GBI PRJ (CK7)

Apa yang keluar dari perkataan mulutmu, dan keluar dari hidupmu itu yang lebih penting. Apa pun sesuatu yang keluar dari perkataan mulut kita, apa saja yang keluar dari hidup kita itu biasanya keluar dari hati kita.

Matius 15 : 11
Dengar dan camkanlah; bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.

Matius 15 : 17 - 20
Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang.

Terkadang, banyak kali perbuatan yang kita lakukan sumbernya dari hati kita yang masih belum beres. Dan masalah yang kita hadapi bukanlah masalah itu sendiri, tetapi perasaan di balik masalah itulah yang menjadi permasalahannya.

Penting bagi kita mengenali posisi hati kita sekarang ini, jangan sampai hati kita tidak beres, dan kita jadi kita berputar-putar pada permasalahan karena hati kita yang belum beres (the real problem is not the problem, but the feeling behind it).

•    Hati yang terjebak di masa lalu.
Setelah bangsa Israel keluar dari tanah Mesir bangsa Israel mulai terlihat sikap hatinya, jiwa dan raga sudah keluar dari mesir tapi hatinya masih nyangkut di mesir, terjebak pada kegagalan atau kesuksesan di masa lalu sehingga tanpa sadar hati yang kita terjebak dimasa lalu menyeret-nyeret kita dimasa sekarang. Lebih bahaya lagi bila hati kita terjebek dalam rasa sakit, penyesalan yang terus menerus menyeret dan memberi efek keputusan dan relationship yang salah yang akan kita ambil. Bereskan hati kita di masa lalu. 

Bilangan 11 : 4 - 5
Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.”

•    Hati yang terjebak pada masa sekarang.
Manna merupakan makanan para malaikat tapi bangsa Israel tetap mengeluh kepada Tuhan, hanya fokus pada keadaan di padang gurun, apakah sama dengan hidup kita saat ini ? apakah penuh komplen ? apakah kita lupa bersyukur akan hal-hal kecil terlepas dari apa yang sedang kita hadapi saat ini ? ingatlah bahwa penyediaan Tuhan yang cukup sehari lepas hari. Apa yang kamu miliki sekarang sudah lebih dari cukup (what you have right now is more than enough).

Bilangan 11 : 6 - 9
“Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat." Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng. Dan apabila embun m  turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ.

•    Hati yang terjebak untuk masa depan.
Hati yang terus menyeret dari masa lalu menyebabkan rasa khawatir terjebak dalam ilusi membandingkan diri dengan orang lain, menyebabkan cara pandang kita melihat kehidupan kita jadi kacau, padahal kebutuhan dasar dan hidup kita sudah Tuhan pelihara. Jadi, jangan sampai kita salah mengejar prioritas dalam hidup.

Bilangan 11 : 31 - 35
Lalu bertiuplah angin yang dari TUHAN asalnya; dibawanyalah burung-burung puyuh dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas tempat perkemahan dan di sekelilingnya, kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke segala penjuru, dan kira-kira dua hasta tingginya dari atas muka bumi. Lalu sepanjang hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu mengumpulkan burung-burung puyuh itu--setiap orang sedikit-dikitnya mengumpulkan sepuluh homer--,kemudian mereka menyebarkannya lebar-lebar sekeliling tempat perkemahan. Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar. Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus. Dari Kibrot-Taawa berangkatlah bangsa itu ke Hazerot dan mereka tinggal di situ.

Apa yang harus kita lakukan agar hati kita bisa terbebas dan tidak terus-menerus terjebak? Yesus harus ditinggikan, agar hati kita bisa pulih dan tidak terus-menerus terjebak, dan jangan biarkan hati kita diam pada satu kondisi, karena masa depan kita aman di dalam Tuhan (maybe God doesn’t fix your situation because He uses the situation to fix you).

Yohanes 3 : 14 - 16
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Tuhan Yesus Memberkati