Jika boleh jujur, saya agak tergelitik ketika membaca nama seseorang, terlebih pribadi tersebut sendiri yang menuliskan gelarnya yang panjang berderet di belakang. Bahkan notabene merupakan seorang hamba Tuhan, yang sewajarnya untuk memelihara sikap yang rendah hati.
Bagaimana menurut Saudara apabila membaca misalnya nama disamarkan dengan gelar seperti berikut ini:
Pdt. Dr. xxx, S.E., MM., M.Ak., M.Th., CBC., CAT., CTT., CPTT., CPHRM., CHCP-A., CHRA.
Satu sisi, semangat untuk terus belajar adalah hal yang baik dan perlu kita miliki. Namun, untuk terlihat mempunyai berbagai macam latar belakang serta gelar pendidikan, rasanya tidak perlu demikian, bukan? Lagipun, penamaan dengan sederet gelar panjang tersebut hanyalah di forum umum, bukan pada karya ataupun kalangan ilmiah.
Apa pun tujuannya, sepertinya seseorang dengan kebiasaan itu mungkin masih perlu belajar di "sekolah kerendahan hati". Masih teringat jelas pula di ingatan saya ketika membuka halaman depan Maxwell Leadership Bible yang disusun oleh pakar kepemimpinan internasional sekaligus yang mengasihi Tuhan Yesus, yaitu John C. Maxcwell, di antara gelar-gelar beliau, ia hanya menuliskan "gelar" untuk namanya pada kata pengantar dengan sebutan: Your friend, atau sahabatmu.
Ada orang-orang yang dapat membuat kita juga merasa sebagai orang besar saat bersamanya; ada juga orang-orang yang akan membuat kita hanya merasa sebagai orang yang kecil ketika di dekatnya. Pertanyaannya, pribadi seperti yang manakah Saudara dan saya? Dan bukankah firman-Nya acap kali memperingatkan tentang kerendahan hati.
Amsal 27:2 (BIS), "Janganlah memuji dirimu sendiri; biarlah orang lain yang melakukan hal itu, bahkan orang yang tidak kaukenal."
Praise should come from another person and not from your own mouth, from a stranger and not from your own lips. (GWV)
Don't brag about yourself--let others praise you. (CEV)
2 Korintus 10:18 (FAYH), "Bilamana seseorang membanggakan diri mengenai betapa baik pekerjaannya, hal itu tidaklah banyak artinya. Tetapi, apabila Tuhan yang memujinya, itu lain soal!"
What you say about yourself means nothing in God's work. It's what God says about you that makes the difference. (MSG)
Amsal 16:18 (VMD), "Kesombongan adalah permulaan menuju kebinasaan. Pikiran yang sombong menuju kekalahan."
First pride, then the crash--the bigger the ego, the harder the fall. (MSG)
Mazmur 138:6, "TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh."
For though the Lord is high, yet has He respect to the lowly [bringing them into fellowship with Him]; but the proud and haughty He knows and recognizes [only] at a distance. (AMP)
And here's why: GOD, high above, sees far below; no matter the distance, he knows everything about us. (MSG)
~ FG