Jika direnung-renungkan (sela kata pemazmur, yang juga berarti untuk berhenti sejenak serta mulai pelan-pelan atau sungguh-sungguh memikirkannya) bahwa bahkan seorang akuntan terbaik maupun pakar atau penasihat keuangan sekalipun, sebenarnya tidak mampu menghasilkan sumber pemasukan ataupun penghasilan bagi klien-klien mereka. Sebab, apa yang "hanya" sanggup mereka lakukan ialah memberikan arahan, saran, maupun analisis terkait perihal maupun pengelolaan serta pengaturan finansial.
Selanjutnya, terserah atau tergantung pilihan dari sang klien, apakah mau menerima dan menyambut arahan serta nasihat mereka atau tidak. Jika diikuti, serta terbukti merupakan analisis dan arahan yang baik serta tepat, maka akan menghasilkan sesuatu maupun pemasukan yang terbaik pula.
Apabila tidak, ya mungkin kehancuran atau kegagalan yang akan menanti.
Dalam kaitan dengan kehidupan rohani, Penasihat terbaik kita adalah Roh Kudus sendiri, serta firman Allah.
Tanpa-Nya, sesungguhnya kita tidak akan mampu, tidak memperoleh atau mempunyai hikmat yang tepat, serta arahan yang sangat kita perlukan setiap hari dengan berbagai tantangannya yang ada.
Karena itu, janganlah selalu memakai atau mengandalkan kekuatan serta pemikiran maupun pengalaman kita sendiri, melainkan marilah belajar untuk mau mendengarkan dan mengikuti arahan serta tuntunan Roh Kudus yang terkadang mungkin terdengar cukup perlahan di dalam hati kita.
Bersyukurlah untuk kehadiran Roh Kudus yang dicurahkan oleh Bapa di surga bagi hidup kita.
Ibrani 3:7-9 (FAYH), "Dan sebab Kristus jauh lebih unggul, Roh Kudus memperingatkan supaya kita mendengarkan Dia, waspada dalam mendengarkan suara-Nya pada hari ini dan tidak membiarkan hati kita melawan Dia seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel. Mereka mengeraskan hati terhadap kasih Allah dan menggerutu kepada-Nya, pada waktu Dia menguji mereka di padang gurun. Tetapi Allah bersikap sabar terhadap mereka empat puluh tahun lamanya, walaupun mereka menguji kesabaran-Nya dengan sangat. Dan Ia tetap mengadakan mujizat-mujizat-Nya di tengah-tengah mereka."
The Holy Spirit caused the Psalmist to write these words in the Scriptures: Now, when you hear God speaking to you, do not stubbornly… disobey/refuse to believe him, as the Israelites stubbornly disobeyed him when they rebelled against him in the desert. At that time, God said to them, "They tried to determine how many things that displeased me they could do in the desert without me punishing them. Your ancestors repeatedly tested whether I would be patient with them, even though for forty years they saw all the amazing things I did." (DEIBLER)
~ FG