GBI PRJ (CK7)

Sebuah impian adalah sebuah kondisi atau pencapaian yang kita harapkan; sebuah aspirasi.
A dream is an inspiring picture of the future that energizes your mind, will, and emotions, empowering you to do everything you can to achieve it. (Impian adalah gambaran inspiratif tentang masa depan yang memberi energi pada pikiran, kemauan, dan emosi Anda, memberdayakan Anda untuk melakukan apa pun yang Anda bisa untuk mencapainya) - John Maxwell 

We’ve been given the capacity to dream and, more importantly, to dream with God. Many believers discount their desires, automatically trying to get rid of everything they want in order to prove their surrender to God. (Kita telah diberi kemampuan untuk bermimpi dan, yang lebih penting, bermimpi bersama Tuhan. Banyak orang beriman mengabaikan keinginan mereka, secara otomatis berusaha menyingkirkan segala sesuatu yang mereka inginkan untuk membuktikan penyerahan diri mereka kepada Tuhan) - Bill Johnson, Dreaming with God

Apa pilihan kita ? Mencapainya atau menyesalinya ?

Kejadian 37 : 1 - 11
Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan. Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun - jadi masih muda - biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara -saudaranya. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya. Karena katanya kepada mereka : Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini : Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu. Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya : Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami ? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami ? Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu. Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya : Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku. Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya : Mimpi apa mimpimu itu ? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah ? Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya. 

Untuk menggapai impiannya, Yusuf melewati 13 tahun melalui proses panjang; dibenci, diperlakukan tidak adil, dijual, diperlakukan sebagai budak, dilecehkan, difitnah, dimasukkan dalam penjara dan dilupakan; tetapi keyakinannya tetap teguh pada impian dan visi yang Tuhan berikan padanya. 

Berikut makna dari  perjalanan impian Yusuf :

1. Penggapai impian adalah mereka yang bisa melepaskan pengalaman buruk di masa lalu. 

Kejadian 41 : 51 - 52
Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya : Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku. Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya : Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku.

Kita tidak bisa menggapai impian karena kita tidak bisa melupakan pengalaman yang buruk di masa lampau atau kita berusaha menutupi berbagai kegagalan, pengalaman buruk, ketertolakan dengan berbagai aktivitas rohani sehingga kita tidak menggapai visi yang Tuhan berikan. Kita harus bisa melupakan ”Manasye” masa lalu kita agar menerima ”Efraim” berkat dari impian yang Tuhan berikan. 

2. Menggapai impian adalah mereka yang memberikan yang terbaik. 

Kejadian 39 : 6
Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya. 

Kejadian 39 : 22
Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. 

Kita tidak menggapai impian karena kita tidak memberikan yang terbaik, mudah menyerah dan putus asa, merasa minder (berpikir tidak punya potensi), kurang menghargai waktu dan kurang mendorong diri untuk berjuang lebih lagi. 

US NAVY SEAL - 40% RULE : dalam pembentukan pasukan yang hebat, US NAVY SEAL didorong untuk mengeluarkan semua potensi yang mereka miliki (dalam pelatihan, baru 40 % potensi yang dikeluarkan). 

3. Penggapai impian adalah mereka yang melihat kebutuhan orang lain. 

Kejadian 40 : 6 - 8
Ketika pada waktu pagi Yusuf datang kepada mereka, segera dilihatnya, bahwa mereka bersusah hati. Lalu ia bertanya kepada pegawai-pegawai istana Firaun yang ditahan bersama-sama dengan dia dalam rumah tuannya itu : Mengapakah hari ini mukamu semuram itu ? Jawab mereka kepadanya : Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikannya Lalu kata Yusuf kepada mereka : Bukankah Allah yang menerangkan arti mimpi ? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku.

Kejadian 41: 15 - 16
Berkatalah Firaun kepada Yusu : Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau : hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya. Yusuf menyahut Firaun : Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun.

Jika kita mendapatkan peluang, lihatlah dan penuhilah kebutuhan orang lain - Jack Ma 

Tuhan memberikan kepercayaan lebih kepada seseorang yang dengan rela memberikan dirinya untuk melayani orang lain, menganggap orang lain lebih utama dari dirinya. Ketika kita memberikan hidup bagi Tuhan untuk kepentingan Kerajaan Allah dan kesejahteraan orang lain, maka Tuhan membuat impian kita tercapai. 

Matius 20 : 26 - 28 
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Tuhan mampu berbicara kepada kita dalam musim apapun. Contoh dimana Tuhan berbicara kepada Yusuf :

• Kejadian 37 - pada saat dia masih muda dan menjadi anak manja

• Kejadian 39 - pada saat dia berhasil melakukan pekerjaannya di rumah Potifar

• Kejadian 39 - 40 - pada saat dia dipenjara

• Kejadian 41 - pada saat dia ada di istana Firaun 

Tuhan Yesus Memberkati