GBI PRJ (CK7)

Mazmur 23:1-6
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. 

Ayat ini ditulis oleh Raja Daud yang mendeskripsikan tentang Tuhan sebagai seorang gembala yang baik. Domba adalah binatang yang paling sering disebutkan di dalam Alkitab. Seperti kita adalah domba, yaitu jemaat Allah. 

Demikian juga, Yesus digambarkan sebagai Domba Allah yang dikorbankan di atas kayu salib sebagai korban. 

Referensi tentang domba muncul saat Abraham mengorbankan anaknya yang dikasihi di kitab Kejadian, saat di gunung Moria. 

Selain itu, domba muncul juga saat peristiwa tulah kesepuluh, di mana malaikat maut melewati rumah-rumah yang ditandai dengan darah domba yang disembelih. 

Apa yang kita pelajari dengan karakteristik domba?

Ciri pertama adalah domba adalah hewan yang cenderung berkelompok karena psikologisnya tersebut. Domba punya kecenderungan untuk mengikuti gaya dari domba lainnya. Kecenderungan berkelompok juga untuk melindungi diri dari pemangsa. 

Demikian juga manusia. Manusia adalah mahkluk sosial yang membutuhkan orang lain. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematian karena kesendirian lebih besar dari obesitas. Hal lain yang terkait adalah mempercayai bahwa dirinya tidak dicintai. Gembala yang baik menunjukkan jalan yang benar dan menyediakan sesuatu yang diperlukan dan membuat kita tidak sendirian.

Yohanes 17:22
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. 

Melalui ayat ini, kita mengenal bahwa karakteristik Tuhan adalah kesatuan (unity), dengan Yesus sebagai kepala dan gereja sebagai tubuh. 

Melalui kesatuan hati, restorasi besar dan pencurahan Roh Kudus terjadi.  Kebangkitan generasi Yeremia, penggenapan Amanat Agung, dan tidak kompromi dengan dosa menjadi mungkin melalui kesatuan hati. 

Kita harus mengandalkan Tuhan dan bersekutu dengan-Nya sebagai Gembala yang baik. Rumah Tuhan adalah Rumah Doa, bukan rumah untuk sosial. Melalui doa, kita berhubungan intim dengan Tuhan. 

Ciri kedua dari domba adalah sepenuhnya bergantung kepada gembalanya, baik makanan, air, dan tempat perlindungan. Domba tidak mampu untuk mencari makan sendiri. 

Pada zaman dulu di Israel, domba harus dibawa ke tempat jauh untuk mendapatkan makan sebab makanan langka. 

Di Mazmur 23:1-3 ditulis: "Ia membaringkan aku di padang rumput yang hijau," artinya Tuhan memberikan damai sejahtera saat kita beristirahat. Tuhan berjanji untuk membaringkan kita di padang rumput yang hijau, artinya kita tidak perlu khawatir karena Tuhan yang akan memberikan kita damai sejahtera dan keamanan saat kita beristirahat. 

Air melambangkan Roh Kudus, saat Tuhan membimbing kita ke air yang tenang, artinya Tuhan menuntun kita menerima Roh Kudus seperti yang tertulis dalam Yohanes 7:37. 

Di Mazmur 23:3 dituliskan: 'Ia menyegarkan jiwaku." Menyegarkan artinya memulihkan sesuatu atau mengembalikannya ke kondisi semula. 

Ciri ketiga adalah domba membutuhkan arahan atau panduan dari gembalanya. Seperti kita, Tuhan menuntun kita, oleh karena itu kita harus mendengarkan dan mengandalkan Dia sepenuhnya.

Domba memiliki penglihatan ke samping dan belakang lebih baik daripada pandangan ke depan, oleh karena itu butuh tuntunan gembala untuk maju ke depan. Dibandingkan dengan penglihatannya, pendengaran domba lebih baik. Oleh karena itu ketika Tuhan memanggil, kita harus mengikuti-Nya. Untuk mengenal Gembala tersebut, kita harus belajar untuk intim dengan Tuhan, membaca Firman, bersyukur, dan melakukan kehendak-Nya.

Ciri selanjutnya, domba tetap tinggal bersama-sama dengan gembalanya karena rasa aman. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama dengan Tuhan agar kita aman dalam perlindungan-Nya. 

Saat malam hari, serigala biasa mengintai untuk memangsa domba tersebut. Gembala bertugas untuk menjaga domba-dombanya. Tongkat dan gada sebagai bentuk untuk membantu dombanya kembali ke jalan yang benar. Ini berarti kita selalu ada dalam jangkauan Tuhan untuk menuntun kita ke jalan yang benar. Domba yang tersesat akan cepat mati. Seperti kita, bersandar pada kekuatan sendiri akan membatasi kuasa Tuhan dan binasa.

Mazmur 23:1-6
Tuhan sebagai gembala yang baik:
1.    Menyediakan (Provısıon) : takkan kekurangan aku. 
2.    Menikmati (Rest) :     membaringkan aku di rumput hijau. 
3.    Damai (Peace) : membimbing ke air yang tenang. 
4.    Pemulihan (Restoration) : menyegarkan jiwa. 
5.    Tuntunan (Guidance) : menuntun di jalan yang benar. 
6.    Penjagaan (Security) : tidak takut dalam lembah kelam. 
7.    Menenangkan (Comfort) : dengan gada dan tongkat. 
8.    Mencukupkan (Sustenance) : menyediakan hidangan. 
9.    Pengurapan  (Anointing) : mengurapi dengan minyak. 
10.    Kelimpahan (Abundance) : pialaku melimpah. 
11.    Keyakinan (Confidence) : seumur hidup penuh dengan kemurahan Tuhan. 
12.    Melekat dengan Tuhan (Union) : tinggal bersama dengan Tuhan. 

Tuhan Yesus Memberkati