GBI PRJ (CK7)

Hashtag adalah simbol tagar (#) yang pertama kali digunakan oleh Chris Messina, seorang web marketing specialist Twitter. Penggunaan hashtag pertama kali muncul pada musim panas tahun 2007. Messina menyarankan penggunaan hashtag sebagai penanda bagi tweets yang berhubungan
pada satu topik. Saat ini hashtag digunakan untuk memudahkan pencarian yang terkait dengan sesuatu hal, misalnya #Jesus, #BibleStudy atau #Muridkristus

Hashtag (#) murid Kristus berarti penanda yang berhubungan dengan kita sebagai murid Kristus, apakah ketika pencarian dilakukan maka topik yang akan ditemukan sungguh-sungguh mencerminkan kondisi sebagai murid Kristus yang seharusnya mencerminkan gambaran Kristus, sehingga orang melihat Yesus Kristus melalui hidup kita, dan pada akhirnya menjangkau mereka menjadi murid juga.
 
2 Korintus 4 : 13
Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis : Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.

2 Korintus 3 : 18
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Ibarat jika berada dalam ruang kelas, sebagai seorang murid dimanakah kita duduk ? Apakah di bangku baris pertama, tengah atau belakang ?

- Bangku Baris Pertama
Murid yang duduk di bangku baris pertama memiliki karakteristik penuh perhatian, terlibat, dan bersemangat untuk belajar. Mereka diposisikan dekat dengan guru, memungkinkan mereka menangkap setiap kata dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Artinya mereka memiliki semangat, komitmen dan dedikasi yang tinggi.

Yakobus 4 : 8a
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. ...

Menggambarkan seorang murid yang sungguh-sungguh mencari kehadiran dan hikmat Tuhan, mau terlibat secara aktif dan mau terus mencari serta membangun hubungan yang dekat dengan Tuhan.

- Bangku Tengah
Murid yang duduk di bangku tengah tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari guru. Mereka cukup terlibat, tetapi gangguan dapat dengan mudah mengalihkan perhatian mereka.

Ibrani 12 : 1b (AYT)
… marilah kita meninggalkan semua beban dan dosa yang menjerat kita dan berlari dengan tekun pada perlombaan yang disediakan di hadapan kita.

Ini adalah orang percaya yang telah membuat kemajuan atau bertumbuh, tetapi mungkin bergumul dengan konsistensi dan fokus dalam perjalanan pemuridan mereka.

-   Bangku Belakang
Murid yang duduk di bangku belakang cenderung lebih jauh dari guru dan dapat dengan mudah teralihkan atau terlepas selama pelajaran.

Yosua 18 : 3 (AYT)
Lalu, Yosua berkata kepada orang Israel, "Berapa lama lagi kamu berlambat-lambat untuk pergi menguasai daerah yang telah Tuhan, Allah nenek moyangmu, berikan kepadamu ?

Ini adalah orang-orang percaya yang mungkin baru dalam iman, bergumul, atau telah berpuas diri dalam perjalanan mereka dengan Kristus.

Hashtag (#) murid Kristus sudah disematkan, oleh karena itu mari nyalakan kembali api di dalam hati kita dan menginspirasi untuk bergerak maju dalam perjalanan spiritual kita. Jangan berpuas diri dengan posisi kita pada saat ini, Yesus sendiri mengajak kita untuk terus bertumbuh dan mengikuti Dia dengan sepenuh hati. Tidak cukup hanya eksis sebagai pengikut; kita dipanggil untuk secara aktif terlibat dalam pemuridan kita dan berjuang untuk hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan kita.

Beberapa langkah praktis untuk level up, antara lain :

1.   Memupuk kehidupan doa yang konsisten.
Kita membangun jalur komunikasi langsung dengan Tuhan, mencari bimbingan, hikmat, dan kekuatan-Nya untuk menghadapi tantangan hidup. Kita membuka diri kita pada hubungan yang lebih dalam dengan Bapa Surgawi kita.

2.   Membenamkan diri dalam mempelajari firman Tuhan.
Alkitab bukan sekadar kumpulan cerita dan ajaran, itu adalah peta jalan Ilahi bagi hidup kita. Dengan secara teratur terlibat dalam firman Tuhan, kita memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang karakter Allah dan kehendak-Nya bagi kita. Pengetahuan ini membentuk landasan yang di atasnya kita dapat membangun iman kita dan berjalan lebih dekat dengan Juruselamat kita.

3.   Melayani sesama.
Sebagai murid Kristus, kita dipanggil untuk menjadi tangan dan kaki-Nya di dunia ini. Ketika kita melayani orang lain tanpa pamrih, kita mencerminkan kasih pengorbanan yang Yesus tunjukkan selama pelayanan-Nya di bumi. Apakah itu menjadi sukarelawan dalam komunitas kita, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, atau menjadi sumber dorongan bagi saudara dan saudari kita, pelayanan kita tidak hanya memberkati orang lain tetapi juga memperkuat pertumbuhan rohani kita sendiri.

4.   Bersekutu dengan orang-orang percaya.
Mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang berpikiran sama yang memiliki semangat yang sama untuk Yesus memampukan kita menjadi besi yang menajamkan besi. Bersama-sama, kita dapat mendorong, mengangkat, dan menantang satu sama lain dalam perjalanan pemuridan ini. Saat kita bersatu dalam kesatuan, kita menjadi kekuatan yang kuat untuk menyebarkan kasih dan pesan Kristus ke dunia yang terluka.

Mari tidak bersikap biasa-biasa saja, melainkan menjadi semakin kuat dalam iman dengan duduk semakin dekat dengan Yesus, menjadi cermin bagi sesama untuk melihat kasih Bapa yang nyata dalam hidup kita, lewat pikiran, perkataan dan tindakan kita.

Tuhan Yesus Memberkati