GBI PRJ (CK7)

Kita mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi sepanjang tahun yang baru 2023 ini. Sering kali juga kita bertanya-tanya kepada Tuhan tentang berbagai hal. Semua itu tidak apa-apa, tetapi berhati-hatilah jangan sampai mempertanyakan atau meragukan Dia, bahkan keberadaan-Nya. 

Sebaiknya, kita mengisi hidup kita dengan ucapan syukur, supaya iman kita tidak gugur. Sebab, kita tidak melihat wajah-Nya secara fisik semasa kita masih hidup, sedangkan Ia meminta kita untuk mempercayai Dia, dan hanya menerima tuntunan lewat suara-Nya yang mungkin tidak dapat kita dengar secara langsung atau audibel, melainkan melalui firman ataupun hamba-hamba-Nya. Mengenai ini, kita dapat belajar dari perjalanan orang Majus. 

Yohanes 20 : 29
Kata Yesus kepadanya : Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.

Matius 2 : 1 - 3 
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya : Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu ? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia. Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. 

Orang Majus tidak tahu ujung perjalanan mereka. Bahkan, perjalanan yang mereka perlukan sangatlah panjang sekitar 2.000-an kilometer, lamanya waktu kira-kira 30 hari, dan mesti mengurus berbagai keperluan guna perjalanan. Dan kemungkinan, ada banyak orang dalam rombongan orang Majus tersebut. Tetapi, karena ketaatan pada tuntunan ilahi, mereka akhirnya melaksanakan perjalanan itu. Seperti halnya yang pernah dialami oleh Abram ketika Tuhan memintanya pergi keluar dari Ur-Kasdim menuju tempat yang tidak ia ketahui (Ibrani 11 : 8, Kejadian 12 : 1 - 4). 

Demikian juga, kita mungkin diberi tahu arah atau tuntunan dalam tahun 2023 yang telah kita masuki ini, namun kita tidak mengetahui bagaimana ujungnya nanti. Itulah sebabnya, firman Tuhan ialah pelita (Mazmur 119 : 105), bukan lampu sorot. Sering kita mungkin bertanya kepada-Nya mengenai ujung sesuatu. Allah diam bukan berarti berhentinya penyertaan-Nya, melainkan Ia sedang bekerja guna hari esok kita yang lebih baik. Sebab, sering kali kita tidak tahu bagaimana ujung jalan hidup kita, apa pun yang kita lihat, dengar, alami, maupun terima. 

Dalam perjalanan hidup semasa tahun 2023 ini, bersyukurlah Allah senantiasa mempertemukan kita dengan orang-orang yang tepat, dalam kesempatan atau waktu yang tepat, demi mencapai tujuan dari-Nya dengan selamat. Berjalanlah bersama-Nya dalam perjalanan iman, apa pun dinamikanya yang terjadi. Jangan seperti raja Herodes yang justru tidak merasa aman diri karena posisinya terancam dan membuat strategi licik oleh karena menerima kabar kelahiran Raja segala raja, yakni Tuhan Yesus Kristus. 

Waktu itu juga orang Majus bukan menuju ke palungan, melainkan ke dalam rumah. Mereka juga bukan memberikan persembahan yang ala kadarnya, melainkan persembahan yang besar. Juga, kemungkinan Yesus bukan lagi seorang bayi ketika orang Majus menjumpai-Nya di rumah. 

Matius 2 : 7 - 12
Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya : Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia. Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. 

Sering kita terbuai ayat-ayat dalam firman Tuhan, namun lupa esensinya, bahkan cenderung memotong bagian-bagian yang justru penting dan bermakna bagi kita. Misalnya, ayat  berikut. 

Mazmur 1 : 3
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 

Kita sering inginnya melihat bagian yang berhasil, tanpa melihat bagian kita yang harus ditanam oleh Tuhan. Ditanam itu artinya di dalam tanah, sering kali tidak terlihat, bahkan dekat kotoran yang bau, dan hal buruk lainnya. Namun, sesungguhnya Allah sedang membangun karakter ataupun fondasi kita, supaya saat kita diangkat dan diberkati oleh-Nya, kita tidak mau sombong, melainkan berbuah serta tetap kuat atau tidak menjadi layu, apa pun musim kehidupan kita, entah mengalami sakit-penyakit, masalah rumah tangga maupun usaha, ekonomi, dan lainnya. Dalam Tuhan kita Yesus Kristus, ada pengharapan, sukacita, serta damai sejahtera yang sejati. Taklukkanlah kenyataan hidup ini dengan kebenaran firman Tuhan. 

Amsal 4 : 20 - 23 
Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. 

Mungkin saat ini kita tidak dapat melihat ujung segala sesuatu yang ada di hadapan kita maupun yang sedang kita alami, masuki, serta rasakan. Namun, selama kita berjalan tetap bersama dengan Dia, bergantung dan berhadap penuh pada-Nya, ujungnya pasti indah, luar biasa, dan mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia. 

Roma 8 : 28 
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 

Tuhan Yesus Memberkati