Kata-kata: “Do you love me?”, mungkin sering kita dengar ataupun perkatakan. Antara suami-istri, ataupun anggota keluarga. Mungkin mudah menjawabnya ataupun merasa, bahwa iya kita mengasihi. Namun, sering kali buktinya nihil, maupun bertolak belakang dengan ucapan maupun pengakuan kita.
Sesungguhnya, apa itu kasih? Menurut St. Agustinus, ada dua jenis kasih, yaitu yang pertama, kasih yang mengarah kepada Tuhan (‘caritas’), tujuan dan caranya disesuaikan dengan kehendak-Nya, serta mengasihi secara sukarela serta sukacita, karena kita mengasihi seseorang ataupun Tuhan. Kasih seperti ini kemungkinan besar mendatangkan kebahagiaan.
Yang kedua, kasih yang bukan mengarah pada Tuhan (‘cupiditas’). Jenis kasih ini mengarah pada diri sendiri atau self-love, sehingga seseorang merasa berhak melakukan sesuatu berdasar rasa cintanya terhadap diri sendiri. Namun, firman Tuhan mengingatkan:
2 Timotius 3 : 1 - 2
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama.
Mereka menjadi egois atau self-centered, tidak peduli orang lain, sehingga melakukan apa pun demi memenuhi kehendak pribadinya sendiri. Jenis kasih seperti ini bukanlah cinta yang sesungguhnya. Sebab, dia hanya ingin memiliki, menguasai, memulainya dengan ketakutan, dan kekhawatiran, sehingga mencengkeram orang lain karena takut kehilangan. Kasih seperti ini sering kali berakhir pada kekecewaan.
St. Agustinus mengingatkan, “What do I love when I love my God?”, atau apa yang kita kasihi ketika kita mengaku dan mengatakan mengasihi Tuhan? Tuhan Yesus juga pernah menanyakan kepada Simon Petrus apakah dia mengasihi-Nya? Jika dia mengasihi Tuhan, Ia berpesan supaya menggembalakan domba-domba-Nya, jiwa-jiwa (Yohanes 21:15-19). Jadi, apa yang kita lakukan, serta akan kita perbuat, dan cintai ketika kita mengasihi Tuhan?
1 Korintus 13 : 1 - 5
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Bahasa kasih (‘love languages’) bukanlah sekadar konteks bahasa yang kita ucapkan, melainkan apa yang kita lakukan. Hendaknya kita mengasihi bukan dengan perkataan saja, melainkan juga disertai tindakan dalam kebenaran. Tingkah laku kita cukup membuktikan apakah kita sungguh-sungguh mengasihi atau tidak. Jadi, bukan hanya omongan.
• Kasih itu sabar.
Kasih juga berarti sabar (‘patient’). Mungkin sakit, sulit, dan lainnya. Sabar itu long-suffering, atau tetap bertekun dalam iman meski menderita begitu lamanya, yang tidak tahu kapan berakhirnya. Sabar ialah menanti dengan tenang, dan terus berharap walau dalam penderitaan. Sabar itu menanti tanpa batas waktu yang pasti, dan mau menguasai diri. Bersabar berarti belajar menantikan seperti seorang petani sampai tanamannya berkembang, bertumbuh, dan berbuah. Selain itu, mau menjalani proses tanpa protes.
Helen Keller pernah mengatakan, “We could never learn to be brave and patient if there were only joy in the world,” atau kita tidak akan pernah dapat belajar menjadi berani, serta sabar apabila di dunia ini hanya ada bersenang-senang. Jadi, penderitaan dapat mengajar kita, terutama untuk bersabar.
• Kasih itu rendah hati.
Segala kehebatan maupun kemampuan kita tidak akan ada artinya bila kita tidak memiliki kasih. Dan masih jauh lebih baik tidak dianggap oleh manusia, tetapi dianggap oleh Allah, daripada hanya dianggap oleh manusia, namun tidak dianggap oleh-Nya. Karena, Tuhan tidak akan memakai orang-orang yang sombong.
Kasih itu tidak sombong, dan tidak memegahkan diri. Kerendahan hati ialah sikap merendahkan diri di hadapan Tuhan, karena hanya di hadapan-Nyalah kita akan melihat siapa diri kita sesungguhnya. Sebab, kadang di hadapan manusia kita menjadi sombong ketika ada orang-orang yang lebih rendah daripada kita, sebaliknya menjadi minder apabila orang-orang lain lebih baik ketimbang diri kita.
Sadarilah, setiap aspek, terutama yang baik dalam hidup kita, itu datangnya dari Tuhan. Semua hanya anugerah-Nya, serta andil orang-orang yang Ia percayakan. Kesombongan akan menggoda untuk melihat diri kita melalui kacamata dunia, ataupun opini manusia. Padahal, diri kita yang sebenarnya ada dalam kebenaran firman Tuhan, dan terang kasih-Nya. Jadi, milikilah kerendahan hati.
Efesus 5 : 21
Dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
‘Love has the power to transform our relationship’, kasih sanggup mengubahkan hubungan kita menjadi lebih baik. Dari yang tadinya mungkin sudah dingin, menjauh, serta hambar, mulai menjadi dekat, rekat, dan kembali saling mengasihi. Dengan mengasihi, menghormati, tunduk, serta takut akan Tuhan terlebih dulu, akan membantu kita mengasihi orang lain. Sebab, agaknya tidak mungkin bagi kita mengasihi sesama tanpa lebih dahulu mengasihi Dia.
Biarlah kita belajar merendahkan diri, seperti halnya Tuhan Yesus yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia (Filipi 2:5-7). Ia menebus kita dari dosa melalui pengorbanan di kayu salib, supaya kita menjadi segambar dan serupa dengan-Nya. Belajarlah rendah hati, karena itulah kasih yang Allah inginkan.
• Kasih itu murah hati.
Hidup tanpa kasih itu tidak ada faedah atau manfaatnya. Ketika kita memiliki segalanya, serta dapat melakukan apa pun, tetapi kalau tidak punya kasih, itu sama saja kosong artinya. Hampa. Selain itu, berhati-hatilah dengan hati kita. Karena, segala perbuatan jahat, pikiran jahat, kemauan jahat, maupun kehendak yang jahat itu dapat berasal dari hati. Jadi, bermurah hatilah. Kemurahan hati merupakan keleluasaan seseorang untuk melakukan tindakan kasih dengan rela, serta senang hati kepada orang-orang yang membutuhkan. Salah satu bukti kasih ialah ketika kita bisa murah hati. Sebab, lawan dari kasih bukanlah benci, melainkan egois, apatis, atau sama sekali tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain, atau apa pun yang terjadi pada mereka. Jadi, ia mengalami kehilangan, dan ketiadaan kasih.
Bisa saja seseorang menolong tanpa kasih, tetapi seseorang yang mengasihi tidak mungkin tidak akan menolong. Kasih akan menggerakkan kita untuk bermurah hati. Kasih tidak akan tinggal diam, atau berpangku tangan, melainkan akan bertindak.
Matius 25 : 35 - 36
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Efesus 4 : 2
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
‘True love is the willingness to surrender that which has value for our own life, to enrich the life of another’, atau kasih yang sejati merupakan sebuah kerinduan untuk menyerahkan apa yang paling berharga bagi kita, demi memperkaya kehidupan orang lain. Kasih tidak selalu membuat hitung-hitungan. Kasih akan membuat kita berlari pada tujuan yang mulia, dan mengulurkan tangan bagi banyak orang.
Mari, mintalah isi hatinya Tuhan supaya juga ada di dalam hati kita, karena Allah adalah kasih. Kasihilah Dia melebihi segalanya. Bersungguh-sungguh mengikuti Dia, dan jangan pernah lupa, bahwa hari demi hari kita dikasihi oleh-Nya.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz