Komunitas GBA (Gemar Baca Alkitab) CK7 memiliki visi: Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Sesuai dari Mazmur 1:1-2, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam."
Misi GBA adalah membangun gaya hidup yang kesukaannya adalah membaca & merenungkan firman Tuhan setiap hari, membentuk komunitas yang saling membangun & menguatkan di antara para peserta, dan memenangkan jiwa-jiwa agar rindu membaca & merenungkan firman Tuhan.
Tidak ada kata lebih tepat yang dapat menunjukkan kehidupan seorang pengikut Kristus yang sejati, selain kata BERTUMBUH.
Pertumbuhan memerlukan waktu dan proses. Tidak mungkin instan terjadi dalam diri seseorang. Tubuh jasmani kita saja akan mengalami pertumbuhan jika kita mendapat asupan makanan yang sesuai dengan kapasitas kita. Saat bayi perlu susu, menginjak usia anak-anak, perlu makanan bergizi yang diperlukan oleh tubuhnya, ditambah dengan vitamin dan seterusnya sampai menginjak usia dewasa. Jika suatu saat tubuh kita tidak mau menerima asupan tersebut, itulah gejala-gejala sedang mengalami kondisi tidak sehat atau sakit.
Jika makin lama kondisi itu dibiarkan, maka pertumbuhan dalam diri kita pun akan berhenti, bahkan akan berakibat kematian.
Demikian juga dalam kehidupan rohani kita, asupan yang tepat untuk roh kita agar bertumbuh adalah firman Tuhan. Firman Tuhan itulah yang menjadi penopang agar roh kita sehat. Sama halnya dengan makanan jasmani yang kita butuhkan setiap hari (sehari makan tiga kali), roh kita pun membutuhkan firman Tuhan setiap hari. Semakin banyak kita menyimpan firman itu dalam pikiran dan hati kita, semakin besar pula kemungkinan terjadinya kehidupan rohani yang kuat.
Cara paling dasar agar firman Tuhan itu bisa ditabur dalam diri kita adalah mendengar dan membaca firman Tuhan. Mendengar membutuhkan pihak lain untuk melakukannya agar kita bisa mendengar apa yang dikatakan firman. Tetapi, membaca bisa dilakukan di manapun dan tanpa bantuan siapa pun.
Jika hidup kita ingin menghasilkan output atau hasil yang benar, maka input yang kita miliki juga harus benar. Makin banyak data rohani yang tersimpan dalam diri kita berupa firman Tuhan yang kita baca, makin memungkinkan kita hidup dalam kemenangan dan keberhasilan. Ini disebabkan oleh data rohani tersebut mengandung nilai-nilai dan prinsip-prinsip hidup yang kita perlukan.
Seperti halnya kita makan tanpa adanya keterpaksaan, melainkan karena suatu kebutuhan jasmani, demikian juga membaca Alkitab haruslah menjadi kebutuhan rohani kita setiap hari.
Tanpa makanan rohani yang rutin, roh kita akan menjadi kering dan pertumbuhan rohani kita akan terhambat. Karena itu, jadikanlah kegiatan membaca Alkitab ini menjadi kebutuhan sehari-hari dalam hidup kita.
GBA adalah sebuah komunitas dalam grup WhatsApp (WA) yang terdiri dari orang-orang yang memiliki komitmen untuk membaca Alkitab secara kronologis tiap hari—disebut juga dengan GBA Kronologis—dan melaporkannya ke grup agar pembacaan kita terpantau dengan baik.
Banyak kisah di Alkitab yang pernah kita baca dari Kejadian sampai dengan Wahyu, namun kita kurang memperhatikan urutan peristiwa terjadinya kisah-kisah tersebut. Inilah yang terkadang membuat kita kurang memahami keseluruhan isi Alkitab.
GBA Kronologis mengajak kita untuk membaca sesuai urutan peristiwa dari hal-hal yang dicatat dalam Alkitab. Jadi, dengan membaca sesuai kronologisnya, kita akan mendapatkan kerangka pemahaman yang lebih jelas.
Tujuan dari membaca Alkitab secara kronologis adalah agar pembaca mendapatkan konteks sejarah yang melatarbelakangi dan menghubungkan catatan peristiwa, mazmur, nubuatan, doa, surat dan sebagainya dalam Alkitab, sehingga pemahaman kita akan isi Alkitab menjadi lebih jelas.
Contohnya, saat kita membaca kisah Daud dan Batsyeba di 2 Samuel 11, bersamaan dengan itu seharusnya kita membaca kisah tersebut di 1 Tawarikh 20, dan bersamaan itu pula kita bisa membaca Mazmur 32, 51, 86 sebagai ungkapan perasaan Daud saat itu. Jadi, akan jelas mengapa Daud sampai mengungkapkan perasaannya kepada Tuhan seperti itu pada saat ia mengalaminya.
Apabila Anda ingin memperoleh informasi maupun bergabung dengan GBA, Anda bisa menghubungi contact person / PIC yang bersangkutan di bawah ini melalui WA: