GBI PRJ (CK7)

People pleaser adalah orang yang kecenderungannya adalah selalu mau menyenangkan orang lain. 

Ciri-ciri people pleaser, antara lain :

- Selalu berkata ya

- Overcommitment

- Tidak jujur

- Jarang mengungkapkan pendapat, karena takut bertentangan dan melemahkan orang lain

- Ingin membuat semua senang

Mengapa bisa menjadi people pleaser ?

- Menghindari konflik; lebih baik keadaan damai dan tidak ada masalah

- Tidak percaya diri; menganggap orang lain lebih dari diri sendiri

- Latar belakang; dibesarkan oleh orang tua yang rapuh, bukan menyangkut keadaan materi atau status sosial, melainkan berhubungan dengan mental

- Merasa tidak setara

Bahaya menjadi people pleaser :

- Stress berkepanjangan; selalu berusaha menyenangkan orang lain walaupun mengabaikan keinginan diri sendiri, dan ini dilakukan secara terus menerus.

- Krisis identitas; tidak menjadi diri sendiri.

- Bom waktu; tinggal menunggu waktu untuk pergi, berkata cukup, menarik diri.

Masalahnya, kita tidak dapat menyenangkan semua orang, karena kondisi manusia rapuh, hari ini mungkin bisa disenangkan, tetapi di hari lain belum tentu. 

Apa kata firman Tuhan mengenai people pleaser ?

Lukas 10 : 38 - 42
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata : Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri ? Suruhlah dia membantu aku. Tetapi Tuhan menjawabnya : Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.

Tuhan Yesus datang ke rumah Marta. Marta mempunyai seorang saudara perempuan bernama Maria. Marta yang melayani Tuhan Yesus sebagai tuan rumah yang baik, dia sibuk memberi makan, minum, dan lain sebagainya, layaknya apa yang dilakukan dalam budaya Yahudi yaitu melayani tamu dengan melakukan yang terbaik. Namun kemudian Marta menjadi cemburu kepada Maria, sebab dia merasa dia saja yang sibuk melayani sedangkan saudaranya, Maria, hanya duduk dekat kaki Tuhan saja. 

Menjadi people pleaser bukan sesuatu yang baik, juga tidak sehat secara mental. Oleh karena itu, perlu berubah dari people pleaser transform to God pleaser, yaitu dari kecenderungan menyenangkan orang lain menjadi kecenderungan menyenangkan Tuhan. 

How to be God pleaser ?

1. Memahami panggilan (Lukas 10 : 40)
Apa yang dilakukan Marta adalah baik, begitu juga dengan apa yang dilakukan Maria. Namun Marta menjadi cemburu ketika melihat apa yang dilakukan Maria. Dalam hal ini, sangat penting bagi kita untuk mengenal diri dan memahami panggilan (calling) kita, karena berbeda-beda untuk setiap orang. 

Ciri dari panggilan adalah memahami posisi kita ditempatkan untuk melayani dengan talenta yang Tuhan sudah berikan, sehingga tidak complain dan dapat menjalaninya dengan penuh sukacita. 

Pahami bahwa kita dipanggil untuk melayani bukan karena orang lain melainkan karena Tuhan. Jadi, panggilan kita hendaknya dikerjakan bukan untuk menyenangkan orang lain melainkan untuk menyenangkan Tuhan. 

2. Membuat batasan (Lukas 10 : 41)
Hal ini dilakukan dengan :
- Lakukan yang ingin dikerjakan

- Bertanggung jawab sampai pekerjaan tersebut selesai (done)

- Berkata ya untuk tidak

Membantu orang lain baik, namun bukan berarti mengabaikan pekerjaan kita. Perlu untuk menghargai diri sendiri, karena tidak selalu harus berkata ya. 

Efesus 6 : 6 - 8
jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan. 

Fokus kita hendaknya hanya untuk melakukan kehendak Tuhan, dengan setiap karunia dan talenta kita yang berbeda-beda tetapi satu tujuan, menyenangkan hati Tuhan, maka ketika semua yang dilakukan baik maka kita akan menerima balasannya dari Tuhan, bukan manusia. 

Melayani Tuhan di ladang-Nya adalah sebuah kehormatan, Tuhan memakai orang di sekeliling kita sebagai alat-Nya agar kita mendekat dan menjadi serupa dengan-Nya. 

Tuhan Yesus Memberkati