GBI PRJ (CK7)

Hari-hari ini, kita perlu serta belajar menjadi pribadi-pribadi yang celik mata hatinya, siaga, dan siap untuk bertindak supaya bijak dalam mengatur kehidupan kita.

Matius 28:19-20
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Yohanes 9:4-5
Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.

Ada tiga "tsunami" dunia yang akan, bahkan mungkin sedang, menghantam gereja-Nya:
1.    The great social media reset (perubahan besar-besaran media sosial).
Saat ini, teknologi telah menyatukan dirinya pada tingkat yang sangat dekat dengan bagaimana kita membentuk identitas kita, membentuk hubungan, membuat pilihan, dan memahami dunia. Media sosial dan smartphone telah memungkinkan pengaruh serta manipulasi maupun kelemahan manusia. Mereka dapat membanjiri psikologi kita dengan cara yang tidak kita sadari. Model bisnis umum dalam teknologi seluruhnya didasarkan pada manipulasi kelemahan manusia. Teknologi sengaja, dan melalui konsekuensi yang tidak diinginkan, memanipulasi kelemahan manusia. Kita dapat melihat sebagian besar bahaya yang kita alami sekarang berakar pada hal ini: kecanduan, gangguan, masalah kesehatan mental, depresi, isolasi, polarisasi, pemikiran konspirasi, pemalsuan mendalam, pemberi pengaruh virtual, ketidakmampuan kita untuk membedakan antara benar dan tidak benar.

Apa yang menjadi hasil komposit daripada aliran sosial media selama satu dekade? Terjadi perubahan masif terhadap generasi muda dalam waktu singkat. Hati-hati, satu generasi dapat "dicuci otak" oleh media sosial dan teknologi. 5,2 jam x 7 hari = 36,5 jam/minggu untuk waktu di digital, dibanding 2 jam kurang lebih per minggu untuk waktu di gereja dan ibadah. Dunia memuridkan generasi dengan klik demi klik. Tidak ada yang benar-benar gratis di media sosial.

2.    The normalization of perversion (normalisasi kebejatan moral).
Banyak orang telah bergeser dari cetak biru ilahi (godly blueprint) atau rancangan awal Allah yang sempurna serta indah. Dunia mendefinisikan ulang seksualitas dalam keluarga melalui LGBTQIAA+, yaitu:
-    Lesbian: Biological female with female (wanita dengan wanita).
-    Gay: Biological male with male (pria dengan pria).
-    Bi-Sexual: M + M or M + F (pria maupun wanita dengan kecenderungan ke keduanya).
-    Transgender: Transisi kepada gender lawan jenis.
-    Queer: Sesuatu yang lain selain 'normal'. 
-    Intersex: Lahir dengan dua jenis kelamin.
-    A-Sexual: Seks dengan diri sendiri.
-    A-Affirming: Mendukung bahwa LGBT itu normal.
-    Plus: Apa pun yang lainnya, dan kini sudah bertumbuh pada daftar 150 lebih macam gender!

Tidak ada guru Sekolah Minggu maupun guru-guru di sekolah manapun yang sesungguhnya lebih baik ataupun dapat menggantikan peran mengajar dan mendidik oleh orangtua bagi anak-anaknya, terutama supaya mereka menjadi murid-murid Kristus yang baik.

Yesaya 5:20
Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.

3.    The rise of AI (gencarnya mesin canggih atau artificial intelligene buatan manusia).
Kini AI (artificial intelligence) juga menjadi mesin baru untuk media sosial. Apalagi, handphone kini dapat menjadi pelayan setiap kebutuhan kita. Ada "perang pengaruh" (war of influence). Lihatlah, ada fasilitas ChatGPT (Chat Generative Pre-trained Transformer) versi ke-5 yang sangat jenius! Akan banyak perubahan besar ke depannya karena "kecerdasan" AI.

Memang masih banyak masalah, namun sesungguhnya hanya satu solusi, serta Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk membuat murid. Tidak ada formula lain di Alkitab. Karena itu, berakarlah kuat di dalam Tuhan dan firman. Apa yang perlu kita sadari:

•    'Comfort' atau zona serba-nyaman adalah musuh bagi setiap orang percaya. Karena: 
-    Tersihir oleh ilah zaman.
-    Terbius oleh kemudahan.
-    Terpikat oleh rasa enak.
-    Terlatih oleh budaya konsumptif.

Jadi, jangan tersangkut dalam zona kenyamanan.

Yesaya 39:8
Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"

•    Hati yang terdesak sangat berharga.

Filipi 3:13-14
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

•    Memiliki hati yang berbalik dan bertobat pada Allah.
Pertobatan ialah gaya hidup yang mau berbalik kepada-Nya, sadar apabila salah. Jangan tunggu esok hari, melainkan sekaranglah saatnya. 

Yoel 2:12
"Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."

2 Korintus 3:18
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Tuhan Yesus Memberkati