GBI PRJ (CK7)

Rasul Yudas pernah menulis surat kepada gereja Tuhan, yaitu orang-orang percaya yang sudah mengalami kelahiran baru, serta berlatar belakang Yahudi, supaya tetap tinggal dalam iman yang benar.

Yudas 1 : 3 - 4
Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus. Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

Gereja juga harus berupaya menyelamatkan para korban 'pembelot iman', sambil menjaga diri agar tidak ikut tercemari.

Yudas 1 : 22 - 23
Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

Siapakah pembelot iman ?
Seorang pembelot iman adalah mereka yang berbalik dari jalan kebenaran Allah, serta mengalami kandasnya iman. Tanda utamanya ialah mandek atau berhentinya pertumbuhan rohaninya, serta tidak berkeinginan untuk menaati firman.

Yudas 1 : 18 - 19
Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu : Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka. Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.

• Pengejek kebenaran

• Hidup mengikuti hawa nafsu kefasikan

• Pemecah belah jemaat

• Manusia duniawi atau berpikiran bejat dan sama sekali tidak memuliakan Tuhan

• Tanpa Roh Kudus

Mengenali para korban pembelot iman, korban pembelot iman sering kali merasa bingung, bimbang, ditipu, dimanfaatkan, sampai akhirnya merasakan terasing, bahkan lelah terhadap gereja atau kehidupan rohani mereka. Mereka mengalami tekanan emosional, kehilangan keyakinan, dan mungkin menjadi malu, serta sampai-sampai meninggalkan iman. Hati-hati, tidak ada dari kita yang kebal, kalau kita tidak terus-menerus secara intensional atau sengaja datang pada-Nya setiap hari, serta mendekap erat firman-Nya.

Apa yang dapat kita lakukan :

1. Yakinkanlah yang ragu-ragu (convince them).
Mereka yang ragu-ragu adalah orang percaya yang menjadi korban ajaran guru palsu. Menyakinkan mereka kembali dengan firman Tuhan, dan berdoalah untuk mereka kembali pada ajaran yang sehat. Berikan perhatian penggembalaan dengan bertemu secara teratur, mendengarkan mereka dengan sikap tulus, jujur, serta transparan atau apa adanya sebagai fondasi untuk membangun relasi, sebuah hubungan yang sehat ataupun menuju pemulihan.

2. Selamatkan mereka dengan merampas dari 'api' (save them).
Mereka harus diselamatkan dengan cara merampas, karena sudah terkena 'api tipu daya' atau ajaran sesat guru palsu. Belum terlambat! Perlu tindakan yang cepat, spesifik, dan terukur. Jangan sampai sama seperti Kain yang iri hati dalam hal-hal rohani, atau Bileam yang selalu berorintasi pada materi, serta Korah yang sebagai pemuji namun pernah memberontak terhadap otoritas. 

Zakharia 3 : 2
Lalu berkatalah Malaikat Tuhan kepada Iblis itu : Tuhan  kiranya menghardik engkau, hai Iblis! Tuhan, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau ! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api ?

Yakobus 5 : 19 - 20
Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik, ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.

3.    Tunjukkan belas kasihan (show mercy : be tender with sinners, but not soft on sin).
Tunjukkanlah belas kasihan kepada beberapa orang, dalam rasa takut pada Allah, dengan 'membenci pakaian mereka' (perbuatan, tabiat) yang dicemarkan oleh keinginan daging (hawa nafsu, sensualitas). Mereka adalah dalam kategori ekstrem, yang telah tercemar dalam dosa, kedagingan dan imoralitas, bahkan sangat berbahaya kepada yang mereka berusaha menolong dalam kondisi yang menyesatkan ini ibarat ketika masa-masa pandemi, di mana para tim medis yang malah tertular virus dari korban atau pasiennya.

Galatia 6 : 1
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.

Zakharia 3 : 4
Yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya : Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya. Dan kepada Yosua ia berkata : Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu ! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta.

Tanganilah masalah mereka dengan bantuan seseorang yang ahli di bidangnya: emosional (konselor), intelektual (teolog), moral (pembimbing rohani terlatih). Mari yakinkan dan  selamatkan mereka, dan hidup dengan berbelas kasihan.

Tindakan terakhir bila mereka tidak mau menerima nasihat, dan bertobat dari dosa atau kesesatan mereka adalah menyerahkannya kepada Allah serta disiplin ilahi.

Yudas 1 : 24
Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati