Marilyn Monroe, meski terkenal di masanya, serta kaya raya, namun hidupnya tidaklah bahagia, bercerai beberapa kali, mengalami kesedihan yang mendalam, bahkan akhirnya meninggal pada usia tergolong muda yakni 36 tahun.
Keberhasilan menurut ukuran dunia memang pasti berbeda dengan berhasil menurut kacamata Tuhan. Dunia mungkin hanya melihat kesuksesan apabila kita menjadi kaya dan terkenal, walaupun hal itu sah-sah saja. Namun, apabila hanya itu tujuan utamanya, kita tidak akan punya hubungan sama sekali dengan Tuhan, dan tidak memikirkan hal-hal yang rohani.
Kehidupan yang berhasil di mata Tuhan adalah hidup yang mencari perkenanan-Nya setiap hari. Sementara itu, berhasil di mata dunia hanyalah berbicara mengenai "aku, aku, dan aku". Artinya, membangun "kerajaan kita sendiri", padahal mestinya kita ikut makin memperluas kerajaan Allah.
Matius 6:33 (TSI), "Hal yang harus kamu utamakan adalah hidup dengan cara yang sepatutnya sebagai warga kerajaan Allah, dan Dia akan memberikan juga semua yang kamu perlukan."
Instead, the most important thing you should be concerned about is to let God completely direct your life, and to strive to live righteously. If you do that, all the things that you need will be given to you {God will give you all the things that you need}. (DEIBLER)
But more than anything else, put God's work first and do what he wants. Then the other things will be yours as well. (CEV)
Keberhasilan yang sejati bukanlah semata-mata berbicara urusan posisi, melainkan lebih pada hidup yang memberkati dan bermanfaat bagi orang lain, serta memuliakan nama Tuhan. Bukan sekadar mengejar "takhta" di dunia, melainkan lebih pada menjangkau serta membangun jiwa-jiwa yang membutuhkan Tuhan dalam hidupnya, dan merindukan kasih Tuhan.
Jadi, manakah yang akan kita pilih: berhasil seturut dunia, ataukah mengalami keberhasilan oleh karena pertolongan-Nya?
Wahyu 3:17 (TSI), "Karena kamu semua berpikir, 'Aku sudah kaya. Aku sudah mengumpulkan harta yang cukup sehingga aku tidak akan mengalami kekurangan.' Sesungguhnya kamu tidak menyadari bahwa secara rohani kamu sangat miskin, tanpa harapan, melarat, buta, dan telanjang."
You are saying, 'Because we have all that we need spiritually, we are like rich people who have acquired a lot of wealth. We lack nothing!' But you do not realize that you are lacking in so many ways spiritually that you are like people who are very wretched and pitiful, poor, blind, and naked. (DEIBLER)
Lukas 12:21 (TSI), "Nah, seperti itulah yang akan terjadi kepada setiap orang yang mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri di dunia ini, tetapi tidak berusaha mengumpulkan harta surgawi dan tidak mau menjadi kaya di hadapan Allah."
Yes, a person is a fool to store up earthly wealth but not have a rich relationship with God. (NLT)
That's what happens when you fill your barn with Self and not with God. (MSG)
~ FG