Corrie ten Boom pernah menceritakan sebuah anekdot. Seekor burung pelatuk atau woodpecker suatu hari sedang mematuk sebuah pohon untuk melubanginya. Sementara kedua kaki mencengkeram, paruh terus-menerus mematuk, tiba-tiba sekilas kilat menyambar pohon tersebut sehingga membakarnya.
Burung pelatuk tersebut pun merasa dalam dirinya, wow betapa besarnya kekuatanku sampai bisa membuat pohon ini terbakar dengan patukanku, ya.
Kita sering kali seperti demikian. Merasa mampu, merasa sanggup dengan kekuatan dan pengalaman sendiri, padahal kita tahu bahwa semua itu hanya karena kasih karunia Allah, pertolongan-Nya, dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita yang sungguh-sungguh nyata. Jika kita tidak menyadarinya, mungkin kita seperti pelatuk itu. Ataupun jika tidak berjaga-jaga dalam kehidupan rohani kita, kita pun mungkin akan jatuh dalam kesombongan, kekalahan, maupun dosa.
Mari meminta pertolongan Roh Kudus dan kemurahan hati Allah agar kita benar-benar sadar diri, serta senantiasa bersandar dan berharap pada-Nya.
1 Korintus 10:12 (FAYH), "Jadi, berhati-hatilah. Kalau Saudara mengira, 'Mustahil saya akan berbuat demikian', hendaklah Saudara waspada karena Saudara juga mungkin jatuh ke dalam dosa."
Don't be so naive and self-confident. You're not exempt. You could fall flat on your face as easily as anyone else. Forget about self-confidence; it's useless. Cultivate God-confidence. (MSG)
So let the man who feels sure of his standing today be careful that he does not fall tomorrow. (Phillips NT)
Mazmur 146:5 (VMD), "Betapa bahagianya orang yang mempunyai Allah Yakub untuk menolongnya. Mereka bergantung pada TUHAN Allahnya."
Tetapi berbahagialah orang yang memiliki Allah Yakub sebagai penolongnya, yang berharap pada TUHAN, Allahnya. (FAYH).
Instead, get help from the God of Jacob, put your hope in GOD and know real blessing! (MSG)
~ FG