GBI PRJ (CK7)

Hidup kita tidak selalu seindah pelangi, namun ada banyak hal yang mungkin telah hancur—impian, pekerjaan, keuangan, cinta, rencana, bahkan keluarga. Tetapi, Tuhan yang kita sembah adalah Allah yang sanggup memulihkan.

Mazmur 126:1-3
Pengharapan di tengah-tengah penderitaan -- Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

Sering kali, saat ada sesuatu yang rusak, biasanya kita ingin segera memperbaikinya sendiri, ataupun membawanya ke teman atau orang lain. Kita juga berani menerima risikonya. Nah, saat ada hal yang sekiranya rusak dalam hidup kita, ke manakah kita pergi (where would you go)? Apakah menjadi sok tahu dengan kekuatan dan kemampuan diri, berlari pada hal-hal yang salah—minuman keras, obat terlarang, kesenangan sesaat—ataukah mau menyerahkannya juga ke tangan Tuhan?

Tidak ada dari antara kita yang menginginkan atau merencanakan supaya ada masalah. Tetapi, hidup ini memang sudah bermasalah, serta masalah akan senantiasa datang. Dan kerap apa yang kita rencanakan tidak sejalan dengan harapan. Seperti yang pernah dialami dalam bahasan dan bacaan firman Tuhan hari ini.

Yohanes 2:1-3
Perkawinan di Kana -- Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

Awal pemulihan adalah pengenalan. Bersyukur, karena Maria ibu Yesus datang pada-Nya! Kenapa? Karena Maria pasti mengenal Dia, meski saat itu belumlah waktu-Nya untuk mengadakan mujizat. Orang-orang lain di pesta pernikahan itu mungkin belum mengenal-Nya. Bagaimana dengan kita hari-hari ini? Apakah mengenal dan mengandalkan Dia?

•    His time is not our time (waktu Tuhan bukan waktu kita).
Sering kita ingin segera mendapat jawaban doa. Datang pada-Nya saja belum cukup, sebab itu merupakan satu sisi saja. Kita perlu juga untuk belajar sabar, percaya, serta bersiap. Seperti halnya, Maria ibu-Nya yang tidak berfokus lagi pada waktu yang diinginkannya, melainkan fokus pada waktu-Nya.

Yohanes 2:4-5
Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

Ketika Tuhan sepertinya dalam keadaan senyap, bukan berarti Ia diam dan tidak peduli; saat Ia belum memberi jawaban doa, bukan berarti Ia tidak mengerti ataupun tidak akan menjawab, namun ketahuilah untuk bersabar, berserah, dan bersiap sewaktu tiba jawaban dari-Nya. Bersiap juga artinya melakukan apa yang difirmankan-Nya, seperti yang dilakukan pelayan-pelayan pada pesta pernikahan itu.

•    His way is not our way (jalan Tuhan bukan jalan kita).
Jalan-Nya berbeda dari jalan kita, dan sering kita tidak akan mengerti jalan-jalan-Nya. Kita juga terkadang terkesan memaksa supaya jalan kitalah yang jadi.

Yohanes 2:6-7
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.

Yohanes 2:8-9
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki.

Kita tidak akan tahu kapan waktunya terjadinya. Namun, ketika kita mau untuk taat dan bergerak, maka akan melihat mujizat. Jangan juga selalu membanding-bandingkan atau memakai pengalaman orang lain supaya ingin terjadi juga pada kita. Pekalah mendengar suara dan tuntunan Roh Kudus, serta melalui firman-Nya maupun para hamba-Nya. 

Faith [trust] + action [obey] = restoration (iman dan rasa percaya pada Tuhan, disertai ketaatan dan tindakan, akan menghasilkan pemulihan). 

Jadilah orang-orang yang taat, setia dalam proses, percaya, berharap pada Tuhan, serta bertindak, sampai pada akhirnya mendapat hasil, melihat kemuliaan Tuhan, dan mengalami mujizat-Nya. Sesuatu yang lebih indah, manis, serta mulia. Janganlah pernah menyerah. Datang, serta berserulah pada Allah. Ia mampu menyelamatkan, mengubahkan, memulihkan.

Mazmur 23:1-6
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Tuhan Yesus Memberkati