Kisah Para Rasul 1:4-5, "Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya – 'telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.'"
Tuhan Yesus baru saja mengarahkan dan memberi perintah untuk para murid-Nya supaya menanti di Yerusalem untuk dipenuhi oleh Roh Kudus, pemenuhan janji Bapa. Namun, lihatlah apa yang mereka katakan dan pertanyakan.
Kisah Para Rasul 1:6, "Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: 'Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?'"
Meskipun mungkin juga merupakan hal yang penting, tetapi apa yang mereka ajukan itu bukanlah hal yang paling penting. Padahal, baru saja menerima arahan supaya menunggu di Yerusalem untuk pemenuhan janji Bapa, pencurahan Roh Kudus bagi mereka, tetapi seolah perhatian mereka teralihkan. Kehilangan fokus terhadap apa yang Tuhan Yesus perintahkan.
Mereka menanggapi secara politis maupun hal lainnya, dan seolah lebih mengandalkan kekuatan sendiri atau kedagingan, dan sekadar memikirkan pemulihan Israel sebagai kerajaan. Allah memikirkan dan melihat gambaran yang lebih besar. Dan Tuhan Yesus mesti menyatakan kepada mereka sekali lagi.
Kisah Para Rasul 1:7-8, "Jawab-Nya: 'Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Bagaimana dengan kita?
Apakah tetap setia mengikuti apa yang menjadi perintah, kehendak, rancangan, dan panggilan-Nya atas hidup kita? Ataukah mulai kehilangan fokus, serta terdistraksi oleh hal-hal lainnya di dunia ini?
Ps. Dr. Timothy Hill mengingatkan, "Tantangan terbesar untuk menyelesaikan Amanat Agung ada di dalam diri dan hidup kita: pikiran dan hati, yaitu ketika kita kehilangan fokus terhadap apa yang Tuhan Yesus perintahkan. Tuhan mengeluarkan kita dari kegelapan demi suatu tujuan yang dari Tuhan. Karena itu, andalkanlah Dia. Bagian kita adalah kita menerima kuasa dari Roh Kudus yang tercurah atas kita, serta menjadi saksi-Nya di manapun kita berada."
"Penuh dengan Roh Kudus juga bukan untuk mengejar kenikmatan ataupun keuntungan pribadi," beliau melanjutkan, "melainkan melakukan pekerjaan serta pelayanan kita—membuat segala bangsa menjadi murid Tuhan Yesus, dan mengajar mereka dalam kebenaran. Dengan kuat kuasa Roh Kudus, kita akan menyelesaikan Amanat Agung."
Jangan hilang fokus, jangan hilang tujuan hidup. Sebab akan selalu ada hal-hal di dunia, atau orang-orang yang akan mencoba mengalihkan fokus utama kita: panggilan hidup kita masing-masing yang dari Tuhan.
Filipi 3:14 (TSI), "Sama seperti mengikuti lomba lari, mata saya tetap tertuju kepada sasaran, yaitu hadiah kemenangan yang sudah disiapkan bagi saya di surga! Dan memang kita yang bersatu dengan Kristus Yesus sudah dipanggil Allah untuk mencapai sasaran surgawi itu."
I'm off and running, and I'm not turning back. (MSG)
Instead, I concentrate only on continuing to become more and more like Christ right up to the end of my life. As a result, because of my relationship with Christ Jesus, God will call/summon me to receive a reward from him in heaven. (DEIBLER)
1 Korintus 9:26 (TSI), "Itulah sebabnya dalam perlombaan rohani ini saya berlari sekuat tenaga dengan tujuan yang pasti. Atau ibarat pertandingan tinju, saya tidak memukul dengan asal-asalan tanpa sasaran."
Therefore I do not run uncertainly (without definite aim). I do not box like one beating the air and striking without an adversary. (AMP)
I don't know about you, but I'm running hard for the finish line. I'm giving it everything I've got. No sloppy living for me! (MSG)
~ FG