GBI PRJ (CK7)

Di dalam kehidupan kita, mungkin ada harapan-harapan, keinginan, ataupun rencana akan masa depan. Namun, terkadang semua itu tidak terlaksana atau terkabulkan. 

Amsal 13 : 12
Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.

Saat kita melibatkan Tuhan dalam segala sesuatu, serta mengerjakan semua dengan sebaik-baiknya, jika Ia menghendaki, maka Dia terlebih dari sanggup untuk membuat tujuan kita tercapai, dan menjadikan hidup kita ini makin bermakna.

Kejadian 24 : 11 - 27
Di sana disuruhnyalah unta itu berhenti di luar kota dekat suatu sumur, pada waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan keluar untuk menimba air. Lalu berkatalah ia : Tuhan, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. Di sini aku berdiri di dekat mata air, dan anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu. Sebelum ia selesai berkata, maka datanglah Ribka, yang lahir bagi Betuel, anak laki-laki Milka, isteri Nahor, saudara Abraham; buyungnya dibawanya di atas bahunya. Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik. Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata : Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu. Jawabnya : Minumlah, tuan," maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia minum. Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia : Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum. Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu. Dan orang itu mengamat-amatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah Tuhan membuat perjalanannya berhasil atau tidak. Setelah unta-unta itu puas minum, maka orang itu mengambil anting-anting emas yang setengah syikal beratnya, dan sepasang gelang tangan yang sepuluh syikal emas beratnya, serta berkata : Anak siapakah engkau ? Baiklah katakan kepadaku! Adakah di rumah ayahmu tempat bermalam bagi kami ? Lalu jawabnya kepadanya : Ayahku Betuel, anak Milka, yang melahirkannya bagi Nahor. Lagi kata gadis itu : Baik jerami, baik makanan unta banyak pada kami, tempat bermalampun ada. Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah Tuhan, serta berkata : Terpujilah Tuhan, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan Tuhan telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini !

Abraham memilih seorang hambanya yang dapat diandalkan, siapakah dia ? Eliezer. Abraham memberi kepercayaan kepada Eliezer karena Abraham sudah tahu kesehari-harian dari Eliezer, yakni hidupnya saleh, setia, serta dapat dipercaya.

Ada tiga sikap maupun keyakinan doa Eliezer kepada Allah agar tujuannya tercapai :

1. Miliki kebergantungan kepada Allah dalam semua rencana kita (ayat 12).
Eliezer menunjukkan iman serta kebergantungan yang sama pada Allah, sebagaimana yang diperlihatkan oleh Abraham; ia juga tahu, ia hanyalah seorang yang lemah, dan tanggung jawab yang diembannya berat, maka ia tidak ingin bersandar pada pengertiannya sendiri (Amsal 3 : 5). Ketika ada rencana-rencana kita yang gagal, ternyata masih kerap terjadi penyertaan Tuhan yang luar biasa muncul melalui berbagai masalah, maupun dalam pergumulan yang kita hadapi; dari hal ini kita belajar, bahwa kita harus mengakui, melibatkan, serta bergantung pada Tuhan.

Yeremia 29 : 11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

2. Menanti hasil dari doa dengan fokus serta sabar (ayat 21).
Untuk memastikan ia akan menemukan calon istri yang baik bagi Ishak, maka Eliezer membuat sebuah tanda dalam imannya. Harapan Eliezer tersebut diletakkan dalam doa untuk mengandalkan pertolongan Tuhan, sehingga Ia memperlihatkan tanda keberhasilan baginya, yaitu sebelum ia selesai berkata, maka datanglah Ribka, yang membawa buyung/kenci/guci untuk air di atas bahunya (ayat 15). Bagaimana dengan kita, mungkin banyak yang tahu cara berdoa, namun sedikit sekali yang sungguh-sungguh dalam memanjatkan doa, maupun tidak sabar menunggu jawabannya.

3. Mengucap syukur serta mengejar hadirat-Nya (ayat 26 - 27).
Jawaban dari-Nya terhadap doa yang sederhana dari Eliezer telah nyata di depan matanya. Pengalaman atau kemampuan manusia semata-mata tidak akan membuat kita berhasil. Namun, hanya kebergantungan kepada Allah sepenuhnya yang akan membuat kita berhasil.

Sama halnya bulan mempengaruhi pasang surutnya air laut, demikian pulalah doa dapat mempengaruhi “pasang surutnya” kehidupan orang percaya. Doa dengan iman sederhana sekalipun sanggup membuat jiwa kita merasa tenteram serta damai, serta menerima sukacita surga. Doa dengan iman yang besar sanggup membawa suasana surgawi masuk dalam jiwa kita. Dan yang membedakan mengapa ada orang-orang Kristen yang murung dan bersukacita adalah terlihat atau tergantung pada kehidupan doanya.

Take home messages :
• Abraham memberi serta mengerahkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menyelesaikan misinya kepada hambanya, Eliezer.

• Sebagai manusia yang lemah, Eliezer hambanya itu mungkin juga bertanya-tanya dalam hati, bagaimana seandainya ia tidak berhasil, bagaimana jika ia gagal total?

• Namun, Abraham mengarahkannya pada providence atau penyediaan dari Tuhan, bahwa Ia yang bertakhta di kerajaan surga akan mengutus malaikat-malaikat-Nya berjalan di depannya untuk menolong menyelesaikan misi tersebut.

Tuhan Yesus Memberkati