GBI PRJ (CK7)

Saat di taman Eden, Tuhan memberikan empat hal ini kepada Adam:
•    Presence (Eden), berada dalam persekutuan, belajar mengasihi Tuhan
•    Identity, belajar menerima dan mengasihi diri sendiri
•    Work, belajar sebuah hubungan
•    Parameter, belajar mengenal standar

Hakim-hakim 14:1-3
Simson pergi ke Timna dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin. Ia pulang dan memberitahukan kepada ayahnya dan ibunya: "Di Timna aku melihat seorang gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi isteriku."  Tetapi ayahnya dan ibunya berkata kepadanya: "Tidak adakah di antara anak-anak perempuan sanak saudaramu atau di antara seluruh bangsa kita seorang perempuan, sehingga engkau pergi mengambil isteri dari orang Filistin, orang-orang yang tidak bersunat itu?" Tetapi jawab Simson kepada ayahnya: "Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai."  

Simson memiliki background atau latar belakang sebagai seorang hakim, menjadi kepala atas seluruh bangsa Israel, dan memiliki kekuatan yang luar biasa karena dia adalah seorang nazir Allah. Tetapi permasalahannya, Simson memiliki gejala "bucin" (budak cinta = obsesi, jatuh cinta dengan seorang perempuan dari bangsa Filsitin), dan bersama seorang perempuan Filistin ini Simson diperdaya, bahkan mengalami kehancuran dalam rumah tangganya.

Hakim-hakim 16:4-5
Sesudah itu Simson jatuh cinta kepada seorang perempuan dari lembah Sorek yang namanya Delila. Lalu datanglah raja-raja kota orang Filistin kepada perempuan itu sambil berkata: "Cobalah bujuk dia untuk mengetahui karena apakah kekuatannya demikian besar, dan dengan apakah kami dapat mengalahkan dia dan mengikat dia untuk menundukkannya. Maka kami masing-masing akan memberikan seribu seratus uang perak kepadamu."  

Akan tetapi, Simson tidak belajar dari permasalahan jatuh cinta yang pertama, tetapi jatuh cinta lagi dengan seorang perempuan kafir yang memperdaya Simson untuk mengetahui di mana letak kekuatannya yang besar. Simson terobsesi pada cintanya yang besar pada perempuan itu, dan mengorbankan seluruh kesempatan, masa depannya, serta masa depan bangsa Israel dipertaruhkan.

Amsal 27:12
Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia,  tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.

Dan sayangnya, banyak anak muda yang mengalami hal serupa, yang memutus kapasitas besar yang tersedia dalam dirinya, dan menjadikan kemampuan usia yang tidak maksimal. Firman Tuhan dengan jelas mempunyai rambu-rambu supaya kita berjalan jangan menerabas kanan-kiri supaya tidak tertimpa malapeta. Dan saat kita menikah, apakah kita memuliakan Tuhan?

1.    Think about why you date.
Saat ini kita harus mulai berpikir mengapa kita berkencan? Kita menikah untuk memuliakan Tuhan. Bukan sekadar memiliki status dan kejar target, tetapi harus saling kenal dengan pasangan kita.

2.    Think about your date.
Pernikahan tidak akan menghilangkan tabiat buruk, justru segala sesuatu malah akan semakin keluar. Karena itu, kenali sifat dan sikap pasangan sebelum menikah.

2 Korintus 6:14
Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Kita adalah roh yang memiliki jiwa dan tinggal di dalam tubuh. Firman Tuhan mengatakan, pada saat kita menikah, 2 menjadi 1. Saat menikah dengan orang tidak percaya, yang tidak mengenal Yesus, tidak akan bisa bersatu dalam roh. Kita harus memperhatikan tanda-tanda mulai menjalin hubungan:

•    Red Flag 1: Jika dia tidak mengejar Yesus secara konsisten.
This doesn't mean they need to be "perfect," but that they are "on a journey to get to know Jesus and be conformed to His image." Kenali tujuan hidup yang akan menjadi pasangan, dan apa yang menjadi fokus hidupnya. 

•    Red Flag 2: Jika orang-orang yang mengasihi kamu, berkata dia bukan pasangan yang baik untuk kamu.
When you're accountable, but not capable, you will be miserable. Jika Dia tidak mengejar Yesus secara konsisten, jangan dilanjutkan. Jatuh cinta terjadi dalam hidup semua orang, tetapi memelihara cinta membutuhkan usaha. Usahakan memiliki tujuan dengan pasangan memiliki arah yang sama.

Simson gagal dalam hidupnya, dan orang Filistin berpikir bahwa Simson sudah tidak memiliki kekuatan lagi, tetapi Tuhan memberikan kesempatan kembali kepada Simson. 

Hakim-hakim 16:25-30
Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah Simson untuk melawak bagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang.   Berkatalah Simson kepada anak yang menuntun dia: "Lepaskan aku dan biarkanlah aku meraba-raba tiang-tiang penyangga rumah ini, supaya aku dapat bersandar padanya." Adapun gedung itu penuh dengan laki-laki dan perempuan; segala raja kota orang Filistin ada di sana, dan di atas sotoh ada kira-kira tiga ribu orang laki-laki dan perempuan, yang menonton lawak Simson itu. Berserulah Simson kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin." Kemudian Simson merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga rumah itu, lalu bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan kepada tiang yang lain dengan tangan kirinya.   Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.  

Saat ini, kita harus memiliki keputusan yang radikal, berpegang penuh pada firman-Nya, dan memuliakan Tuhan menjadi tujuan hidup.

Tuhan Yesus Memberkati