GBI PRJ (CK7)

Kita semua ada di sini karena rencana Tuhan. Secara roh, kita memiliki peperangan rohani, dan lawan atau musuh kita adalah si iblis atau roh jahat.

Setiap orang ada di antara peperangan, peperangan antara kebaikan dan kejahatan, baik usia tua atau muda, kaya atau miskin, dan apa pun background kita, kita ada di dalam peperangan. Apakah kita mengerti atau tidak, kita ada dalam peperangan? Jangan berpikir, sekalipun hidup kita saat ini sedang terasa santai dan kelihatannya baik-baik saja, kita tidak dalam peperangan. Percaya atau tidak, mengerti atau tidak, setuju atau tidak, kita ada dalam peperangan.

Kejadian 3:15
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.

Saat ini kita harus mengenali:

1.    Dengan siapa kita berperang?
Lawan kita si Iblis, dan Alkitab katakan kita harus melawannya.

1 Petrus 5:8-9
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.  Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. 

2.    Apa yang kita lawan?
Dosa kedagingan yang sering menyebabkan kita jatuh dalam dosa. Kita jangan enjoy dengan lifestyle kita yang menyebabkan lengah, lemah, dan jatuh dalam dosa. Di dalam tubuh juga, kita bergumul mengatasi kecanduan (addiction), segala rasa kepahitan, negative thinking, masalah kejiwaan, dan hal-hal negatif lainnya.

Roma 7:18-19
Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.  Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. 

3.    Dalam bentuk apa?
Tuhan rindu kita jadi pemenang, bukan pecundang. Be a victor, not a victim. Tuhan punya rencana supaya kita bangkit dan jadi pemenang. Jadi, kita harus punya mentalitas pemenang.

1 Samuel 17:14-15, 17
Daudlah yang bungsu. Jadi ketiga anak yang besar-besar itu pergi mengikuti Saul.   Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.   Isai berkata kepada Daud, anaknya: "Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu.  

•    A victor has a submissive heart to God (seorang pemenang punya hati yang tunduk pada Tuhan). Jika Tuhan percayakan sesuatu, kita harus punya hati yang tunduk kepada-Nya serta firman-Nya.

Yakobus 4:6-8
Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan:  "Allah menentang orang yang congkak,  tetapi mengasihani orang yang rendah hati."  Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!  Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! 

Jangan berpikir apa yang kita pikirkan adalah yang paling benar. Sering kali kita mengukur, mendifinisikan Tuhan memakai kacamata berdasarkan kemauan kita, bukan kemauan-Nya, padahal harusnya kita tunduk pada apa kata firman. Understanding can wait, obedience cannot (Pengertian bisa menunggu, tapi ketaatan tidak).

Tuhan tidak pernah berutang penjelasan pada kita tentang apa yang terjadi pada diri kita, pada setiap pertanyaan yang ada dalam diri kita. Hendaknya kita tunduk di bawah kehendak-Nya.

1 Samuel 17:4, 8-10
Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal.   Ia berdiri dan berseru kepada barisan Israel, katanya kepada mereka: "Mengapa kamu keluar untuk mengatur barisan perangmu? Bukankah aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba Saul? Pilihlah bagimu seorang, dan biarlah ia turun mendapatkan daku.   Jika ia dapat berperang melawan aku dan mengalahkan aku, maka kami akan menjadi hambamu; tetapi jika aku dapat mengungguli dia dan mengalahkannya, maka kamu akan menjadi hamba kami dan takluk kepada kami."   Pula kata orang Filistin itu: "Aku menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang."  

•    A victor is always ready for one on one combat (pemenang harus selalu siap peperangan satu lawan satu).

1 Samuel 17:37
Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."  

Taktik peperangan bisa berubah, tapi milikilah iman yang kuat, iman yang berdasarkan waktu pribadi bersama Tuhan, bukan iman yang hanya ada di tengah gerombolan. Sekalipun saat doa kita tidak dijawab, saat jawaban doa kita tidak sesuai yang kita mau, iman kita harus tetap kuat. We don't fight for victory, we fight from victory.

Tuhan Yesus yang berperang bagi kita. Yesus adalah panglima perang kita. Dialah yang memenangkan peperangan bagi kita.

Mazmur 23:5
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. 

Tuhan Yesus Memberkati