Allah ingin kita bertumbuh dalam iman, serta semakin dewasa dalam keserupaan dengan Kristus. Pertanyaannya, apakah Saudara benar-benar mempunyai iman? Apakah iman kita itu nyata? Bagaimana kita bisa membuktikannya?
Ketegangan antara iman pada apa yang kita percayai dalam Kristus, dan perbuatan yang kita lakukan dalam hidup adalah hal yang terus terjadi, dan cukup menantang. Apakah kita hanya perlu iman, tanpa perbuatan? Ataukah merasa mesti bekerja keras untuk memperoleh perkenanan, dan menyenangkan hati Tuhan?
Ketika kita mengikut Yesus, jika kita tidak memahami pernyataan tentang iman dan perbuatan, maka kita akan bingung memilih manakah yang benar dan yang salah di antara keduanya.
Efesus 2 : 8 - 9
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Roma 3 : 28
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Paulus mengatakan dengan sangat jelas, bahwa kasih karunia Allah yang menyelamatkan kita, dan respons kita ialah iman. Jadi, bukan karena perbuatan atau sesuatu yang bisa kita kerjakan untuk mencapainya. Yesus Kristus memilih untuk mati disalib demi keselamatan kita. Dan kita dibenarkan karena iman. Seolah-olah segalanya hanya oleh iman, dan tidak ada yang lain. Sepertinya kita tidak perlu melakukan apa pun, bukan? Bagaimana dengan hal perbuatan?
Yakobus 2 : 24
Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Yakobus 2 : 26
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Apakah sebuah kontradiksi, bertentangan satu sama lain? Apakah iman saja itu cukup atau tidak? Ataukah hanya perbuatan? Keduanya memang memiliki perspektif atau sudut pandang yang berbeda, tetapi memperlengkapi. Ibarat sebuah koin dengan dua sisi. Paulus dan Yakobus tidak sedang mengajarkan untuk meninggalkan salah satu bagian, melainkan hidup yang dewasa dan menyeluruh, mampu memahami kedua sisi yang saling melengkapi.
Sebelumnya, Paulus merupakan seorang Farisi yang mewajibkan menaati dan melakukan hukum Taurat. Jika sekadar demikian, akan mengurangi karya salib Kristus karena merasa kita juga harus berusaha memperoleh keselamatan melalui perbuatan kita. Padahal, itu bukan hasil usaha kita, tetapi iman yang murni kepada Kristus. Jika kita berpikir iman saja tidak cukup, dan berupaya mendapatkan keselamatan, maka kita sebenarnya secara tidak langsung mengatakan bahwa kematian Yesus di kayu salib tidak cukup bagi kita.
Sementara itu, Yakobus pada dasarnya menentang orang-orang percaya yang menganggap enteng keselamatan. Pada masa itu, muncul orang-orang percaya yang berpikir, selama percaya Yesus, maka akan baik-baik saja, dan tidak ada hal lain yang perlu dilakukan, bahkan merasa dapat terus berbuat dosa, tidak disiplin dalam hidup, dan mengerjakan apa pun yang lainnya dengan bebas. Padahal, dengan demikian, kita hidup seolah-olah tanpa Tuhan.
Mereka memandang iman menjadi sekadar penerimaan intelektual, pengetahuan, dan membuat egois, ataupun egosentris. Yakobus bukan berpendapat perbuatan baik harus ditambahkan pada iman, melainkan iman yang sejati sering kali dibuktikan melalui perbuatan. Misalnya, jika saya mengasihi seseorang, apa bukti nyatanya? Apakah cuma dalam pikiran dan perkataan? Seandainya Saudara mengaku mencintai keluarga, tetapi tidak pernah menyediakan waktu, berdoa, ataupun membaca Alkitab bersama, bagaimana mungkin sungguh-sungguh mengasihi mereka?
Iman adalah percaya dan taat kepada Allah, serta perbuatan baik dinyatakan dalam kehidupan yang mengasihi Allah maupun orang lain. Dengan kata lain, saat kita bertumbuh dalam iman, kita belajar untuk semakin percaya dan taat kepada Allah, kemudian perbuatan baik menjadi hasil dari semua itu. Kasih kita kepada Allah nyata melalui hal-hal yang kita lakukan bagi Dia dan orang lain. Kita melakukan semua itu karena kita telah dikasihi, bukan semata-mata demi kita bisa dikasihi. Sebab, kasih Allah telah nyata sempurna bagi kita.
Yakobus 2 : 18 - 19
Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
Iman yang sejati diwujudkan dalam tindakan, bergerak, dan perbuatan baik, bukan sekadar pengetahuan. Tidak mungkin seseorang mengatakan mengasihi Allah, tetapi tidak melakukan apa pun. Jadilah pelaku firman, lakukan apa yang kita ucapkan dan percayai.
Mungkin pada awalnya ketika iman mulai bertumbuh, kita merasa melayani Allah maupun banyak hal lainnya seperti rutinitas, ataupun sebuah keharusan. Tetapi, setelah kita bertumbuh dalam kasih, iman, dan dewasa rohani, melayani Dia seharusnya tidak lagi dilihat sebagai sekadar tugas, tetapi sukacita dan kasih kepada-Nya. Memberi merupakan ungkapan syukur.
Yakobus 1 : 22 - 25
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Pahamilah, apa yang Allah berikan kepada kita untuk dilakukan dalam firman-Nya adalah untuk kebaikan kita, dan memerdekakan kita. Misalnya, ketika Allah menciptakan institusi pernikahan, itu adalah perjanjian yang diberikan agar Saudara dan pasangan Saudara, suami ataupun istri, memiliki ruang kebebasan, dan saling percaya tanpa melanggarnya. Namun, dunia akan mengatakan itu hal yang kuno. Padahal, justru saat kita mengkhianati kepercayaan pasangan, kita kehilangan kemerdekaan itu. Ketika kita melakukan firman Tuhan, itu akan memberkati kita.
Percayalah, semua perintah Allah sebenarnya untuk kebaikan kita.
Rasul Yakobus menyoroti tiga hal untuk kita. Pertama, menjaga perkataan. Iman kepada Kristus membawa kita ke posisi bekerja sama dengan Roh Kudus yang akan menolong, serta memampukan kita mengendalikan perkataan kita. Kedua, sebagai hasil dari iman kepada Kristus, kita memperhatikan orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita. Dan ketiga, keberadaan Roh Kudus di dalam kita mengarahkan kita pada kemurnian, dan sungguh-sungguh memperhatikan cara kita hidup.
Jadi, saat kita beriman kepada Kristus, dan membiarkan Roh Kudus tinggal dalam kita, membuka hati, maka cara kita berkata-kata, menjalani hidup dengan orang lain, maupun cara kita menjalani hidup kita sendiri haruslah berubah. Kuasa Allah yang ada di dalam kita akan menuntun, serta memimpin kita. Ketika kita menyerahkan diri kepada Allah, keberadaan Roh Kudus dalam kita justru akan memperkaya kualitas hidup kita, menjaga diri dengan baik, serta memiliki kepedulian terhadap orang lain.
Iman Kristen sesungguhnya memiliki kekuatan, karena apa pun yang Allah lakukan bagi kita memberi kita kuasa untuk menjadi berkat bagi orang lain. Jadi, bukan selalu tentang diri kita sendiri. Ada kemurnian dalam cara kita berpikir, dan tidak membiarkan pikiran jahat merusak yang menyebabkan kita menjadi negatif terhadap orang lain.
Roh Kudus akan selalu membuat kita berjaga-jaga. Ia sedang bekerja di dalam diri kita untuk menuntun, serta memimpin kehidupan kita yang sangat berbeda daripada kehidupan yang di luar Tuhan yang hanya ingin menuruti keinginan serta kehendak sendiri.
Allah Bapa mengutus Yesus Kristus untuk mati di kayu salib bagi Saudara dan saya, bukan hanya agar kita bisa masuk ke surga, melainkan juga supaya kita memiliki kualitas hidup yang baik, saleh, bermanfaat, dan berdampak, yang merupakan rancangan awal Allah bagi setiap kita.
Jangan jadikan iman sebagai sekadar pengetahuan yang tidak diwujudkan dalam tindakan. Bekerja samalah dengan Roh Kudus, izinkan Dia mengubah pola pikir, isi hati, dan cara kita menjalani hidup ini.
Iman yang sejati bukan hanya pengetahuan, melainkan juga dinyatakan melalui perbuatan oleh karena kasih Allah yang kita terima dan alami. Ketika kita menyerahkan segenap hidup pada pemimpin Tuhan Yesus Kristus, kualitas kehidupan kita menjadi lebih baik. Walau mungkin tidak sempurna ataupun baik dalam segala sesuatu, namun bersyukurlah karena kita berada dalam hadirat-Nya, dan Ia menyertai kita setiap hari.
Tuhan Yesus memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz