Pernahkah dalam kehidupan kita mengalami doa yang tidak terjawab? Lalu, mengapa dan bagaimana sebaiknya kita menyikapinya?
Saya pernah mengalami “pukulan” dalam kehidupan kami sebagai keluarga, yaitu ketika diagnosis dokter mengatakan bahwa tidak ada harapan untuk bayi kami yang menderita kekurangan oksigen, sehingga kami hanya bisa berdoa, menangis, dan menjerit kepada Tuhan memohon mujizat. Namun, tetap anak kami tersebut akhirnya berpulang ke rumah Bapa, dan kami hanya bisa berserah kepada-Nya. Biarlah kehendak-Nya yang jadi dalam hidup kami.
Setiap 21 April, perasaan sedih mungkin masih ada, sebab bulan itu adalah hari ulang tahun anak kami seandainya masih hidup saat ini. Tetapi, pengalaman ini merupakan turning point atau titik balik dalam kehidupan kami mengikut Tuhan yang diatur oleh-Nya.
Dalam doa kami yang tidak terjawab, keadaan kami diubahkan oleh Allah. Kami mulai bukan hanya hidup menurut jalan yang kami mau, tapi belajar mengizinkan Tuhan menyatakan jalan-Nya untuk kami ikuti, menurut versi-Nya.
Lukas 22:42b
Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.
Sebenarnya, doa itu apa? Apakah kita menyadari ternyata doa itu merupakan sebuah harapan yang timbul dari pikiran, maupun keinginan, kemauan, serta tekad yang kuat untuk ke depannya kita bisa melakukan ataupun memperoleh sesuatu, sehingga melalui doa, kita berharap ada perubahan.
Nah, ketika kita berdoa, harus ada yang berubah. Tetapi, selama ini mungkin kita hanya menginginkan perubahan yang tampak kasatmata, yang dapat kita lihat di hidup kita. Padahal, melalui sebuah doa, perubahan juga mesti terjadi dari dalam diri kita lewat segala sesuatu yang terjadi.
Sering kali ketika berdoa, Tuhan ingin menenangkan hati kita dulu, serta menguasai diri, hati, maupun emosi supaya kita bisa berkomunikasi dengan-Nya. Kadang kala, Ia juga meminta menunggu waktu-Nya, sebab saat itulah kesabaran kita dibentuk karena menanti-nantikan jawaban doa, serta menyelesaikan proses yang dari Tuhan.
Kemudian, sebenarnya tujuan doa itu apa? Kita berdoa tujuannya adalah untuk membuat hati Tuhan disenangkan ataupun terkesima, sebab Ia memperhatikan apa yang kita doakan. Namun ingat, doa itu bukan semata-mata apa yang kita sampaikan, melainkan lebih pada sebuah percakapan dengan Tuhan, bukan monoton dari satu sisi saja, tetapi dua arah. Kita dengan Allah. Bukan cuma terus mendoakan, tanpa mau mendengarkan apa yang Tuhan mau, dan kehendaki. Jadi, berdoa adalah sebuah komunikasi, ada hubungan, dan kita menjalin keintiman. Apa pun yang terjadi, prioritaskan hubungan dan kedekatan kita dengan Tuhan.
Bagaimana membuat hati Tuhan disenangkan dan terkesan dengan tujuan doa kita? Bukan kata-kata indah yang kita rangkai, ataupun panjang-lebar, tetapi kualitas hubungan secara terus-menerus yang dibangun melalui doa.
Yakobus 4:3
Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Seberat apa pun pergumulan kita, sekalipun doa kita tidak dijawab, sesungguhnya Tuhan sedang mengasah, membersihkan, membentuk kita supaya makin bersinar bagi Dia. “Apakah hidup akan melindas, atau menyempurnakan seseorang tergantung bagaimana ia bersikap ketika mengalami pergumulan, ketika kita mengalami penderitaan. ‘Great sea captains are made in rough waters and deep seas,’ seorang nakhoda yang hebat tercipta dari laut yang ganas dan samudera yang dalam.” (Kathryn Kuhlman)
Ingatlah, melalui doa-doa yang seolah-olah tidak terjawab, keadaan yang tidak diubahkan, harapan yang belum tampak, Tuhan hendak mengubahkan sesuatu yang ada di dalam. Ia rindu mengubahkan hati kita, sikap kita, penerimaan kita, dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Melalui perubahan-perubahan itu, serta justru doa-doa yang seolah-olah tidak terjawab, Tuhan sedang menunjukkan kebesaran-Nya, bukan keinginan manusia.
