GBI PRJ (CK7)

Di dalam Alkitab kita  mendapatkan kehidupan dari orang-orang yang hidup dalam jamannya. 
Dimana itu menjadi acuan agar kita membaca, mengetahui dalam menjalankan kehidupan kita. Kita 'berkaca' dari apa yang mereka lakukan.

Saat kita belajar tentang penciptaan oleh Allah, dan perjalanan orang Israel dari Mesir ke tanah Kanaan, hal ini diceritakan dari orang yang mengalami, dilanjutkan dari masa ke masa. Penulisnya adalah Musa.

Di dalam Alkitab, cerita dimulai dengan kalimat berikut : Pada mulanya... Allah melihat bahwa semuanya itu baik  (Kejadian 1 : 1, 25b)

Untuk apa itu diceritakan ?
Untuk diteruskan, dipahami, dipelajari, dijadikan peringatan, dibuat menjadi patokan, rambu-rambu dalam kita menjalani kehidupan di dunia ini. 
Tuhan sudah memberikan pedoman-pedoman-Nya melalui cerita-cerita di dalam Alkitab yang kita dengarkan sampai hari ini.

Melalui cerita-cerita dalam Alkitab, kita dapat melihat penggenapan janji Tuhan dan pemeliharaan Tuhan atas umat-Nya.

Ulangan 6 : 4 - 7
Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa ! 
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Apa saja yang diceritakan ?
Tentang siapa Allah yang mereka sembah dan segala perbuatan-Nya, daftar silsilah keturunan, kehidupan para leluhur, tokoh-tokoh Alkitab yang berhasil. 
Dengan tujuan agar keturunannya juga dapat hidup dalam pengenalan akan Allah.

Hakim-hakim 2 : 10
Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal Tuhan ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.

Apa yang perlu kita "ceritakan" kepada orang-orang yang Tuhan ijinkan ada di sekeliling kita ?

1. Kebaikan Tuhan

2. Kegagalan dalam hidup

3. Turning point (titik balik kehidupan kita, sehingga semakin melekat kepada Tuhan)

4. Keberhasilan dalam hidup

Segala sesuatu yang kita alami, dapat menjadi berkat bagi orang lain.

Mengapa kita perlu "ceritakan" ?

- Untuk memberi kesaksian tentang kebaikan Tuhan dalam hidup kita

- Untuk mengingatkan kita tidak mengulang kesalahan yang sama

- Meyakinkan diri kita bahwa kita sudah melewati fase-fase sulit, dengan melihat pertolongan Tuhan

- Bahan pembelajaran hidup buat orang lain. Seburuk, sehancur apapun kita, satu-satunya yang menerima hanya Tuhan, lalu terus alami proses bersama Dia

Bagaimana kita bisa cerita tentang hari ini ?

• Ketika kita sudah melewatinya
Seperti sebuah kotak memori yang tersimpan di bagian hidup di bagian hidup kita, tentang sebuah pelajaran hidup kita, tentang sebuah pelajaran hidup yang menambahkan nilai atau pengalaman.
 
Contoh : Simson
Seharusnya ia seorang nasir Allah. Namun kehidupannya dikerjakan sebaliknya dari rencana Allah, lalu ia menyadari setelah ia harus menanggung kesalahannya. Pada akhir hidupnya, ia berbalik kepada rencana Tuhan dengan mengorbankan dirinya sendiri.

• Ketika saya belajar melalui cerita itu dan  bisa memberkati orang lain.
Pada waktu kita diselamatkan, kita bisa menyelamatkan orang lain.

Contoh : Ester
Saat diangkat menggantikan ratu Wasti, namun ia tetap mengingat rencana untuk menyelamatkan dan tetap menjadi berkat bagi orang lain (bangsanya).

• Ketika saya bisa naik ke level berikutnya.
Bisa jadi bumbu kehidupan yang memberkati orang lain.

Contoh : Ruth
Orang setia, dari seorang asing dapat menjadi berkat bagi mertua, suaminya, bagi anak cucunya, sampai kepada Kristus Yesus yang adalah keturunan Daud.

• Ketika saya bisa bersyukur atas penyertaan Tuhan.
Saat kita sudah bisa melihat sebuah gambaran yang jelas, mengapa ini semua terjadi.

Contoh : Yusuf
Ia bermimpi tentang sesuatu yang besar, namun realitanya terjadi sebaliknya, namun ia punya respon yang baik sampai ia menjadi pemelihara bangsa yang besar.

Pengkhotbah 7 : 14
Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
Artinya, kita harus tetap mengerjakannya dengan segenap hati agar kita mendapat yang terbaik sampai akhir hidup kita.

Quote :
"Good day is  good day. Bad day is good story. At the end of the day is all good."
(Hari yang baik adalah hari yang baik. Hari yang burukpun juga merupakan suatu cerita yang baik di kemudian hari. Semua yang kita harapkan baik sampai akhir hidup kita)"

Semua berjalan baik, karena penyertaan dan pemeliharaan Tuhan tetap dalam hidup kita. Supaya, nanti kita dapat cerita tentang hari ini.

Tuhan Yesus Memberkati