Mickey Mantle, mungkin tak banyak kita yang pernah mendengar namanya walau sebenarnya ternyata cukup terkenal. Kalau Babe Ruth, atau Michael Jordan, dan Michael Schumacher mungkin banyak dari kita yang pernah mendengar nama mereka.
Tetapi, Mickey Mantle pun cukup berprestasi seperti halnya mereka-mereka. Namanya pun masuk dalam The Guinness Book of World Records. Bahkan, ada yang rela memberi sebuah kartu bisbol memorabilia bergambar Mickey Mantle di perlelangan seharga 12.600.000 dolar pada tahun 2022 yang lalu, atau setara dengan hampir mencapai Rp206.564.400.000 (dua ratus miliar lebih) HANYA untuk SEPUCUK kartu!
Sayangnya, konon para pengamat olahraga menduga beliau belum sepenuhnya mencapai ataupun menggunakan potensi serta bakat maksimalnya, alias masih bisa mencetak rekor dunia. Apa pasal? Orang-orang mengira karena cedera lutut yang pernah dideritanya. Namun, itu bukanlah akar penyebabnya. Melainkan, ia mengakui kecanduan alkohollah akar permasalahannya. Dia pernah mengatakan:
"God gave me a great body to play with, and I didn't take care of it. And I blame a lot of it on alcohol. Everybody tries to make the excuse that injuries shortened my career. Truth is, after I'd had a knee operation the doctors would give me rehab work to do, but I wouldn't do it. I'd be out drinking. I hurt my knees through the years, and I just thought they'd naturally come back. Everything has always come natural to me. I didn't work hard at it."
(Tuhan mengaruniakan tubuh yang sehat bagi saya, namun saya tidak menjaganya dengan baik. Dan saya malah mempersalahkan alkohol. Banyak orang mengira cedera lututlah yang memperpendek karier saya. Sebenarnya, setelah saya menjalani operasi lutut, dokter memberi saya waktu untuk rehabilitasi, tetapi saya tidak menjalaninya. Saya malah pergi minum-minum. Lutut saya sakit selama bertahun-tahun, dan saya berpikir lutut saya akan membaik dengan sendirinya secara alami. Karena saya mengira semuanya selalu begitu. Dan saya tidak melakukan apa yang sebaiknya saya lakukan untuk itu).
Akibatnya, hal itu mempengaruhi sebagian besar aspek dalam hidupnya—karier, kesehatan, keluarga, dan lainnya. Sampai akhirnya, merenggut nyawanya pada usia 64 tahun.
Apa yang menjadi penghalang ataupun kecanduan yang membahayakan dan merugikan bagi kita maupun orang-orang yang terkasih?
Kemarin firman-Nya mengingatkan kita untuk meninggalkan dan menanggalkan segala macam beban dosa yang begitu merintangi, membebani yang tidak perlu bagi kita. Hari ini pun kita diingatkan untuk hal yang sama.
Memang tidak mudah, dan kita masih merupakan work in progress atau terus-menerus dibentuk dan diperbarui untuk karakter serta manusia batiniah kita sampai Tuhan Yesus datang kembali untuk yang kedua kali, namun alangkah baiknya apabila kita memilih untuk melakukan apa yang benar dan berkenan di mata-Nya.
Ibrani 12:1 (FAYH), "KARENA begitu banyak orang beriman memperhatikan kita, marilah kita menanggalkan segala sesuatu yang memperlambat atau menghambat kita, terutama dosa yang melilit kaki kita dengan erat dan merintangi jalan kita. Marilah kita berlari dengan sabar serta tekun dalam perlombaan yang disediakan oleh Allah di hadapan kita."
We have all these great people around us as examples. Their lives tell us what faith means. So we, too, should run the race that is before us and never quit. We should remove from our lives anything that would slow us down and the sin that so often makes us fall. (ERV)
Do you see what this means--all these pioneers who blazed the way, all these veterans cheering us on? It means we'd better get on with it. Strip down, start running--and never quit! No extra spiritual fat, no parasitic sins. (MSG)
Dan apabila perlombaan olahraga dunia hanyalah berlangsung beberapa saat saja lamanya, pertandingan iman dan ujian bagi iman kita akan berlangsung seumur hidup kita! Janganlah menyerah, teruslah melangkah sampai garis akhir.
~ FG