GBI PRJ (CK7)

Mungkin ayat dari Mazmur berikut ini sering kita mendengar serta membacanya, namun belum sungguh-sungguh menghayati maupun menghidupinya.

Mazmur 23:1
TUHAN, gembalaku yang baik--Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Daudlah yang menuliskan mazmur tersebut, yang dikuasai oleh firman serta terbiasa bergaul karib dengan Allahnya. Orang yang hidupnya dikuasai firman Tuhan ialah seorang yang juga memang terbiasa bergaul karib serta intim dengan Allah, walau mungkin tidak banyak orang yang mengetahuinya. Bagaimana dengan kita? Mungkin banyak kita yang cuma mengetahui firman, namun tidak dikuasai olehnya, serta belum tentu menghidupinya.

Modal Daud sewaktu melawan raksasa Goliat juga hanya berupa lima umban batu, namun berhasil mengalahkannya. Apa pun yang kecil, asal bermitra dengan Allah, pasti menjadi besar. Lutut (berdoa) serta air mata, pasti dapat menghasilkan perkara yang besar dan ajaib. Saat kita berdoa, sampai menanti jawaban doa, juga seharusnya kita isi dengan ucap syukur, bukan sungut-sungut.

Takkan kekurangan aku, artinya jangan selalu dikaitkan dengan hal-hal lahiriah saja, seperti uang atau materi, dan lainnya, yang bertujuan demi menunjukkan kepada orang lain, melainkan lebih pada apa yang di dalam—damai sejahtera, hikmat, harapan, dan lainnya.

Berkat yang sebenarnya juga ialah cakap mengelola yang dipercayakan oleh Tuhan selama hidup kita. Selain itu, kitalah yang diubahkan ketika menghadapi masalah, bukan sekadar mengubahkan atau menyelesaikan masalah. Nilai kerajaan surga dalam hidup ini juga berbicara bukannya mengenai kepemilikan, melainkan pengelolaan.

Mazmur 23:2
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. 

Sebagai domba Allah—yang merupakan gambaran hewan yang sebenarnya dungu serta lemah—di luar Dia, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, Ia dapat seolah "memaksa" kita pada akhirnya supaya beristirahat dan berserah di dalam Dia. 

Ibrani 4:10-11
Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya. Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Yohanes 14:26-27
Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Damai dari dunia ini ialah setelah "badai hidup" usai, namun damai-Nya adalah ada rasa damai meski masih ada serta di tengah badai. Ingat, Iblis dapat mencobai kita tiap saat, dan ia bertingkah seolah seperti seekor singa. Karena itu, serahkanlah segala kekhawatiran, kegelisahan, ketakutan kita kepada Tuhan untuk mengatasi serta melawan kebohongan maupun intimidasi Iblis. Kita dapat hidup dalam ketaatan kepada Tuhan untuk hidup layak di hadapan-Nya, bukannya semata-mata demi memperoleh kelayakan.

1 Petrus 5:7-8
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Mazmur 23:3
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Masuk dalam sukacita Tuhan membuat kehidupan kita segar serta mengambil keputusan yang benar, bukan sekadar baik. Hidup benar akan membawa kebaikan, sedangkan sebaliknya di dalam apa yang terlihat baik belum tentu ada kebenaran. Dengan begitu, kita dapat menjadi contoh bagi orang lain, serta tidak mudah menyerah atau putus asa, melainkan terus bersemangat serta memancarkan kemuliaan Tuhan. 

Yeremia 17:8
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. 

Mazmur 23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.

Kita sesungguhnya hanya melewati lembah kelam (bayang-bayang maut), bukan tinggal terus-menerus di dalamnya. Sering kali Iblis mencoba menakut-nakuti kita, serta membesar-besarkan masalah, ibarat bayang-bayang saja yang mencoba menerkam, padahal pasti masih ada cahaya (terang pelita firman Tuhan), meski hanya kecil untuk menuntun setapak demi setapak langkah hidup kita. 

Mazmur 23:5
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.

Secara makna rohani dan jasmani, ayat di atas berarti, Allah mampu menyegarkan kita dalam menghadapi persoalan apa pun, bukannya selalu stres. Kejatuhan manusia pertama, Adam serta Hawa, dalam dosalah yang membuat kita merasa berat dalam pergumulan. Namun, penebusan Tuhan Yesus melalui penderitaan-Nya telah menolong kita untuk berserah penuh pada-Nya, dan mengandalkan Dia. Yakinlah, Tuhan selalu hadir serta peduli, walau tidak menjawab sesuai yang kita inginkan, melainkan Ia mengetahui yang terbaik bagi kita.

Mazmur 23:6
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Tuhan sanggup menggerakkan apa pun, bahkan lewat siapa saja, untuk memberkati kita. Berkat-Nya serta berbagai kemurahan, kebaikan, serta kebajikan dapat "mengejar" kita maupun orang-orang terkasih kita, bahkan dengan segala hal yang berkelimpahan. 

Ia mendengarkan dan menjawab doa kita, melampaui apa pun yang mungkin pernah kita impikan, pikirkan, atau pernah timbul dalam hati. Jika Allah saja mau memberikan keinginan kita, apalagi terhadap apa yang kita perlu serta butuhkan.

Hidupilah sungguh-sungguh Mazmur 23 ini supaya kehidupan kita juga benar-benar dimerdekakan oleh Tuhan, serta memperoleh berkat yang sejati dari-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati