Sering kali, kita mudah mengucapkan kalimat: "Mengandalkan Tuhan," sebagai respons dari berbagai tantangan yang kita hadapi dalam kehidupan, tanpa menyadari tindakan nyata dari kalimat tersebut merupakan sebuah tantangan tersendiri.
Mengandalkan Tuhan membawa kita pada sebuah kesadaran penuh, bahwa pikiran, pengalaman, kemampuan, keinginan dan segala yang ada pada diri kita harus ditundukkan di bawah kehendak, cara, waktu dan tujuan Tuhan yang sempurna bagi hidup kita.
Tidak mudah untuk memilih percaya pada Tuhan yang tidak bisa kita lihat dan dengar secara nyata dan mengabaikan semua informasi yang kita dapat melalui pancaindra kita, baik di masa lalu dan masa sekarang. Walaupun banyak kesaksian tentang pekerjaan Tuhan pada hidup orang lain, namun rasa ragu dan sangsi di hati berlomba menarik perhatian maupun pikiran kita sehingga tidak bisa sungguh-sungguh mengandalkan Dia. Sungguh-sungguh mengandalkan Dia.
Mengandalkan Tuhan bukan berarti kita menjadi pribadi yang tidak berani mengambil keputusan dan terus-menerus meminta tanda perkenanan-Nya lewat hal-hal supernatural yang sebenarnya hanya bertujuan untuk memuaskan keinginan kita sendiri.
Mengandalkan Tuhan hanya bisa sungguh-sungguh kita lakukan dengan pertolongan Roh Kudus, sang Pribadi yang mengenal karakter Allah, yang menolong kita melihat Allah sebagai Bapa yang mengasihi dan memelihara anak-anak-Nya dengan sempurna. Roh Kudus yang mengajar dan menginsafkan kita untuk menggunakan cara-cara yang benar dalam menjalani kehidupan ini dan mencapai tujuan kita. Roh Kudus pulalah Sahabat sejati yang menolong kita bersabar dalam menanti jawaban Tuhan pada setiap perkara yang terjadi dalam kehidupan kita.
Ketika kita mau sungguh-sungguh mengandalkan Dia, dan bukan kekuatan atau gagah dan kemampuan kita sendiri, maka satu-satunya ganjaran yang menjadi bagian kita orang-orang yang menaruh pengharapannya pada Tuhan adalah berkat dan hasil yang membawa kemuliaan bagi Tuhan, serta damai sejahtera dalam hidup kita.
Andalkanlah Tuhan dalam segala perkara, kenalilah karakter-Nya yang mulia melalui setiap proses yang diizinkan terjadi, maka kita akan menerima penggenapan janji–Nya yang menjadikan kita seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak khawatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Yeremia 17:7 (BIS), "Tapi orang yang berharap kepada-Ku akan Kuberkati selalu."
Berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN karena Tuhan akan menunjukkan kepadanya bahwa TUHAN dapat dipercayai. (VMD)
Blessed is anyone who trusts in the LORD, and rests his confidence on him. (REB)
Mazmur 147:10 (FAYH), "Kecepatan seekor kuda tidak berarti bagi-Nya. Betapa kecilnya kekuatan manusia dalam pandangan-Nya!"
Kesukaan TUHAN bukanlah kuda yang kuat; bukan juga pejuang yang berani. (BIS)
The LORD does not delight in the strength of a horse and takes no pleasure in a runner's fleetness. (REB)
~ Dina Evariyana