GBI PRJ (CK7)

Prinsip yang salah dalam melayani :

1. Mentalitas yang berasumsi bahwa ketulusan adalah satu-satunya hal yang Tuhan inginkan dari pelayanan kita.

2. Mentalitas yang selalu penuh dengan alasan untuk tidak mau maju. 

Matius 3 : 9 - 10
Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu : Abraham adalah bapa kami ! Karena aku berkata kepadamu : Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini ! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 

3. Mentalitas yang puas dengan level pelayanan yang mediocre. Bangga dengan average. Harusnya kita dapat melakukan lebih dari yang bisa dilakukan sekarang sebab yang dipertaruhkan adalah kekekalan. 

Mengapa kita harus melayani dengan excelent ? 

1. Sebab excellence adalah sifat-Nya dan kita dituntut untuk mengikutinya. 

Mazmur 150 : 2
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat !

Efesus 5 : 1
Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih. 

Kolose 3 : 17
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. 

Contoh : Yusuf di Mesir, Daud dalam menggembalakan domba, dan Musa dalam membangun tenda.

2. Tuhan merindukan hati-hati yang rela ’Berjalan lebih jauh’.

Matius 5 : 41
Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 

Serdadu Roma mempunyai hak secara hukum untuk menyuruh orang Yahudi untuk memikul beban mereka dan berjalan 1 mil. Tetapi Tuhan Yesus menaikan standardnya: berjalanlah 2 mil dan siapa pun yang meminta, relakan dengan kasih. Di mil ke dua ini, disinilah terkadang kita merasa sendirian seperti marathon, uncomfortable (tidak ada kepastian) dan diproses Tuhan. 

Yohanes 10 : 11 - 13
'Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.' 

Kehendak Tuhan adalah kita bukan hanya sebagai pekerja upahan tetapi lebih dari itu, Dia mau kita menggembalakan domba-domba-Nya. 

Yehezkiel 34 : 1 - 5
Lalu datanglah firman Tuhan  kepadaku : Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu : Beginilah firman Tuhan Allah : Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri ! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu ? Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman. Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. 

Kita rindu saat bertemu dengan Tuhan, Ia memanggil kita dengan ”Hamba-Ku yang baik dan setia !” 

3. Perintah-Nya adalah untuk kita mengasihi-Nya dengan segalanya. 

Markus 12 : 30
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 

Secara personal sebagai pelayan-pelayan Tuhan, kita harus mengasihi Dia dengan segenap hati, segenap jiwa (perasaan dan kehendak), segenap akal budi kita (pikiran kita: harus pintar, tulus, cerdik, up-to-date) dan dengan segenap kekuatan kita (segenap keberadaan, waktu dan tenaga kita). Untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan segenap kekuatan kita maka kita harus perbesar kapasitas kita. 

Bagaimana memperbesar kapasitas kita ?
Sebuah research membuktikan bahwa 85% dari konglomerat yang berhasil karena jerih-payahnya sendiri, membaca minimal 2-3 buku sebulan. Bill Gates membaca 50 buku setahun. “Membaca buku adalah cara terutama bagi saya untuk belajar sesuatu yang baru dan menguji apa yang saya sudah tau sebelumnya.” Mark Zuckerberg membaca 1 buku per dua minggu selama tahun 2015. 

Selamat memperbesar kapasitas kita untuk melayani Tuhan dengan excellent. 

Tuhan Yesus Memberkati