GBI PRJ (CK7)

A smart man learns from his mistake, but a wise one learns from others' mistakes. (Orang yang pandai berlajar dari kesalahannya, tapi orang bijak belajar kesalahan orang lain). 

Pengkhotbah 2 : 4 - 11
Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, mendirikan bagiku rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun dan menanaminya dengan rupa-rupa pohon buah-buahan; aku menggali bagiku kolam-kolam untuk mengairi dari situ tanaman pohon-pohon muda. Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan, aku mempunyai juga banyak sapi dan kambing domba melebihi siapa pun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku. Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas. Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik. Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapa pun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku. Aku tidak merintangi mataku dari apa pun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apa pun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku. Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari. 

Kisah hidup Raja Salomo tertulis dalam kitab Pengkhotbah.

• Kitab ini terdiri 12 pasal (38 kali)

• Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari ? (Pengkhotbah 1 : 2 - 3)

• Penulis : Salomo

• Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem (Pengkhotbah 1 : 1) 

Raja Salomo
• Paling bijaksana
1 Raja-raja 3 : 12
maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.

• Sangat kaya
1 Raja-raja 3 : 13
Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara raja-raja.

• Dikelilingi wanita cantik
1 Raja-raja 11 : 3
Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada Tuhan.

Kita akan belajar melalui raja Salomo tentang Vanity (kesia-siaan), sebagai berikut :

1. Salah Tujuan
Pengkhotbah 2 : 18 - 20
Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku. Dengan demikian aku mulai putus asa terhadap segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari. Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Ini pun kesia-siaan dan kemalangan yang besar. 

Tujuan Salomo adalah kesuksesan di dunia ini, sehingga apa yang dicapai tidak dapat dia bawa namun harus ditinggalkan kepada orang lain. 

Sucsess is not a destination. It's a journey. 

Contoh orang sukses di dunia, yaitu :
• Thomas Lee
- 78 years old (23.02.23)
- Net worth : USD 2 billion (Forbes) 

• Robbin Williams
63 years old (11.08.14)
An Academy Award, two Primetime Emmy Awards, six Golden Globe Awards, two Screen Actors Guild Awards, and five Grammy Awards. 

Setelah ia sampai di puncak kariernya, ia harus mengakhiri hidupnya karena tidak berbahagia. 

K Pop Stars
Artis yang sangat terkenal namun mereka mengakhiri hidupnya karena tidak bahagia.
• Moon Bin (25 years)
• Hae Soo (29 years) 

Joy (Jesus Others You)
We are blessed to be a blessing 

Sukseslah bersama dengan Tuhan, kita tidak akan mengalami kekurangan. Ingatlah tujuan hidup, kita diberkati untuk memberkati yang lain. 

2. Salah Prioritas
Tuhan tidak lagi menjadi prioritas raja Salomo.
Aturlah hidup kita untuk memprioritaskan Tuhan, memulai hari dengan berdoa kepada Tuhan. 

1 Raja-raja 11 : 4 - 6
Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud, ayahnya. 

Efesus 5 : 16 - 17
Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. 

Prioritaskan waktu buat Tuhan (di Doa Fajar, Menara Doa, dll) 

3. Salah Bergantung
Pengkhotbah 2 : 15 & 23 
Maka aku berkata dalam hati : Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat ? Lalu aku berkata dalam hati, bahwa ini pun sia-sia. Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun sia-sia. 

Banyak orang mendapat berkat melimpah, namun malam hari tidak dapat tidur, karena salah bergantung. 

Pengkhotbah 2 : 24 - 25
Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah. Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia ?

Ingatlah kemampuan untuk menikmati berkat adakah anugrah dari Tuhan. Gantungkanlah masa depan kita hanya kepada Tuhan, bukan pada kekuatan kita sendiri. 

Mazmur 127 : 2
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah – sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. 

Ada waktu kita bekerja, ada waktu untuk tidur. Ingatlah tujuan akhir kita ke Surga. Jadilah bijaksana. Investasikan hidup, uang, tenaga kita investasikan di bumi dan di Surga. Sukseslah di bumi dan untuk Surga. 

Tidak sia-siainvestasi :
- di bumi 
- di sorga 

Bagaimana kita investasi di Surga ?
Kita harus tahu esensi hidup kita. Iblis tidak takut kita ke gereja atau kita diberkati oleh Tuhan, namun iblis takut kalau kita bisa menikmati berkat-Nya dengan penuh sukacita, bahkan bisa memberkati orang lain. Dengan memberkati, maka kita akan semakin diberkati melimpah untuk terus memberkati orang sekeliling kita. 

Iblis takut sikap kita sungguh-sungguh kepada Tuhan :

1. Esensi Hidup
Menikmati berkat & memberkati

2. Esensi Penyembahan
Menjadi mempelai & menerima kuasa

3. Esensi Persembahan
Memberi yang terbaik

4. Esensi Pelayanan
Menjadi penjala jiwa

Raja Hizkia
(2 Raja-raja 18 - 20)
- Raja Yehuda 
- Dikenal karena ketaatannya 
- Tuhan selalu menyertainya
- Sakit keras & hampir mati
- Umurnya diperpanjang 15 tahun 

Yesaya 55 : 11
Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. 

Didalam Tuhan tidak pernah sia-sia segala jerih lelah kita.

Tuhan Yesus Memberkati