Lihatlah pengalaman hidup Musa, orang yang termasuk paling sering berkomunikasi dan bercakap-cakap dengan-Nya. Musa setia berdoa bagi keselamatan bangsanya, serta memohon pengampunan kepada Tuhan bagi mereka. Tuhan mendengar dan menjawab permohonan Musa, tetapi ia juga pernah mengalami Tuhan tidak mengizinkannya masuk Tanah Perjanjian. Namun, Musa tidak protes, melainkan tetap berjalan bersama Tuhan, ia mengerti cara dan jalan Tuhan, sehingga karakternya diubahkan, salah satunya ialah kelemahlembutan hati.
Ulangan 32:52
Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana, ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel.
Kelemahlembutan adalah ketika kita mematikan pembenaran diri. Orang yang hatinya lemah lembut itu tidak akan digelisahkan dengan apa yang harus diterima ataupun didapatkan ketika melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Sekalipun tidak memperoleh apa yang ia mau, ia tidak meninggalkan Tuhan, melainkan bersikap berserah penuh kepada-Nya. Seperti halnya, Musa yang memiliki ketulusan hati sebagai hamba Tuhan.
Demikian pula Ayub, sekalipun mengalami “badai hidup” yang amat sangat berat dan berada di titik terendah hidupnya, padahal ia sudah hidup benar, namun justru di situlah ia mengalami, memandang, dan mengenal Tuhan secara pribadi, bukan lagi hanya dari kata orang lain. Sesungguhnya, melalui segala sesuatu yang terjadi di kehidupan kita, Tuhan sedang berbicara dengan kita.
Ayub 42:5
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Satu lagi, Naomi, ibu mertua dari Rut, yang mengalami pahitnya penderitaan kehidupannya. Namun, melewati semua itu, pada akhirnya dia memperoleh keturunan yang menghormati namanya. Ketika doa Naomi tidak dijawab, Tuhan ingin agar Naomi percaya pada janji-Nya.
Rut 4:17
Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.
Bagaimana dengan keadaan kita hari-hari ini? Apakah doa masih menjadi prioritas utama kita? Apakah kita terus menjaga hubungan dengan Tuhan? Ataukah, hari-hari ini kita sudah malas berdoa, dan malah seolah-olah “mengatur-atur” Dia?
Terkadang, doa-doa yang tidak terjawab sebenarnya bisa saja Tuhan sedang memberikan maupun mempersiapkan jalan terbaik, bahkan yang lebih baik daripada apa yang kita doakan. Selain itu, Ia membentuk karakter kita supaya sesuai karakter yang Ia mau, makin mengenal Dia, mengenali jalan-jalan-Nya, dan memuliakan nama Tuhan.
Jadi, apa saja sebenarnya kunci untuk berdoa?
• Yang pertama, kita bukan sekadar meminta kepada Tuhan, melainkan ada hubungan timbal balik dalam doa.
Ketika Tuhan ingin mengubah kita menjadi pribadi yang lebih baik, Tuhan itu berusaha berbicara kepada kita mungkin melalui keadaan-keadaan yang hari-hari ini kita jalani. Nah, bagaimana sikap hati dan respons kita? Saat Ia mengoreksi dan mengarahkan, Ia mau ada hal-hal yang berubah dalam hidup kita, sehingga kita bisa diberkati dengan caranya Tuhan.
• Yang kedua, kita harus menyembah Dia di dalam roh dan kebenaran.
Ketika kita datang kepada Tuhan melalui doa serta pujian, itu bukan cuma lip service atau sekadar kata-kata, tetapi ada penyembahan yang datang dari hati dan dalam roh kita. Kita menyembah Tuhan tidak hanya waktu ibadah Minggu, atau hari-hari tertentu, melainkan setiap hari kita dapat meninggikan nama-Nya, senantiasa terhubung dengan Dia. Orang tidak akan memiliki doa yang benar kalau tidak menjalani hidupnya dengan benar.
• Yang ketiga, kita mau berserah pada kehendak Tuhan.
Ketika mengalami kesulitan-kesulitan, sebenarnya kita sedang berada dalam proses peremukan serta pemurnian. Berserahlah pada Tuhan dan kehendak-Nya, supaya yang tampak bukan lagi kitanya, tetapi Tuhannya. Ia terlebih tahu apa yang akan terjadi ke depan apabila kita benar-benar menyerahkan segenap hidup kepada-Nya, berserah pada apa yang Ia mau dan kehendaki. Sebab, Tuhanlah yang memegang kendali hidup kita.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz