GBI PRJ (CK7)

Pernahkah kita diperhadapkan dengan keadaan yang sepertinya tidak mungkin atau mustahil untuk dilakukan atau dilewati? Bisa dalam hal pekerjaan, tanggung jawab atau pelayanan baru yang Tuhan berikan atau percayakan.

Hal itu pernah terjadi dalam kehidupan Yosua. Yosua dipilih Tuhan menggantikan Musa untuk memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan, dan misi pertama Yosua adalah menyeberangi sungai Yordan. Awalnya sepertinya mustahil namun pada akhirnya kita melihat Yosua berhasil bahkan terus memimpin bangsa Israel merebut tanah Kanaan dari bangsa-bangsa yang mendudukinya. 

Impossible menjadi I'm possible karena ada campur tangan Tuhan.

Bagaimana Yosua berhasil melewati misi yang awalnya sepertinya mustahil ?

1. Percaya akan panggilan-Nya

Yosua 1 : 1 - 2
Sesudah Musa hamba Tuhan itu mati, berfirmanlah Tuhan kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian : Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.

Allah yang memiliki rencana dan Dia sendiri yang berdaulat untuk memilih siapa saja yang akan terlibat untuk menggenapi rencana tersebut. Sama seperti Allah memilih Yosua begitu juga dengan kita, itu merupakan kedaulatan dan kehendak-Nya. Masalahnya bukan terletak pada mampu atau tidak kita melakukannya melainkan percaya atau tidak akan panggilan-Nya. 

Ibrani 13 : 20 - 21
Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya ! Amin.

God does not call those who are equipped, He equips those whom He has called. (Tuhan tidak memanggil orang-orang yang sudah diperlengkapi, Dia memperlengkapi orang-orang yang dipanggil-Nya) - Smith Wigglesworth.

2. Percaya akan penyertaan-Nya

Tuhan memberikan pesan atau nasehat yang disampaikan berulang-ulang kepada Yosua, yaitu Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Ketika sebuah pesan disampaikan berulang kali berarti ada hal penting yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

Ulangan 31 : 7
Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel : Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.

Yosua 1 : 6 - 7, 9
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu : kuatkan dan teguhkanlah hatimu ? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.

Tuhan tahu akan begitu banyak godaan yang akan membuat hati bangsa Israel serong dan bertindak semaunya sendiri saat ada di antara bangsa Kanaan dengan berbagai kepercayaan dan budaya didalamnya.

Begitu menemui kesulitan dan tantangan seringkali manusia memilih jalan pintas atau mengandalkan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, ketika kita percaya akan rencana Tuhan maka andalkan Dia, percaya kepada firman-Nya, Dia akan terus menyertai di setiap tantangan yang dihadapi, Dia juga yang akan memberikan cara-Nya bahkan dengan begitu detail, sehingga kita berhasil.

Yosua 1 : 7b - 8
…; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

3. Percaya akan perintah-Nya

Yosua melakukan perintah Tuhan walau mungkin saat itu belum mengerti apa maksud Tuhan.

Yosua 3 : 8
Maka kauperintahkanlah kepada para imam pengangkat tabut perjanjian itu, demikian : Setelah kamu sampai ke tepi air sungai Yordan, haruslah kamu tetap berdiri di sungai Yordan itu.

Yosua 3 : 15 - 17
Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menua maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian Tuhan itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.

Cara atau metode manusia berbeda dengan cara atau metode Tuhan, tidak sama bahkan penerapannya untuk setiap kita. Bukan masalah metodenya, melainkan Allah yang berkuasa pemberi metode itu. Ketika Yosua taat maka mujizat terjadi. Begitu juga dengan kita, seringkali Tuhan memberikan metode yang sama sekali tidak kita mengerti namun ketika kita taat maka mujizat juga akan kita lihat, asal kita percaya dan taat walaupun tidak masuk akal. 

Bukan cara Tuhan yang tidak masuk akal melainkan akal kita lah yang tidak bisa menyelami cara Tuhan.

Jangan takut ketika menghadapi sesuatu yang sepertinya impossible atau cepat-cepat berkecil hati karenanya, sebab ketika Tuhan yang memiliki rencana, Dia yang memilih, Dia yang akan menyertai, bagian kita adalah taat dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, mengandalkan Tuhan, maka rencana yang tadinya impossible menjadi possible.

Tuhan Yesus Memberkati