GBI PRJ (CK7)

Respons kita sangat menentukan hasil yang akan kita peroleh. Karena itu, meresponslah dengan benar terhadap pesan ataupun firman Tuhan bagi kita, apalagi jika Ia, Tuhan Yesus, memanggil maupun mengetuk pintu hati kita saat ini.  

Yohanes 11:3
Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."

Matius 11:28
Marilah kepada-Ku [come to Me], semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Juga, sesungguhnya beban hidup kita mungkin tidaklah terlalu berat, melainkan hanya karena kita memikul serta menanggungnya dengan kekuatan, kemampuan, kepintaran sendirilah, memikirkan terlalu banyak hal, dan tidak menyerahkan pada Yesus maupun mengandalkan Dia, maka terasa begitu menekan dan menyesakkan. Allah kita adalah Bapa yang bertanggung jawab bagi anak-anak-Nya.

•    Ada sesuatu yang lebih baik.
Tuhan Yesus tahu segala sesuatu. Seperti halnya, ketika Lazarus sudah empat hari mati, Ia sengaja menunda kedatangan-Nya, sampai akhirnya membangkitkan saudara dari Marta dan Maria itu. Tuhan kita, Yesus Kristus, melayani secara sempurna. Kita perlu bersabar dalam proses, pelatihan, pendisiplinan, maupun menanti lawatan-Nya. Menunggu itu tidak akan sia-sia, sebab pasti ada rencana-Nya di balik sesuatu yang mungkin saat ini sepertinya sedang tertunda. Jadi, jangan lagi kecewa, Ia punya maksud yang indah bagi setiap kita.

Yohanes 11:6
Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada.

Yohanes 11:43-44
Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

•    Tetaplah percaya meski belum melihatnya.
Seperti pengalaman seorang pegawai istana yang percaya pada perintah, serta perkataan Yesus yang memintanya supaya pergi atau kembali ke rumah, dan benar-benar terjadi mujizat bagi anaknya. Ingat baik-baik, tanpa rasa percaya, maka tidak akan ada yang mungkin; serta dengan percaya, maka tidak ada yang tidak mungkin. Kita sesungguhnya diberi anugerah kemampuan untuk lebih daripada percaya yang biasa-biasa saja, melainkan menaruh rasa kepercayaan kita di tangan Tuhan yang kuat. Seorang anak yang baik pasti taat dan percaya pada bapanya.

Yohanes 4:49
Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati."

Yohanes 4:50
Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.

•    Keadaan tidak akan mempengaruhi.
Saat kita datang ke hadirat Tuhan, serta memohon belas kasih, dan pertolongan-Nya, sudahkah kita melakukan perbuatan baik juga, misalnya bagi seseorang yang tidak kita kenal? Mengapa? Sebab, biasanya perbuatan kita akan dikenali oleh orang-orang, maka mereka mengingatnya, seperti yang dialami seorang perwira di Kapernaum. Teruslah berbuat baik, terlihat maupun tidak, ibarat akar yang tertanam di bawah tanah, dan mungkin tidak kelihatan, namun akan terus berfungsi supaya menguatkan batang pohon.

Lukas 7:4
Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong."

Lukas 7:6a
Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka.

•    Memiliki motivasi hati yang benar.
Mari, jangan berupaya menjadi lebih baik daripada orang lain, melainkan fokuslah supaya jadi lebih baik daripada diri kita yang di hari kemarin. Kiranya, 365 hari dalam setahun, kita dapat tetap mempunyai motivasi yang benar, serta mengalami perubahan yang lebih dan lebih baik lagi bersama dan di dalam Tuhan.

Matius 19:16
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

Matius 19:22
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Tuhan Yesus Memberkati