GBI PRJ (CK7)

Kesulitan, penderitaan, resesi ekonomi, peperangan, bencana alam, sakit-penyakit, dan masih banyak lagi kesusahan terasa menghadang di mana-mana. Seakan-akan juga mustahil bagi kita untuk meraih kebahagiaan, keberhasilan, terlebih menggapai hal yang mustahil dalam kehidupan ini. Namun, sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita harus memiliki iman yang kuat, supaya dapat mengalami berkat, serta mujizat dari Allah. Sebab, Allah kita berkuasa, dan tidak ada yang mustahil bagi Dia. 

Yesaya 60 : 1 - 3 merupakan nubuatan nabi Yesaya kepada bangsa Israel, bahwa mereka akan dibuang ke Babel selama 70 tahun akibat dosa mereka. Dalam pembuangan, mereka akan mengalami penderitaan, tekanan batin, kesulitan, dan ejekan dari orang Babel. Kerinduan mereka adalah ingin segera mendapat pengampunan dan pemulihan Tuhan, serta kembali ke Yerusalem. Karena itu, Tuhan meminta mereka supaya bangkit, tetap beriman, dan menjadi terang bagi orang-orang dunia, sekalipun sedang dalam penderitaan. 

Yesaya 60 : 1 - 3 
Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan  terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. 

Lukas 1 : 37
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. 

Suasana seperti pembuangan ke Babel mungkin sedang kita rasakan juga selama ada di dunia ini. Tahun 2024 tidaklah mudah untuk dijalani, banyak orang memprediksi, bahkan merasakan langsung berbagai hal di atas. Kita akan melihat dan belajar dari beberapa pahlawan iman yang berjalan dalam kemustahilan dan menerima mujizat :

1. Abraham mendapatkan Ishak
Dari kisah Abraham, kita belajar untuk memiliki iman yang kuat. Menurut pandangan manusia, Abraham yang sudah berumur lanjut, dan istrinya yang mandul, mustahil mempunyai keturunan. Namun, Abraham percaya dengan segenap hatinya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Pada akhirnya, berkat kesetiaan dan kekuatan iman Abraham, Allah mengizinkan mujizat terjadi kepadanya, sehingga ia memiliki anak pada usia 100 tahun. Iman Abraham tidak menjadi lemah, meskipun keadaan, pendapat, serta pandangan dunia berkata mustahil. Ikutilah teladan iman Abraham. 

Kejadian 21 : 5
Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya. 

Roma 4 : 19
Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. 

2. Yosua menaklukkan Yerikho Yosua dan bangsa Israel mampu mengalahkan orang Yerikho dan meruntuhkan temboknya dengan iman dan perbuatan, sehingga mereka dapat masuk Tanah Perjanjian. Kuasa Allah melalui iman dan perbuatan, tidak akan terkalahkan. Apa pun masalah besar kita saat ini, tetaplah berharap serta beriman kepada Tuhan. 

Yosua 6 : 20
Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu. 

3. Perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun disembuhkan
Dari kisah seorang perempuan yang sudah putus asa selama 12 tahun karena dirinya sakit pendarahan dan dinyatakan najis, kita dapat belajar bahwa meskipun di tengah keputusasaan serta penderitaan berat perempuan tersebut, Tuhan dapat menyembuhkannya. Sebab, perempuan itu percaya dengan segenap iman dan kekuatannya, bahwa dengan menjamah jubah Tuhan Yesus, dia dapat disembuhkan serta menerima mujizat dari-Nya. 

Matius 9 : 20 - 21
Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya : Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.

Markus 5 : 29
Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. 

Lukas 8 : 44
Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya. 

4. Petrus dan murid-murid lainnya menangkap ikan 153 Ekor
Dari kisah Petrus dan para murid lainnya yang berhasil memperoleh sejumlah 153 ikan di saat yang sebenarnya tidak memungkinan, kita dapat belajar, bahwa apa yang dilihat dan dianggap mustahil oleh manusia, namun bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. 153 ekor juga memiliki arti “Ani Adonai”, “Ani Elohim”, “Ani El Shaddai”, yang berarti “Akulah Tuhan Allah yang berkuasa”. Peristiwa ini mengajarkan kita untuk terus berpegang teguh saja pada perkataan Tuhan Yesus melalui firman-Nya. Masalah apa pun dapat kita atasi bersama-Nya. Mungkin saat ini kehidupan kita sudah makmur, sejahtera, sehat, dan diberkati, tetaplah berdoa supaya “jala kita tidak koyak” atau iman kita tidak menjadi lemah, apalagi malah menjauh dari Tuhan. Kasihilah Tuhan Yesus selamanya, dan jadikan Dia sebagai yang paling utama dalam hidup kita. 

Yohanes 21 : 11
Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar : seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. 

Dari contoh keempat tokoh di atas, banyak hal yang relevan dengan kehidupan kita saat ini. Banyak hal yang mungkin menurut kita mustahil, seperti kesulitan ekonomi, masalah keluarga maupun keturunan, mengalami suatu penyakit yang tidak kunjung sembuh, maupun permasalahan lainnya. Tetapi, percayalah Tuhan mampu memulihkan kita melalui semua masalah tersebut. 

Kunci menggapai hal yang mustahil, dan menerima mujizat dari Tuhan Yesus :

* Memiliki iman yang kuat sesuai janji Allah dan menanti dengan sabar

* Menguatkan dan meneguhkan hati

* Memiliki pengharapan yang besar

* Taat dan setia melakukan apa yang Tuhan perintahkan maupun kehendaki

Jika kita terus hidup setia dan taat pada-Nya, meskipun menderita, memikul salib setiap hari, bersabarlah. Keajaiban kuasa-Nya akan dinyatakan atas kita. Sebab mujizat-Nya pasti nyata, dan terjadi atas hidup kita. Peganglah ini. Percayalah selalu, bahwa Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita, asalkan kita tetap mengikuti jalan-Nya. 

Hal-hal apa saja yang memberatkan kita hari-hari ini sehingga kita sangat menantikan jawaban dari-Nya ? Apakah kesembuhan, usaha, pekerjaan, pelayanan, pergumulan, dan masalah keluarga ? Datanglah kepada Tuhan, karena tidak ada yang mustahil bagi Dia. Milikilah iman, maka mujizat pasti terjadi. 

Jangan semata-mata mengandalkan akal maupun pikiran manusia, tetapi gunakanlah iman. Akal kita terbatas, namun iman kita kepada Tuhan akan mengantar kita ke pintu gerbang berkat, rahmat, dan anugerah yang tidak akan sanggup ditakar ataupun diukur sekadar oleh nalar manusia. 

Mari mengingat, bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil ataupun tidak mungkin. Mujizat-Nya disediakan bagi kita. Kita pasti diangkat, dipulihkan, serta diberkati-Nya secara dahsyat dan luar biasa. 

Tuhan Yesus Memberkati