yang diperlukan. Ada kekuatan yang besar dalam berbagi beban.
Ayub pernah mengalami kehilangan harta, keluarga, dan kesehatannya, tetapi tetap setia kepada Tuhan. Daud mengalami kehilangan anaknya yang baru lahir, tetapi tetap mencari penghiburan dalam iman. Murid-murid Tuhan Yesus mengalami kehilangan terbesar saat Guru mereka disalibkan.
Mazmur 34 : 18
Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Inilah penghiburan yang besar bagi kita yang sedang berduka, bahwa Allah selalu dekat dengan kita dalam saat-saat kesulitan maupun kepedihan.
• Menemukan harapan dalam iman di tengah masa kehilangan. Iman adalah sumber kekuatan yang luar biasa saat menghadapi masa-masa sulit. Saat merasa terpuruk oleh kehilangan, iman kita menjadi seperti mercusuar yang memandu melewati kegelapan. Itulah saatnya kita merasakan hadirat Allah lebih dekat daripada sebelumnya, dan kepercayaan kita pada-Nya menjadi fondasi yang kokoh.
Peran doa, firman Tuhan, dan komunitas juga sangat penting dalam mengatasi perasaan kehilangan dan duka. Doa adalah cara kita berbicara dengan Allah, menyampaikan keluhan, kebingungan, serta kebutuhan kita kepada-Nya. Firman-Nya merupakan sumber penghiburan dan hikmat yang sangat bernilai, memberi petunjuk, dan menyedikan harapan dalam setiap “musim hidup” kita.
Ayub, meski mengalami kehilangan besar, ia tetap setia kepada Allahnya, dan mau bangkit dalam hidupnya.
Ayub 1 : 20 - 21
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya : Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan !
Ayub mengakui kepercayaan yang mendalam pada kedaulatan Allah, bahkan dalam masa penderitaan, kehilangan, serta duka. Ayub percaya, bahwa Allahnya sanggup memulihkan keadaan dan hidupnya. Dan memang pada akhirnya, kita melihat Allah memutarbalikkan keadaan Ayub, memberinya berkat yang melimpah sebagai anugerah untuk kesetiaannya. Jadikanlah ini sebagai pengingat bagi kita, bahwa sekalipun mungkin kita tidak mengerti maksud dari setiap penderitaan yang kita alami, Allah tetap berkuasa, dan sanggup memberikan kebaikan kepada mereka yang tetap percaya dan setia kepada-Nya.
Ayub 42 : 10 - 12
Lalu Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan Tuhan kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas. Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.
• Belajar dari pengalaman murid-murid Yesus ketika kehilangan Guru mereka. Kita akan memperingati hari raya kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Kita bisa mengambil pelajaran berharga dari murid-murid-Nya saat akhirnya Guru mereka, Tuhan Yesus Kristus, benar-benar ‘hilang’ dari hidup mereka setelah wafat di kayu salib.
Ketika kita kehilangan seseorang yang kita cintai dan hormati, seperti halnya para murid yang merasakan kehilangan Yesus, penting bagi kita untuk mengambil pelajaran dari kehidupan dan ajaran-Nya. Yesus bukan hanya seorang Guru, tetapi juga teladan yang sempurna. Kehilangan akan Dia adalah panggilan untuk merenungkan kembali prinsip-prinsip yang Dia anut, dan menerapkannya dalam hidup kita sehari-hari.
Selain itu, ketika Yesus naik ke surga, para murid-Nya pasti merasakan kehilangan yang mendalam. Namun, mereka juga menemukan penghiburan, serta kekuatan dalam janji-Nya, bahwa Ia akan kembali.
Kisah Para Rasul 1 : 9 - 11
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka : Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit ? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.
Para murid tetap berpegang pada iman, dan mempersiapkan diri memberitakan Injil ke seluruh dunia. Mereka setia menantikan kedatangan-Nya kembali, hendaknya demikian juga kita dengan hidup penuh pengharapan, serta kesiapan dan kesediaan melayani Tuhan dalam setiap langkah hidup kita.
"Jika Allah membawa kita mengalami satu kehilangan, Dia pasti akan membawa kita melaluinya." (Corrie ten Boom)
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz