Salah satu budaya atau kultur perusahaan (corporate culture) tempat saya bekerja dahulu adalah menjadi pembelajar seumur hidup, di mana kita didorong untuk mau terus belajar. Suatu nilai atau prinsip yang sangat baik.
Dan saya rasa tema atau pelajaran yang paling sulit dalam kehidupan ini bukanlah eksakta (ilmu hitung), melainkan satu hal yang mungkin amatlah sederhana namun tidak banyak orang yang mampu menjalaninya.
Apakah itu?
Yaitu, belajar untuk menyenangkan hati Tuhan.
Kita mungkin gemar serta pandai mencari-cari cara untuk menyenangkan orang lain, tetapi pernahkah kita benar-benar belajar mencoba menyenangkan hati-Nya dengan menaati Dia, mendengarkan apa yang menjadi kehendak-Nya melalui hal-hal sekecil apa pun? Jika boleh jujur, mungkin sering kali kita gagal dalam melakukannya. Namun, janganlah menyerah, sebab menyenangkan hati Tuhan memang merupakan topik utama dalam perjalanan rohani sampai akhir hidup kita.
Karena itu, usahakanlah menyenangkan hati-Nya.
Matius 11:29-30 (TSI), "Tunduk dan bergantunglah pada-Ku. Belajarlah dari-Ku, karena Aku rendah hati dan akan memimpinmu dengan lemah lembut, maka kamu pun akan merasa lega. Karena bila kamu tunduk dan bergantung pada-Ku, bebanmu yang berat menjadi ringan, dan beban yang Aku berikan pun ringan."
Take My yoke upon you and learn of Me, for I am gentle (meek) and humble (lowly) in heart, and you will find rest (relief and ease and refreshment and recreation and blessed quiet) for your souls. For My yoke is wholesome (useful, good--not harsh, hard, sharp, or pressing, but comfortable, gracious, and pleasant), and My burden is light and easy to be borne. (AMP)
Let me help you carry those loads, just like two oxen who have a yoke on their necks help each other pull a heavy load. It will not be difficult for you to do the things that I ask you to do for me. Because I am gentle and humble, [DOU] accept what I teach about what God wants you to do. And as a result, you will quit worrying about obeying all the religious laws, and your spirits will be at peace. (DEIBLER)
Kisah Para Rasul 13:22b (BIS), "Dan inilah yang dikatakan Allah tentang Daud, 'Aku sudah mendapati Daud anak Isai itu seorang yang menyenangkan hati-Ku. Ialah orang yang akan melaksanakan kemauan-Ku.'"
Dan inilah yang dikatakan Allah tentang Daud, 'Aku sudah memperhatikan kehidupan Daud anak Isai itu dan Aku senang padanya. Ia orang yang akan melakukan kemauanku.' (BSD)
He's a man whose heart beats to my heart, a man who will do what I tell him. (MSG)
"Believers are required to walk as children of light, examining and determining what is acceptable to the Lord. They are to regulate their conduct by a regard to what is well-pleasing to Him. That is the ultimate standard of judging whether anything is right or wrong, worthy or unworthy of those who have been enlightened from above. 'Trying to learn' means putting to the test for the purpose of approving, proving, commending or accepting as good and authentic. As our minds are renewed through God's Word, we prove in our experience what pleases God."
(Orang Kristen dituntut untuk berjalan di dalam terang, benar-benar memperhatikan dan merenungkan apakah yang mereka lakukan itu menyenangkan hati Tuhan. Mereka mesti memeriksan dan menetapkan hati apa saja yang sungguh-sungguh menyenangkan hati-Nya. Itulah standar utama mereka untuk menilai sesuatu itu salah atau benar, layak atau tidak sebagai orang-orang percaya. Belajar juga berarti menguji dengan tujuan mengetahui atau membuktikan kesungguhan dan kebenarannya. Seiring pikiran kita diperbarui oleh firman-Nya, kita akan menjalani berbagai hal di hidup ini dengan belajar untuk menyenangkan Dia). ~ The Precept commentary
~ FG