Yohanes 6:3, "Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya."
And Jesus walked up the mountainside and sat down there with His disciples. (AMP)
When he got to the other side, he climbed a hill and sat down, surrounded by his disciples. (MSG)
Bayangkanlah sejenak, apakah kira-kira ketika murid-murid berkumpul dengan Yesus, apakah selalu mendengarkan pengajaran-Nya, dan selalu serius? Saya rasa pasti ada sedikit-banyak canda tawa jugalah di antara mereka.
Bersyukurlah karena Allah juga menciptakan tawa. Tawa yang tulus dari hati yang timbul karena hal-hal lucu yang baik akan mengurangi kadar stres dalam pikiran, bahkan menyehatkan, serta dapat mempererat, mempersatukan, dan mengakrabkan.
Bahkan, Martin Luther pernah berkata, "If you are not allowed to laugh in heaven, I don't want to go there," atau jika tidak ada gelak tawa sukacita di surga, maka bahkan sekelas beliau pun tidak ingin berada di sana!
Karena itu, jika ada kesempatan untuk tertawa, sekalipun terkadang juga untuk menertawakan diri sendiri yang mungkin melakukan sebuah kekonyolan maupun kesalahan, tertawalah.
Sebab, bapa manakah di dunia yang tidak rindu melihat, mendengar, serta bersama anak-anaknya tertawa? Apalagi Bapa kita yang di surga!
Mazmur 2:4b (BIS), "Dari takhta-Nya di surga TUHAN tertawa."
Heaven-throned God breaks out laughing. (MSG)
Kejadian 21:6 (VMD), "Sara mengatakan, 'Allah telah membuat aku bahagia, dan setiap orang yang mendengar tentang itu bersukacita dengan aku.'"
Sarah said, "God has given me good reason to laugh, and everyone who hears will laugh with me." (REB)
Sarah said, God has blessed me with laughter and all who get the news will laugh with me! (MSG)
"As a comedian, just the sound of laughter was like fuel to me." ~ Michael, Jr
"We hear tears loudly on this side of Heaven. But we don't often take the time to contemplate the cheers that are even louder on the other side of death's valley." (Kita mungkin hanya kerap mengupas tentang airmata dukacita saat seseorang yang kita kasihi pergi mendahului kita berpulang ke rumah Bapa di surga, namun jarang kita juga merenungkan sejenak tentang sukacita bahagia yang menggelegar di akhir hidup kita saat menjumpai Allah kita di sana). ~ Zig Ziglar
~ FG