GBI PRJ (CK7)

Dalam membangun rumah, keluarga, atau membangun apa yang sedang dikerjakan saat ini, maka perlu memiliki pemahaman yang benar. Apakah kita rindu memiliki rumah, kehidupan yang tahan badai atau tanpa badai ?

Pemahaman yang benar menentukan kualitas kehidupan kita, serta membuat kita menjadi pribadi yang dewasa dalam menjalani hidup ini.

Matius 7 : 24 - 27
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.

Kata 'setiap' dari perumpamaan firman Tuhan ini berlaku bagi setiap kita.

Ada 3 hal yang menjadi perbandingan, yaitu :
1. Dasar fondasi (sesuatu yang mungkin tidak terlihat)
Apakah dasar pondasi hidup kita, sebab hal itu sangatlah penting. Fondasi memang tidak terlihat, tapi sangat penting.

Roma 11 : 17 - 18
Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.

Pohon dapat bertumbuh dan kokoh serta berbuah, ingatlah bahwa yang menopang adakah akar yang kuat yang tidak terlihat.

2. Rumah
Setiap orang sama, yaitu membangun rumah.
Rumah berbicara tentang kehidupan yang setiap kita bangun. Kita perlu memperhatikan rumah yang terlihat fisiknya.

3. Angin dan Banjir
Seberapa besar rumah yang kita bangun dengan fondasi yang kuat tetaplah akan teruji dengan adanya tantangan, proses kehidupan. Semua akan teruji ketika datangnya badai kehidupan. Ukuran badai tidak melebihi kekuatan kita sendiri.

Inilah Kehidupan, kita diperhadapkan proses yang sama, yaitu :
• Dasar fondasi (batu atau pasir)
• Rumah
• Angin dan Banjir

Mana yang menjadi fokusmu ? Ada orang yang fokus pada angin, banjir yaitu masalah, tantangan, sehingga kita menjadi kuatir terus dalam hidup.
Ada yang fokusnya membangun kehidupan saja, tanpa memperhatikan dasar fondasi benar atau salah. Apakah motivasi dan hati kita benar saat membangun pelayanan, keluarga, dan bisnis ?

Ada yang hanya fokus membangun kehidupan roh tapi tidak membangun dalam kehidupan nyata sehati-hari. Perlu perhatikan fokus dan prioritas kita.

Ada waktunya kita berlutut, membangun rohani, namun adakalanya kita harus bangkit dan terus membangun.

Ingatlah, Ada waktunya untuk kita berlutut, bangkit dan berjalan. Karena seberapa besar fondasimu menentukan rumahmu, dan besarnya rumahmu menentukan besarnya angin. Hati-hati terkadang semua bergantung kepada pilihan dan keputusan yang kita ambil.

Ulangan 30 : 15 - 16
Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.

Hari ini kita diperhadapkan kepada pilihan, namun bila kita mengambil keputusan yang benar, mengasihi Tuhan, hidup sesuai perintah-Nya, dan berjalan sesuai jalan yang ditunjukkanNya, maka kita akan kuat dan diberkati oleh Tuhan.

Mengharapkan kehidupan tanpa badai sama dengan berharap ikan dapat hidup di daratan. Seperti ikan berenang mengarungi derasnya ombak, begitu juga Tuhan rindu setiap kita untuk tetap kuat di tengah badai kehidupan. Ikan memang hidup air, namun ia harus menghadapi badai di lautan.

Maleakhi 3 : 18
Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya. 

Tuhan pasti membuat perbedaan antara orang percaya, mengasihi-Nya, melayani-Nya, mengikuti-Nya, dibandingkan dengan orang fasik

Perbedaan ini bukan berarti orang benar dibebaskan dari tantangan atau proses hidup. Perbedaan yang Tuhan lakukan adalah sekalipun ditengah badai kehidupan, janji penyertaan Tuhan selalu bersama kita. Tuhan tidak sekalipun meninggalkan kita, sebab IA pasti akan menyertai kita.

Perbedaan bukan berarti orang benar dibebaskan dari setiap badai kehidupan, namun tersedia janji penyertaan Tuhan sekalipun di tengah badai. Sebab hari mujur dan malang semua dijadikan oleh Tuhan.(Pengkotbah 7).

Berharaplah agar rumah kehidupan kita tetap kuat, tegak ditengah badai persolan apapun.

Take Home Mesage :
1. Hati-hati dengan pilihan dan prioritas kehidupan kita, haruslah seimbang. Mari kita belajar untuk membangun kehidupan ini diatas fondasi yang benar.

2. Selalu ada tantangan dalam hidup ini, mari belajar untuk kuat di tengah badai, bukan berharap tidak ada badai. Sebab badai pasti akan ada, namun Tuhan membuat perbedaan antara orang yang berharap kepada-Nya.

3. Sehingga kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan tidak mudah kecewa kepada Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati