Charles Duhigg dalam The Power of Habit atau 'Kuasa Kebiasaan', pernah membagikan enam hal untuk membantu kita mematahkan kebiasaan-kebiasaan buruk--entahkah menunda-nunda pekerjaan, mengalah pada pencobaan, ataupun kebiasaan negatif lainnya.
Sudahkah kita mencoba keenam langkah berikut ini:
Jika terbiasa begadang, padahal esok hari harus melakukan sesuatu yang penting, sebaiknya waspada terhadap keinginan untuk tidak segera beristirahat atau tidur di malam hari. Kenali juga pola-pola yang condong membuat kita melakukan kebiasaan negatif.
Tiap kebiasaan, baik positif maupun negatif, biasanya memiliki siklus yang terdiri dari isyarat atau tanda-tandanya, rutinitasnya, serta hasilnya. Isyarat biasanya jenis pemicu yang memberitahu otak kita untuk memulai rutinitasnya, kemudian hal itu akan menentukan hasil akhirnya. Itulah siklus kebiasaan.
Kita bisa mengubah sejumlah kebiasaan buruk dengan mengubah atau mengganti apa yang menjadi pemicunya. Contoh sederhananya, mengganti kebiasaan dengan berdoa serta membaca Alkitab pertama kali ketika terbangun di pagi hari, daripada melihat handphone yang memicu dan membuat kita tidak lagi memiliki waktu untuk bersaat teduh.
Selain siklus kebiasaan, umumnya kebiasaan yang buruk didorong oleh keadaan-keadaan yang mendukung, seperti merasa bosan, seusai melakukan sesuatu, maupun sewaktu tidak mengerjakan apa pun, ataupun stres, dan lainnya.
Menghilangkan kebiasaan yang buruk mungkin sulit. Namun, menggantinya dengan kebiasaan yang baik akan menolong kita dalam proses perubahan. Ubahlah kebiasaan negatif kita dengan kebiasaan-kebiasaan ataupun rutinitas yang positif setiap hari.
Mungkin selama menjalani proses membangun kebiasaan yang positif, kita akan mengalami rintangan, kekalahan, kesalahan, dan kegagalan. Namun, berdoalah meminta kepada Tuhan agar menguatkan kita untuk dapat tetap bertahan, serta berjuang.
Apa yang masih menjadi kebiasaan buruk kita? Adakah yang perlu sungguh-sungguh mulai kita ubah?
Roma 12:2 (BSD), "Janganlah mengikuti kebiasaan orang-orang di dunia ini. Biarkanlah Allah memberikan pikiran yang baru kepada kalian, supaya hati kalian berubah. Maka kalian akan tahu apa kemauan Allah, yaitu apa yang baik, apa yang menyenangkan hati-Nya, dan apa yang sempurna."
Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan Saudara. (FAYH)
Do not be conformed to this world (this age), [fashioned after and adapted to its external, superficial customs], but be transformed (changed) by the [entire] renewal of your mind [by its new ideals and its new attitude], so that you may prove [for yourselves] what is the good and acceptable and perfect will of God, {even} the thing which is good and acceptable and perfect [in His sight for you]. (AMP)
Don't become so well-adjusted to your culture that you fit into it without even thinking. Instead, fix your attention on God. You'll be changed from the inside out. Readily recognize what he wants from you, and quickly respond to it. Unlike the culture around you, always dragging you down to its level of immaturity, God brings the best out of you, develops well-formed maturity in you. (MSG)
"Negative habits generally have negative effects on our lives (such as eating junk food), while sinful habits lead us away from God and to our destruction." ~ Charles Duhigg
"You cannot change your life until you change something you do every day." (John C. Maxwell)
~ FG