Saya masih mengingat ketika abang atau pembina rohani saya sewaktu kuliah dulu, Melkior Sinaga, mengatakan kepada saya, bahwa banyak orang yang wajahnya terlihat sedih, entah kenapa dan apa sebabnya.
Dalam buku tentang sejarah operasi plastik oleh Holly Brubach, dia menyimpulkan, "Saya sendiri percaya, bahwa ketika kita memasuki usia 50 tahunan, kita akan memperoleh wajah yang selayaknya kita dapatkan … Setelah selama 50 tahun berkali-kali menunjukkan ekspresi marah, tertawa, ataupun khawatir, maka sikap seseorang dalam menghadapi hidup ini akan tergores pada wajahnya."
Bagaimana dengan sikap serta respons kita saat menghadapi sesuatu?
Selalu marah-marah sajakah, atau memilih untuk mau menguasai diri dan melembutkan hati? Panik dan khawatirkah, atau belajar percaya, menenangkan diri serta mengandalkan Tuhan?
Jangan sampai wajah kita memancarkan sikap hati yang kecut, geram, serta seperti penuh dengan amarah ataupun kekecewaan.
Amsal 27:19 (VMD), "Seperti seorang melihat permukaan air dapat melihat wajahnya, demikianlah hati orang dapat mencerminkan kepribadiannya."
Seperti air tenang menunjukkan seperti apa wajahmu, demikianlah isi pikiranmu menunjukkan seperti apa dirimu. (TSI)
Just as water mirrors your face, so your face mirrors your heart. (MSG)
Sebaliknya, kiranya wajah dan hidup kita memancarkan sinar terang kasih maupun kemuliaan Tuhan karena memiliki hubungan yang akrab dan intim dengan-Nya, apa pun yang sedang kita alami dan hadapi saat ini.
Keluaran 34:29 (TSI), "Sewaktu Musa turun dari gunung Sinai dengan membawa kedua lempengan batu yang bertuliskan hukum TUHAN, dia tidak menyadari bahwa wajahnya bercahaya karena TUHAN sudah berbicara dengannya."
Musa tidak menyadari bahwa pada waktu ia turun dari gunung sambil membawa loh batu itu mukanya bersinar-sinar karena ia telah berdiam di hadirat Allah. (FAYH)
At length Moses came down from Mount Sinai with the two stone tablets of the Testimony in his hands, and when he came down, he did not know that the skin of his face shone because he had been talking with the LORD. (REB)
Kisah Para Rasul 6:15 (FAYH), "Pada saat itu semua orang yang duduk dalam Mahkamah Agama melihat bahwa wajah Stefanus bercahaya-cahaya seperti wajah seorang malaikat."
~ FG