Suatu hari, seekor induk domba melahirkan seekor cempe, namun entah karena apa, induknya itu menelantarkannya, sehingga disebut sebagai "bummer lamb" atau bisa saja mengarah ke cempe (anak domba) telantar.
Biasanya, salah satu penyebabnya adalah sang induk memiliki terlalu banyak peranakan, ataupun karena sedang sakit, maupun tidak dapat menghasilkan cukup susu untuk memberi minum bagi domba-domba kecilnya. Induknya itu pun tidak akan pernah menganggap cempe yang baru dilahirkannya itu sebagai anaknya, bahkan menendang untuk mengusir.
Akibatnya, domba kecil yang merasa tertolak ataupun terbuang itu akan sangat menundukkan kepalanya, mengembikkan tangisan, bahkan menjadi sakit atau mati lemas kelaparan. Tanpa pertolongan maupun tanggapan cepat dari sang gembala, itulah "nasib" yang akan dialami dan terjadi.
Alhasil, gembala domba akan membawa ke dalam rumah, memberinya makan dengan tangan, dan menghangatkan dekat tungku perapian. Lalu, menyelimutinya, mendekapnya di dada supaya merasakan detak jantung gembala. Setelah kekuatannya pulih, gembalanya akan membawanya kembali ke padang bersama kawanan domba lainnya. Cempe yang terbuang itu tidak akan pernah melupakan apa yang dilakukan oleh gembalanya.
Tebak siapa yang akan berlari kepada gembala tersebut ketika ia memanggil domba-dombanya masuk kembali ke kandang? Tentu saja si cempe yang sempat tertolak tersebut. Domba kecil itu sangat mengenali suara sang gembala.
Mungkin banyak kita yang menyerupai domba kecil itu. Kita terbuang, tertolak oleh karena berbagai hal, terutama akibat dosa. Namun, Gembala kita, Tuhan Yesus Kristus, membawa kita masuk ke hadirat-Nya, mendekap kita di dada-Nya sampai merasakan detak jantung dan isi hati-Nya, kita pun mengenali suara-Nya.
Dan saat Ia memulihkan kekuatan kita, Ia membawa kita ke dalam kawanan "domba-domba" yang juga mungkin memerlukan pertolongan dan jamahan tangan-Nya. Kita tidak pernah melupakan suara-Nya, Siapa yang telah menolong, memulihkan, dan memberkati kita. Bukan karena Ia lebih mengasihi kita daripada yang lainnya, namun oleh sebab kita memiliki keintiman dengan Dia, dan telah merasakan besarnya kasih-Nya bagi kita.
Yohanes 10:27 (TSI), "Domba-domba-Ku pasti mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka, dan mereka selalu mengikut Aku."
My sheep recognize my voice. I know them, and they follow me. (MSG)
Just like sheep heed the voice of their true shepherd, my people pay attention to what I say. I know them, and they have become my disciples. (DEIBLER)
"Give your life to God; he can do more with it than you can." ~ Dwight L. Moody
~ FG