Menurut seorang arsitek, tidak ada satu bagian pun dari kabel-kabel yang terdapat pada sebuah jembatan gantung --misalnya Situ Gunung Suspension Bridge di Sukabumi, Jawa Barat, ataupun Jembatan Brooklyn di kota New York-- yang tidak memiliki fungsi. Setiap bagiannya memiliki beban yang sesuai takarannya. Dengan kata lain, semuanya aktif, tidak ada yang pasif.
Jika alat atau benda mati saja memiliki peran dan tujuan secara bersama-sama, apalagi sesungguhnya kita manusia. Dengan bekerja sama, dan bersatu hati, kita akan kuat dan meraih hasil yang lebih baik.
Atau, bayangkan kalau salah satu sisi besi dari gunting itu tumpul, ataupun tidak mau menyatu, tentu perkakas untuk memangkas atau memotong itu tidak akan berfungsi dengan semestinya.
Pengkhotbah 4:12 (FAYH), "Orang yang berjalan seorang diri mudah diserang dan dikalahkan, tetapi dua orang akan dapat bertahan dan mengalahkan lawan. (Tiga orang lebih baik lagi.) Tali tiga lembar tidak mudah diputuskan."
By yourself you're unprotected. With a friend you can face the worst. Can you round up a third? A three-stranded rope isn't easily snapped. (MSG)
Gembala Sidang kita, Pdt. Niko Njotorahardjo, juga sering kali mengingatkan, bahwa tanpa unity atau kesatuan hati, tidak mungkin ada penuaian jiwa yang besar. Allah pun bukan menciptakan kita untuk hidup tanpa persekutuan. Terutama, untuk bersekutu dengan-Nya setiap hari.
Nah pertanyaannya, sudahkah kita mengerjakan bagian kita dalam apa pun yang bisa kita lakukan bagi Tuhan dan gereja di mana kita berada saat ini? Apakah kita juga termasuk orang yang mudah untuk diajak bekerja sama, serta mau bersatu hati?
Roma 12:4 (TSI), "Karena setiap orang yang bersatu dengan Kristus merupakan anggota tubuh Kristus. Dan tubuh Kristus bisa digambarkan seperti tubuh manusia: Satu tubuh mempunyai banyak anggota, dan setiap anggota mempunyai tugasnya sendiri-sendiri. Begitu jugalah dengan kita. Biarpun banyak, kita masing-masing adalah anggota dari satu tubuh, yaitu tubuh Kristus. Jadi, kita semua berkaitan satu sama lain."
Sebagaimana tubuh kita mempunyai banyak anggota, demikian jugalah tubuh Kristus. Kita semua adalah bagian-bagian tubuh itu dan kita masing-masing dibutuhkan untuk menyempurnakan tubuh itu, karena tugas kita berlain-lainan. Jadi, kita merupakan kesatuan dan saling membutuhkan. (FAYH)
In this way we are like the various parts of a human body. Each part gets its meaning from the body as a whole, not the other way around. (MSG)
~ FG