GBI PRJ (CK7)

Mengapa jiwa kita tertekan ? Karena masalah atau pergumulan yang kita alami. Biasanya sering menyerang fisik kita lebih dahulu lalu menyerang jiwa kita. Hidup kita tergantung kepada siapa dan apa yang kita harapkan. Namun, harapan kita terkadang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan Tuhan. Karenanya, apa yang perlu kita lakukan ?

Mazmur 42 : 4 - 5
Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan. Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku ? Berharaplah kepada Allah ! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku !

Kita baru saja merayakan Hari Tahun Baru China. Hal yang wajar ketika kita merayakan perayaan ini bersama dengan keluarga dan kerabat kita. Ada berkat, ada kegembiraan di tengah perayaan dan di tengah keramaian. Tetapi dalam sebuah perayaan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Pengingatan
Di dalam perayaan itu apakah ada pengingatan akan Tuhan ? Jangan karena perayaan ini kita menjadi kebablasan. Kita menghabiskan banyak dana akan perayaan itu, tetapi melupakan Tuhan dan pekerjaan-Nya. Kita menghabiskan waktu bersama dengan keluarga dan teman-teman, tetapi kita melupakan ibadah kepada Tuhan karena mungkin merasa kelelahan setelah perayaan. 

Ibadah harus menyenangkan Tuhan dan menjadi sukacita bagi diri kita sendiri. Kita harus mengingat ketika kita memberkati orang lain, kita juga harus memberkati Tuhan. Apa yang kita dapat, kita makan, kita alami itu datangnya dari Tuhan.

2. Mencurahkan keadaan jiwa saat gundah-gulana
Ketika keadaan kita sedang tidak baik-baik saja, di saat itulah kita harus menyerahkan jiwa, yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak kita kepada Tuhan melalui penyembahan. 

Tidak ada satu pun obat yang dapat menyembuhkan jiwa kita, selain penyembahan kepada Tuhan. Janganlah sekali-kali kita menyembah materi yang kita miliki. Tetapi serahkanlah seluruhnya kepada Tuhan.

3. Harus bergerak
Hidup ini harus terus bergerak maju, tidak boleh berhenti. Kalaupun hari-hari kemarin kita mengalami goncangan, kita harus tetap bergerak. Latih diri kita untuk tetap pergi ke rumah Tuhan, mencari Tuhan. Sebagai orang percaya, kita harus mendahului orang lain untuk menjadi yang pertama tiba di rumah Tuhan.

4. Bersukacita
Bersukacitalah dengan sungguh-sungguh. Agar jiwa kita tidak gundah-gulana, kita harus membangun sukacita bersama Tuhan hari demi hari.

Perayaan merupakan hal wajar dilakukan, tetapi biarlah perayaan ini diarahkan hanya untuk memuliakan Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati