Sebagian besar kita, mungkin merasa dan mengganggap ucap syukur dan rasa cukup merupakan sesuatu yang obsolet ataupun klise. Dengan kata lain, untuk apa bersyukur ataupun merasa cukup. Padahal, sebuah kebenaran tidaklah pernah lekang oleh waktu.
Sayangnya, banyak orang menginginkan lebih dan lebih lagi. Padahal, ada banyak hak yang masih bisa kita mengucap syukur ataupun merasa cukup.
Bagaimana dengan kesehatan kita? Bukankah kita patut bersyukur karena masih sehat-sehat saja.
Bagaimana dengan pekerjaan kita? Bukankah banyak orang yang masih belum memperoleh pekerjaan.
Bagaimana dengan keluarga kita? Bukankah kita patut mensyukurinya karena Tuhan telah mempercayakan keluarga bagi kita. Dan masih banyak hal lainnya. Bahkan, rasul Paulus mengingatkan, ibadah yang disertai rasa cukup itu memberi keuntungan yang besar.
1 Timotius 6:6 (TSI), "Sebaliknya, kita akan mendapatkan kekayaan besar secara rohani bila kita hidup sesuai kehendak Allah disertai rasa puas dengan apa yang sudah kita miliki."
Apakah engkau ingin menjadi benar-benar kaya? Sesungguhnya engkau sudah kaya, apabila engkau bahagia dan baik hati. (FAYH)
[And it is, indeed, a source of immense profit, for] godliness accompanied with contentment (that contentment which is a sense of inward sufficiency) is great and abundant gain. (AMP)
A devout life does bring wealth, but it's the rich simplicity of being yourself before God. (MSG)
Maukah kita mengucap syukur atas apa pun yang masih kita miliki dan ada pada kita? Mungkin itu adalah hal-hal yang sederhana, namun bila kita melatih diri untuk terus-menerus bersyukur, kita pun akan terbiasa untuk mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Ps. Steve Coles mengatakan, "Allah telah memanggil umat-Nya untuk hidup yang ditandai dengan ungkapan syukur dan rasa cukup. Rasa cukup datang dari memiliki prioritas yang benar—kesalehan, bukan semata-semata keuntungan belaka; dan perspektif yang benar—hidup yang kekal, bukan hal-hal yang sementara di dunia ini."
1 Tesalonika 5:18 (TSI), "Bersyukurlah kepada Allah dalam segala keadaan, karena itulah yang dikehendaki Allah bagi kita sebagai orang yang sudah bersatu dengan Kristus Yesus."
Apapun keadaan yang sedang kalian hadapi, kalian harus selalu mengucap syukur pada Allah. Memang itulah yang Allah inginkan dari kalian, sebab kalian sudah menjadi milik Kristus Yesus, anak-Nya. (BSD)
And thank God …in all circumstances/regardless of what happens. God wants you to behave like that because of what Christ Jesus has done for you (because you have a close relationship with Christ Jesus). (DEIBLER)
Filipi 4:19 (TSI), "Allah yang saya layani akan membalasnya dengan mencukupi segala kebutuhanmu juga, karena Dia akan melimpahkan segala kekayaan rohani dari surga-Nya yang mulia kepada kita yang bersatu dengan Kristus Yesus."
You can be sure that God will take care of everything you need, his generosity exceeding even yours in the glory that pours from Jesus. (MSG)
Moreover, God, whom I serve, has an unlimited supply of everything that we need. And as a result, because of your relationship with Christ Jesus, he will completely supply everything that you need. (DEIBLER)
~ FG