Kita semua adalah ibarat musafir-musafir yang sedang melakukan perjalanan rohani sementara berada di dunia ini. Dan setiap hari kita diperhadapkan dengan dua pilihan jalan, yaitu yang lebar dan sempit. Manakah yang sering kali kita pilih?
Banyak orang yang mungkin memilih melalui jalan yang lebar dengan sekadar mengejar hal-hal materi maupun melampiaskan hawa nafsu. Sedangkan, tidak banyak orang yang mau melewati jalan sempit yang ibarat jalur setapak pematang sawah, di mana mesti berhati-hati agar tidak tergelincir.
Jika kita mengambil jalan yang lebar, ujungnya menuju maut, penyesalan hidup, serta kesia-siaan. Sebaliknya, meski jalan yang sempit, tetapi akan disertai oleh Tuhan, mengalami berkat, kasih, kebahagiaan yang sejati, damai sejahtera, dan sukacita dari-Nya.
Matius 7:13-14, "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
Jalan yang sempit tersebut kadang dapat berarti masalah, penderitaan, maupun pergumulan yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita guna mengikis tabiat-tabiat kedagingan atau watak duniawi yang masih ada dalam hati dan hidup kita. Izinkanlah Tuhan membersihkannya. Introspeksilah diri kita, masihkah ada bagian yang salah?
Selain itu, jalan yang sempit juga adalah menerima, menyimpan, dan melakukan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, banyak orang yang hanya menginginkan apa yang menyenangkan telinga, tanpa mempraktikkan firman-Nya yang mungkin tidak mengenakkan bagi hati dan daging mereka.
Lukas 11:28 (TSI), "Tetapi Yesus berkata, 'Jauh lebih diberkati lagi orang-orang yang mendengarkan Firman Allah dan melakukannya!'"
But He said, Blessed (happy and to be envied) rather are those who hear the Word of God and obey and practice it! (AMP)
Jesus commented, "Even more blessed are those who hear God's Word and guard it with their lives!" (MSG)
Ibrani 4:12 (FAYH), "Sebab apa pun yang dikatakan Allah kepada kita selalu penuh dengan kuasa yang hidup: Firman Allah lebih tajam daripada pedang bermata dua yang paling tajam, yang dapat dengan cepat menembusi pikiran dan keinginan kita yang paling dalam, sehingga memperlihatkan diri kita yang sebenarnya."
For the Word that God speaks is alive and full of power [making it active, operative, energizing, and effective]; it is sharper than any two-edged sword, penetrating to the dividing line of the breath of life (soul) and [the immortal] spirit, and of joints and marrow [of the deepest parts of our nature], exposing and sifting and analyzing and judging the very thoughts and purposes of the heart. (AMP)
Beware of being insincere about doing this, because the message God has given us very powerfully penetrates our thinking more than a two-edged sword penetrates flesh. It penetrates deeply into our souls and spirits, as a sharp sword can penetrate into our joints and marrow. That is, by it God discerns all that we think about, and he discerns all that we desire to do (His message exposes to us all our thoughts and all our desires). (DEIBLER)
~ FG