GBI PRJ (CK7)

Seorang tukang bangunan yang telah bertahun-tahun lamanya bekerja pada pemborong di sebuah kota, bermaksud mengajukan pensiun karena ingin memiliki lebih banyak waktu untuk keluarganya.

Sang pemborong berkata, "Saya setujui permohonan pensiun Anda, dengan syarat: Anda bangun dahulu satu rumah terakhir sebelum Anda pensiun."

Si tukang bangunan segera membangun sebuah rumah di suatu kompleks.

Karena merasa harus "kejar tayang", lalu ia pun mengerjakannya proyek bangunan satu rumah terakhir permintaan sang pemborong tersebut secara asal-asalan, asal jadi saja. Mengecor, menyemen, mengecat dan lainnya dengan ala kadarnya. Singkat cerita, hingga harinya selesai sudah rumah terakhir yang ia bangun untuk sang pemborong.

Kemudian, tukang bangunan itu menyerahkan kunci rumah kepada sang pemborong. Sang pemborong pun tersenyum dan berkata, "Rumah ini adalah hadiah untuk Anda dan keluarga, karena telah lama bekerja bersama saya." Terkejutlah tukang bangunan itu. Ada rasa sesal mendalam mengapa rumah yang ternyata adalah hadiah baginya beserta keluarganya dan hendak ia tempati itu dikerjakannya secara sembarangan, asal-asalan.

Tetapi, mungkin banyak orang pun yang demikian dalam membangun kehidupan. Pertanyaannya, apakah kita juga seperti itu, membangun hidup kita secara asal-asalan, terutama kehidupan kerohanian kita bersama serta di dalam Tuhan?

Pada akhirnya, kita akan menuai apa yang telah kita tabur.

Karena itu, kiranya kita membangun kehidupan kita dengan sebaik-baiknya, agar tidak ada rasa sesal yang terlambat di kemudian hari nanti.

1 Korintus 3:13-14 (FAYH), "Akan tiba masanya Kristus memeriksa bahan-bahan yang telah digunakan. Pekerjaan setiap orang akan diuji dengan api, sehingga semua orang akan melihat mutu pekerjaan itu dan apa sebenarnya yang telah dicapai. Kemudian setiap pekerja, yang telah membangun di atas dasar itu dengan menggunakan bahan-bahan yang benar, dan yang pekerjaannya tetap utuh, akan menerima upahnya."

The work of each [one] will become [plainly, openly] known (shown for what it is); for the day [of Christ] will disclose {and} declare it, because it will be revealed with fire, and the fire will test and critically appraise the character and worth of the work each person has done. If the work which any person has built on this Foundation [any product of his efforts whatever] survives [this test], he will get his reward. (AMP)

Eventually there is going to be an inspection. If you use cheap or inferior materials, you'll be found out. The inspection will be thorough and rigorous. You won't get by with a thing. If your work passes inspection, fine. (MSG)

Lukas 6:47-49 (TSI), "Semua orang yang datang kepada-Ku, mendengarkan ajaran-Ku, dan melakukannya, mereka bisa digambarkan seperti seseorang yang membangun rumah dengan bijak. Pertama, dia menggali lubang yang dalam di tanah, sampai menemukan batu yang sangat besar untuk menjadi fondasinya. Ketika banjir dan air sungai meluap lalu menghantamnya, rumah itu tidak akan goncang karena dibangun di atas fondasi batu yang utuh. Sedangkan orang yang mendengarkan ajaran-Ku tetapi tidak melakukannya, dia sama seperti orang yang membangun rumah tanpa fondasi dan langsung mendirikannya di atas tanah begitu saja. Ketika banjir dan air sungai meluap lalu menghantamnya, rumah itu pun roboh dan rusak berat."

Ada orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan ajaran-ajaran-Ku, lalu ia melakukan apa yang Kuajarkan kepada mereka. Seperti siapakah orang seperti itu dapat kita umpamakan? Aku akan menunjukkan kepadamu. Mereka adalah seperti orang yang membangun rumah. Ia menggali dalam-dalam, lalu membuat pondasi pada batu. Rumah itu kuat sekali. Kalau datang banjir dan air sungai meluap sehingga melanda rumah itu, rumah itu tidak akan dapat diguncangkan, sebab dibangun di atas pondasi yang baik. Ada juga orang yang datang kepada-Ku dan mendengar ajaran-ajaran-Ku, tetapi tidak melakukan apa yang Kuajarkan kepadanya. Ia adalah seperti orang yang membangun rumah begitu saja di atas tanah tanpa pondasi. Pada waktu air sungai meluap dan menghantam rumah itu, rumah itu langsung roboh dan rusak berat! (BSD)

These words I speak to you are not mere additions to your life, homeowner improvements to your standard of living. They are foundation words, words to build a life on. If you work the words into your life, you are like a smart carpenter who dug deep and laid the foundation of his house on bedrock. When the river burst its banks and crashed against the house, nothing could shake it; it was built to last. *But if you just use my words in Bible studies and don't work them into your life*, you are like a dumb carpenter who built a house but skipped the foundation. When the swollen river came crashing in, it collapsed like a house of cards. It was a total loss. (MSG)

~ Yoseph Anwar