GBI PRJ (CK7)

Salah satu kota yang paling berkesan bagi saya dalam perjalanan ke luar negeri adalah New York. Banyak gedung tinggi di sana. Kalau melihat gedung-gedung tinggi yang indah dan menjulang, tentu ada kerja keras di balik semua itu, yaitu sesuatu yang kokoh, berfungsi dengan semestinya, serta bertahan lama.

Ada suatu peristiwa tentang pembangunan di Alkitab yang sangat relevan dengan membangun hidup kita maupun pengalaman sehari-hari. Nah, sudahkah membangun sesuatu maupun kehidupan kita? Ataukah malah mengalami kemerosotan? 

Nehemia 4 : 1 - 3
Kewaspadaan terhadap orang-orang yang menentang pembangunan -- Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?" Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."

Kitab Nehemia ditulis oleh nabi Nehemia sendiri tentang proses pembangunan kembali tembok Yerusalem. Nehemia merupakan juru minum raja bagi kerajaan Persia, sebuah posisi yang sangat berisiko besar demi keselamatan nyawa raja.

Tembok Yerusalem dihancurkan pada zaman raja Nebukadnezar dari kerajaan Babel, 152 tahun sebelum kejadian  Nehemia 1, dan belum kembali dibangun sejak itu. Pentingnya tembok adalah untuk melindungi kota dari serangan musuh, pengaruh asing, menjaga perekonomian. Waktu itu kerajaan Yehuda hampir habis karena kawin campur, hukum-hukum Musa yang dulu ada sudah tidak diterapkan, dan anak-anak bangsa Israel hidup dengan nilai-nilai maupun sistem bangsa lain yang tidak kenal Tuhan. Nehemia menerima kabar tentang keadaan bangsa Israel yang seperti itu, lalu ia berdoa, serta minta izin dari raja Persia untuk ke Yerusalem, dan membangun kembali tembok kota.

Di pasal 4 pada kitab Nehemia ini, kita belajar bahwa ternyata Nehemia menghadapi tantangan demi tantangan dalam proyek memperbaiki tembok Yerusalem. Jadi, ada relevansi dalam peristiwa ini dengan kehidupan kita. Khususnya, bagi kita yang serius kembali membangun hidup untuk menjadi lebih baik.

“Every successful work of God must have opposition.” (Billy Graham)

Oposisinya adalah si jahat, Iblis, yang tidak mau hidup kita bertumbuh, dan berkembang. Sebab jika kita berkembang, kita membangun hidup kita dan kerajaan Allah, maka kerajaan kegelapan akan seperti kehilangan teritori. Seperti Sanbalat, seorang dari pemerintahan lokal yang mendapatkan uang dan pengaruh di daerah saat itu. Namun, jika kita tidak pernah “bertabrakan” dengan oposisi, kerajaan kegelapan, maupun melalui tantangan-tantangan dalam hidup, maka jangan-jangan kita sedang satu jalur dan mengarah ke tujuan yang sama dengan musuh. Padahal, jika hidup dalam Tuhan, kita mestinya berbeda haluan dengan kerajaan kegelapan.

Tantangan seperti apa yang sedang kita hadapi?
•    Intimidasi dan rasa takut (fear).
Nehemia 4:7-8
Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka. Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana.

Beberapa oposisi maupun musuh yang dihadapi oleh Nehemia: Sanbalat dan orang-orang Samaria dari Utara, Asdod dari Barat, Tobia dan orang-orang Amon dari Timur, orang-orang suku Arab dari Selatan.

Ketakutan yang tidak kita hadapi akan menjadi limitasi (batasan) kita. What is the worst scenario? Apa kira-kira skenario buruk yang akan kita hadapi? Bisakah kita menanganinya? Semakin kita tidak berani menghadapi, makin menjauh kita dari pencapaian kita yang berikutnya. Many of you are shackled by fear and intimidation. Banyak orang yang terbelenggu dengan rasa takut maupun intimidasi. Apakah kita takut untuk maju, ataupun hal yang lainnya?

•    Keragu-raguan (doubts).

Nehemia 4 : 2 - 3
Dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?" Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."

Sebagai anak-anak Tuhan, si jahat atau musuh, yakni Iblis, tidak punya kuasa terhadap kita, dan dia hanya bisa menabur keragu-raguan. Misalnya, “Masa sih kamu bisa mempunyai keluarga yang diberkati Tuhan?”, “Masa sih kamu bisa punya karier dan masa depan yang baik?” Keragu-raguanlah yang menghancurkan mimpi kita lebih daripada kegagalan. Itulah yang Iblis perbuat.

“Doubts kill more dreams than failure ever will.” (Suzy Kazeem)

•    Kebingungan (confusion).

Nehemia 4 : 8
Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana.

Ada empat hal yang dapat memberi kita kekuatan, serta keberhasilan dalam membangun hidup:

1.    Prayer.

Nehemia 4 : 4 - 5
Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan. Jangan Kaututupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun.

Berdoa adalah sama seperti kita bernapas, sebab doa adalah napas hidup orang percaya. Hidup kita juga adalah milik-Nya, karena itu berdoalah! Jadikan doa atau prayer itu lebih besar daripada panik (panicking), pasif (passiveness), dan apatis (pathetic). Nehemia tidak mengandalkan manusia, melainkan berdoa kepada Tuhan. Punyai gaya hidup atau lifestyle yang berdoa.

Kisah Para Rasul 9 : 3 - 5
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.

2.    Promise.

Nehemia 4 : 14
Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu."

Nehemia 1 : 8 - 9
Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa. Tetapi, bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-Ku serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana.

Ingatlah akan janji Tuhan yang pasti terjadi, dan tidak pernah gagal. Hapalkan, serta perkatakanlah janji-janji-Nya, meski situasi yang kita alami belum berubah. Belajarlah berjalan di atas firman.

Mazmur 34 : 5
Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.

Yakobus 4 : 8
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!

Roma 8 : 28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

3.    Persistence (Persistensi, ketekunan, ketahanan).

Nehemia 4 : 6
Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.

Nehemia 4 : 9
Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka.

Nehemia 4 : 15
Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya.

Ada banyak contoh juga yang memiliki ketekunan, seperti Colonel Sanders yang mendirikan KFC, ataupun Walt Disney, dan Ray Croc yang membangun McDonald’s.

4.    Partners (Rekan-rekan dan komunitas).

Nehemia 4 : 16 - 18
Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata. Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala.

Lihatlah pohon California Redwood (sequoia), yang umumnya memiliki ketinggian sekitar 106 meter, bahkan ada yang sudah berusia ribuan tahun, sampai 3.000 tahun! Padahal, akarnya hanya kedalaman 2 – 4 meter. Pohon sequoia tetap berdiri karena akarnya yang dangkal berjalin dengan akar pohon sequoia lainnya, seolah benar-benar saling berpegangan. Pepohonan ini tumbuh berdekatan satu sama lain, sehingga dapat berbagi nutrisi, serta saling mendukung dan menopang. Di bawah permukaan, akarnya tampak seperti satu sistem besar, seolah-olah berkata, “Kita bersama-sama dalam hal ini, kita adalah satu. Jika ada yang ingin menjatuhkan salah satu dari kami, harus menjatuhkan kami semua.” Akar mereka memberikan kekuatan yang terletak pada hubungan satu sama lain.

Percayalah, Tuhan punya rencana yang indah bagi hidup kita masing-masing.

Tuhan Yesus Memberkati