GBI PRJ (CK7)

Keberanian iman Kristen diperlukan di tengah tantangan yang dihadirkan oleh AI ('artificial intelligence': kecerdasan mesin buatan), isu atau masalah LGBTQ (lesbian, gay, bi-sexual, transgender, queer), dan dampak media sosial saat ini. Kita akan mengambil hikmat dari firman Tuhan untuk membimbing kita dan menemukan solusi, sambil tetap teguh dalam iman kepada-Nya.

1 Samuel 14 : 6 
Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu : Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin Tuhan  akan bertindak untuk kita, sebab bagi Tuhan tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang.

1. Memahami dan mengenali tantangan modern :
• Kemunculan AI dan implikasi atau dampaknya :
AI hadir bak air bah, memiliki potensi manfaat, tetapi juga dapat menimbulkan kekhawatiran. Karena itu, penting bagi kita untuk mendapat informasi yang tepat tentang AI tanpa mengalah pada rasa takut atau khawatir yang berlebihan, menjauhi, bahkan menyingkirkan, dan menolak mentah-mentah.

2 Timotius 1 : 7
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

• Merangkul keberagaman, mengasihi jiwa dan membenci dosa :
Kita harus menyadari adanya kebutuhan akan pengertian, serta kasih sayang terhadap beragam individu, termasuk dalam hal ini komunitas LGBT. Atasilah kesalahpahaman maupun stereotipe atau prasangka subjektif (sepihak) dan tidak tepat yang dapat menyebabkan ketakutan ataupun diskriminasi secara akut atau antipati (tidak peduli). Gereja semestinya memiliki tangan yang terbuka, serta kasih kepada semua orang berdosa, termasuk LGBT, seperti halnya Kristus mengasihi orang yang berdosa, tetapi membenci dosanya.

Galatia 3 : 28
Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. 

• Menavigasi atau mencermati arah pengaruh media sosial bagi kehidupan pribadi :
Ada baiknya kita meneliti aspek positif maupun negatif dari media sosial dalam hidup kita. Sebab, kita juga mau menggunakannya secara sehat, menerima manfaat penting, serta untuk mempertahankan koneksi dengan kehidupan nyata sehari-hari.

Filipi 4 : 8
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

2. Berani temukan solusi dengan cara :
• Mendidik diri sendiri :
Penting juga untuk kita mencari pengetahuan tentang AI, isu-isu LGBT, maupun media sosial. Manfaatkan yang baik, tinggalkan yang buruk. Dorong jemaat supaya terlibat dalam dialog terbuka untuk mengatasi masalah dan kesalahpahaman yang mungkin ada. Salah satu yang bisa kita amati dan pelajari adalah 'The AI Dilemma' oleh Tristan Harris. 

Amsal 18 : 15
Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.

• Berlatih mengasihi dan menerima :
Ajaran Kristus mencontohkan kasih yang tidak bersyarat, dan penerimaan bagi semua individu. Karena itu, hadapi dengan empati dan kasih terhadap komunitas LGBT. Sadari, mereka adalah orang-orang yang memerlukan bantuan serta bimbingan.

Yohanes 13 : 34 - 35
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.

• Menyeimbangkan kehidupan antara aktivitas online serta offline :
Ada cara-cara untuk menggunakan media sosial secara bertanggung jawab, dan menjaga hubungan yang baik di kehidupan nyata. Soroti pentingnya menetapkan batasan dan praktikkan disiplin, penguasaan atau pengendalian diri. 

1 Korintus 6 : 12
Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.

3. Memperkuat iman dan kepercayaan kepada Tuhan :
• Mempercayai kedaulatan Tuhan :
Tempatkan kepercayaan kita pada rencana Tuhan, bahkan dalam menghadapi ketidakpastian. Sebab banyak kita jumpai contoh-contoh dari Alkitab tentang orang-orang yang tetap setia, meski dalam keadaan yang menantang iman mereka. 

Mazmur 56 : 3
Ketika aku takut, aku ini percaya kepada-Mu.
Mari terus perbarui kehidupan doa maupun introspeksi hati kita melalui firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan tuntunan sehari-hari.

Filipi 4 : 6 - 7
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

 Jadilah pribadi-pribadi yang memiliki keberanian dalam menghadapi tantangan-tantangan masa modern ini. Hendaknya, kita juga mau saling mendukung dan menopang saat mengatasi masalah-masalah, dengan iman kepada Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati