GBI PRJ (CK7)

Di dalam buku yang berjudul The Progress Paradox karangan Gregg Easterbrook, sang penulis menyelesaikan riset melalui berbagai macam narasumber dan diskusi dan menemukan bahwa hampir semua aspek kehidupan di negara maju telah berkembang lebih baik dibandingkan abad lalu. Tetapi yang menarik adalah hari ini lebih banyak pria dan wanita yang merasakan kurang bahagia dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Kesimpulan dari buku ini juga menyatakan penambahan kekayaan di negara-negara maju sebanding atau pararel dengan orang-orang yang memiliki mental illness (depresi, stress, dll). 

Saat ini generasi yang ada menghadapi tantangan yang luar biasa berat. Hal ini membuktikan bahwa manusia tidak bisa bertumpu kepada hal-hal eksternal dan materialistik untuk menjamin ketenangan jiwa, sebab kepuasan hidup tidak ditemukan dalam hal-hal tersebut.

Amsal 27 : 20
Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas.

Manusia mempunyai kecenderungan susah untuk merasa puas. 

Kita belajar dari Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi tentang bagaimana rahasia mendapatkan kepuasan hidup.

Filipi 4 : 10 - 13
Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu. Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Kepuasan hidup (contentment) bukan berarti :

1.   Berpura-pura; bahwa segalanya berjalan baik bagi Anda, padahal sebenarnya tidak.

2.   Diperlakukan baik senantiasa; kepuasan hidup tidak bisa didefinisikan dengan berapa banyak orang suka sama kita.

3.   Memiliki kendali situasi kehidupan; segala kemauan kita terwujud.

4.   Bermalas-malasan; tidak perlu memberikan yang terbaik.

Kepuasan hidup adalah jiwa yang sejahtera. Pada saat jiwa kita merasa cukup, merasakan damai, mendapatkan jaminan, dan sejahtera dengan melakukan hal-hal yang benar.

Untuk meraih kepuasan hidup dibutuhkan kemauan untuk belajar, Rasul Paulus seorang rasul yang luar biasa, dikatakan telah belajar bagaimana menyikapi hidup dalam kepuasan (Filipi 4 : 12). Pada saat kita belajar sesuatu yang baik, kadang kita harus menanggalkan nilai atau prinsip yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. 

Rahasia mendapatkan kepuasan hidup :

1.   Kepuasan hidup didapatkan dengan berserah (surrender and submit) kepada Tuhan dalam setiap situasi.

Berserah adalah tunduk walaupun mempunyai opsi, sedangkan pasrah adalah tunduk karena terpaksa.

Mazmur 23 : 1
Mazmur Daud. Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Ini gambaran dari Daud bagaimana berserah kepada Tuhan. Hanya orang-orang yang mempunyai hubungan yang intim dan spesial dengan Tuhan yang bisa berserah penuh kepada Tuhan dan menjadikan-Nya sebagai gembala.
 
Tetap berserah kepada Tuhan dalam situasi buruk :

• Dalam situasi yang berat ?berdoalah

• Mempunyai karakter yang buruk ? berusahalah merubah habitmu

• Dalam pergumulan finansial ? lakukan bagianmu untuk merubah situasi ini

Sambil kita berproses, pastikan kita belajar dari kesalahan kita, percaya waktunya, dan memuliakan-Nya.

Tetap berserah kepada Tuhan dalam situasi berkelimpahan sebab kita akan :

• Tergiur untuk menemukan kepuasan dalam hal-hal dan bukan dalam Tuhan

• Tergiur untuk kita cenderung sombong atas harta kita

• Tergiur untuk menjadi tamak

• Tergiur khawatir kehilangan hal-hal yang kita dapatkan  

Pengkhotbah 5 : 9
Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.

2.   Kepuasan hidup didapatkan dengan melayani Tuhan.

Dalam Filipi 4 : 10 - 11 rasul Paulus merasa puas ketika jemaat yang ada di Filipi sebagai orang-orang yang dia layani itu berbuah dalam kemurahan hati. Bersukacita dalam memberi dan menabur.

Kisah Para Rasul 20 : 35
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan : Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima ?

Kepuasan hidup tidak didapatkan dengan mengisi diri sendiri, tetapi didapatkan dengan berbagi hidup dengan orang lain.

Tuhan Yesus Memberkati