GBI PRJ (CK7)

Secara rohani dan sebagai orang percaya, kita sesungguhnya berbeda dari orang-orang dunia yang mempercayai segala hal, termasuk bahwa tahun 2023 ini ialah tahun yang gelap, buruk, serta kelam.

Sebagai orang percaya, kita seharusnya percaya pada Yesus, mempercayai bahwa Dia adalah bagian kita, serta berserah total
TOTAL kepada-Nya. Sebab Ia tahu yang paling baik bagi kita. 

Apalagi di tahun yang diprediksi akan menjadi resesi di dunia ini, namun kita memiliki pengharapan yang baru serta keberuntungan di dalam Tuhan. Allah mengatur berkat serta keberuntungan bagi setiap kita. 

Efesus 1 : 3
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

Perhatikan, kita lihat ada kata 'telah' serta kata 'segala' dalam ayat di atas. Artinya :

• Kita sudah diberkati, bukannya sekadar akan diberkati, dengan segala berkat rohani.

• Semua - SEGALA SESUATU - sebenarnya telah disediakan serta diberikan kepada kita.

Jadi, apa saja yang terjadi di dunia ini, kita tidak terlalu khawatir, sebab Allah telah memberkati kita dengan segala sesuatu yang kita perlukan. Namun, bagaimanakah hubungan kita dengan Tuhan saat ini, apakah tetap memiliki relasi Bapa dan anak-anak-Nya ? 

Ibrani 11 : 1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Kunci mengalami keberuntungan bagi orang percaya, mari kita lihat beberapa teladan iman melalui firman-Nya.

• Teladan Iman I - Bartimeus

Markus 10 : 46 - 52 
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru : Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku !nn Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru : Anak Daud, kasihanilah aku ! Lalu Yesus berhenti dan berkata : Panggillah dia !Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya : Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau. Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus kepadanya : Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu ? Jawab orang buta itu : Rabuni, supaya aku dapat melihat ! Lalu kata Yesus kepadanya : Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau ! Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

- Kunci Iman 1 : Tanggalkanlah jubahmu.
Iman lahir dari tindakan. Sesungguhnya, iman itu bukan sekadar sesuatu yang tidak terlihat, melainkan juga dapat tampak dari hal-hal praktis sehari-hari. Jubah pada masa itu dipakaikan kepada orang-orang yang cacat ataupun sakit sebagai penanda, sebab tidak boleh bersinggungan dengan orang banyak, khususnya ahli Taurat dan orang Farisi. Bartimeus menanggalkan jubahnya ("identitasnya" sebagai orang sakit) meski belum sembuh, ia mau mendekati Yesus. Dengan kata lain, apa saja keadaan kita dan penilaian dari orang lain hari ini, tanggalkan jubah kita apa pun itu, untuk datang dan berserah kepada-Nya. Iman Bartimeus menyelamatkan dia, dan Tuhan menyembuhkannya secara mujizat.

Yeremia 17 : 5
Beginilah firman Tuhan : Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan !

Yeremia 17 : 7
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan,  yang menaruh harapannya pada Tuhan !

• Teladan Iman II - Perempuan yang 12 tahun sakit pendarahan

Matius 9 : 20 - 22
Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya : Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh. Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata : Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.

- Kunci Iman 2 : Lakukanlah bagian kita.
Perempuan yang sakit pendarahan di atas sebenarnya tidak boleh mendekati Yesus karena najis secara tradisi Yahudi saat itu, namun dengan iman, dan meski dengan keadaan yang mungkin sangat lemah, di jalan yang sempit sebab banyak orang lain berdesak-desakan, dia mau mendekati Dia. Pegang jubah Yesus juga berarti mau ikut Yesus. Dengan kata lain, seperti halnya iman, doa, dan seruan hati perempuan yang mengalami kesembuhan itu, kiranya kita pun menaikkan doa yang berapi-api, bergairah, serta penuh semangat agar Tuhan mendengarkannya. Apa saja pergumulan kita hari ini, jadilah orang Kristen yang aktif dan produktif, terutama melangkah dalam iman dan berdoa.

Yakobus 2 : 17
Demikian juga halnya dengan iman : Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

Yakobus 2 : 22
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan  itu iman menjadi sempurna.

• Teladan Iman III - Orang yang sakit lumpuh

Kisah Para Rasul 14 : 8 - 10 
Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring : Berdirilah tegak di atas kakimu ! Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.

- Kunci Iman 3 : Setialah pada perkara kecil
Seperti halnya orang yang sakit lumpuh di atas, ia hanya duduk ("keahlian satu-satunya" karena tidak bisa berdiri ataupun berjalan sejak lahir) serta mau mendengarkan Paulus. Meski mungkin suatu hal kecil, itu menunjukkan imannya. Dengan kata lain, apa saja yang kita kerjakan, sesungguhnya dapat menunjukkan iman kita. Allah juga sanggup memberi pertolongan bagi kita untuk menjadi seorang yang disiplin apabila mau setia pada perkara-perkara kecil. Jika kita setia terhadap hal kecil, praktis maupun sederhana, Allah sanggup memberkati kita, dan memperluas daerah atau wilayah kehidupan kita.

Matius 25 : 23
Maka kata tuannya itu kepadanya : Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Tuhan Yesus Memberkati