GBI PRJ (CK7)

Biasanya, sebagai manusia, kita memiliki beberapa hal yang kita khawatirkan. Misalnya saja, kondisi kesehatan, berbagai kebutuhan hidup sehari-hari, keadaan keuangan, terutama masa depan kita. Sementara itu, Tuhan sanggup mengubahkan sesuatu, dan membuat sesuatu yang baru. Ia akan melakukan sesuatu yang baru dalam kehidupan kita. Jadi, janganlah takut akan masa depan.

Yesaya 43 : 18 - 19
Firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.”

Ketika Tuhan hendak membuat sesuatu yang baru, biasanya Dia akan memperlibatkan seseorang ataupun pribadi, dan Ia mentransformasi kehidupan orang itu terlebih dahulu. Kita tidak akan menerima atau mengalami sesuatu yang baru apabila kita tidak mau kehidupan kita diubahkan atau ditransformasi. Dan, biasanya yang pertama kali Ia transformasi dalam diri seseorang ialah rohnya melalui sebuah peristiwa kelahiran baru (born again, spiritual transformation). 

Namun, oleh karena roh yang baru tersebut tinggal di dalam jiwa yang sudah cukup lama tercemari dosa, maka pikiran kita juga harus mengalami pembaruan. Sebab, jiwa terdiri dari pikiran, kehendak, serta perasaan atau emosi. Sering kali cara kita berpikir akan mempengaruhi cara kita bertindak, sehingga perilaku kita tidak bisa berubah apabila tidak mengalami perubahan pikiran. Kemudian, apa yang kita lakukan terus-menerus, dan berulang-ulang, akan menjadi sebuah kebiasaan. Nah, karakter adalah kumpulan dari kebiasaan-kebiasaan, dan masa depan kita merupakan hasil karakter kita.

Jadi, jika ingin mengalami sesuatu yang baru, kehidupan kita harus berubah dengan mengubah cara berpikir. Sebab transformasi dimulai dari mengubah cara berpikir. Orang-orang yang tidak mau mengubah cara mereka berpikir, tidak akan pernah mengalami perubahan hidup. Nah, ada berapa banyak belenggu di dalam pikiran yang menghalangi kita untuk melakukan suatu hal yang baru, yang mungkin saja merupakan kehendak Tuhan?

Roma 12 : 2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Amsal 23 : 7
Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. "Silakan makan dan minum," katanya kepadamu, tetapi ia tidak tulus hati terhadapmu.

Jika kita berpikir bahwa kita tidak bisa, kemungkinan besar memang kita tidak akan bisa. Sebaliknya juga benar. Karena apa yang kita pikirkan, demikianlah kita. Karena itu, apa saja yang perlu kita perhatikan, dan ingat baik-baik:

•    Transformasi dimulai dari mengubah cara berpikir. 
Bagaimana caranya mengubah cara kita berpikir? Yaitu, dengan berpikir panjang. Tanpa pikir panjang, sering kali kita tidak akan sadar-sadar. Berpikir panjang adalah apabila kita terus melakukan suatu perbuatan tertentu, kira-kira akan menjadi apa kita nanti. Dampak berpikir panjang itu luar biasa. ‘Metanoia’ itu berarti mengubah cara berpikir, dan merupakan hasil dari berpikir panjang.

2 Timotius 3 : 1 - 4
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

2 Korintus 10 : 3 - 5
Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.

Hati-hatilah, dunia menawarkan pemikiran-pemikiran tertentu kepada kita, dan pemikiran yang menentang pengenalan akan Tuhan. Itulah pikiran-pikiran seperti benteng yang menghalangi kita untuk menemukan maupun mengalami sesuatu yang baru, ataupun yang terbaik dari Tuhan. Karena itu, janganlah menjadi serupa dengan pola pikir duniawi, namun berubahlah menurut pembaruan budi kita. Milikilah pemikiran yang baru supaya kehidupan kita bisa mengalami transformasi, dan menjadi baru.

•    Terobos cara pikir yang salah dengan firman Tuhan.
Firman akan memberi kita cara pikir yang baru. Tanpa input ataupun informasi yang baru, maka tidak akan ada perubahan. Sebab, perubahan dimulai dari input atau informasi yang baru. Ubahlah cara kita berpikir, supaya kita bisa menemukan kehendak Tuhan yang sempurna bagi kehidupan kita.

Selain memerdekakan, firman Tuhan juga merupakan alat untuk kita tahu mana yang salah, dan mana yang benar. Walau kita tidak selalu mengerti, tetapi kita bisa mendapat, serta mengaplikasikan kebenaran firman dalam hidup kita. Dan, jangan sampai kita memberi cara berpikir yang salah terhadap orang lain, terutama keluarga atau anak-anak kita. 

Gereja kita juga, sesuai melalui pesan yang disampaikan oleh Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, mempunyai visi untuk tahun 2024 ini, yaitu Tahun untuk Bangkit, Jadi Teranglah (The Year to Arise and Shine)! Bukan dengan menunggu segala sesuatunya dalam hidup kita harus sudah baik-baik saja terlebih dahulu, melainkan sekaranglah waktunya untuk kita bangkit, dan menjadi terang. Karena itu, ubahlah cara kita berpikir. 

Sebenarnya, tidak perlu seseorang yang hebat ataupun waktu yang lama, melainkan cukup satu orang yang rela mengubah caranya dalam berpikir, sehingga Tuhan dapat memakai hidupnya untuk menjadi berkat, serta dampak, dan mengalami hal-hal yang baru bersama-Nya setiap hari.

Kiranya, kita telah mengerti pentingnya mengubah cara berpikir, sebab Tuhan menyediakan yang terbaik, serta hal-hal yang baru bagi kehidupan setiap kita. Runtuhkanlah benteng-benteng pemikiran yang mungkin selama ini salah, dan kita bangun tanpa kita sadari. Mintalah hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan supaya mengetahui mana cara pikir yang salah, dan dengan tuntunan terang firman Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati